Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah…

Kata sesepuh saya : Anda itu bohong…!!! Bersaksi itu kamu harus menyaksikan dan melihat dengan mata kepala sendiri. Apakah kamu pernah melihat Allah?  kamu itu baru katanya dan katanya, persis seperti orang buta bernyanyi, burung gagak katanya, terbang tinggi katanya, karena si buta belum pernah melihat burung nuri seperti apa.

Tuhan ada, DIA berdiri dengan sendirinya, tidak ada apa-apa di sisi-Nya. Kemudian Dia ciptakan makhluk : “Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, oleh sebab cinta maka Aku ciptakan makhluk ( Nur Muhammad ) agar dia mengenal akan Aku “. (Hadist Qudsi)

Hadist Rosululloh : Aku berasal dari Cahaya Allah, seluruh alam semesta berasal dari cahaya- Ku. Yang mula-mula dijadikan Allah adalah Nur Nabi-mu ya Jabir, dan Allah jadikan dari Nur itu segala sesuatu, dan engkau wahai Jabir termasuk sesuatu itu.

Aku adalah bapak dari segala ruh dan Adam bapak dari segala jasad.

Berarti RUH BERASAL DARI NUR MUHAMMAD, RUH BERASAL DARI CAHAYA ALLAH

Oleh karena itu Ruh tetap suci, tidak pernah kena polusi duniawi.

Kemudian Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang luar biasa. Manusia diberi mata dan telinga, diberi otak untuk berfikir, diberi hati dan perasaan yang didalamnya ada nafsu ..  Manusia diciptakan Allah berbangsa-bangsa dan bersuku-suku diberi petunjuk, diberi jalan yang terang dan juga diberi nafsu untuk diuji kadar keimanan dan ketakwaannya.   

Apakah manusia mengira cukup dengan berkata : kami telah beriman, dan mereka tiada di uji? ~ (AL ANKABUT 29 : 2 )

Kami pasti akan menguji kamu sekalian dengan sesuatu berupa ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, tapi sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yang bila bencana menimpa dirinya dia berkata : sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah kita akan kembali ~ (AL BAQARAH 2 : 155-156)

Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur , Kami hendak mengujinya karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat ~ (AL INSAN  76 : 2).

Setelah aku sempurnakan kejadiannya aku hembuskan ruh KU kepadanya ~ (AL HIJR 15 : 29 dan ASH-SHAD 38 : 72)

Berarti Ruh adalah ESSENSI Dzat Illahiah yang bersemayam di dalam setiap ciptaanNYA.. DIA berada dimana-mana, di dalam diri manusia, di dalam debu, di dalam atom sekalipun. Sebagai RUH, sebagai Essensi, sebagai sumber Energi…di alam semesta… DIA berada dimana-mana… Namun dalam Ke-ESA-annya DIA tidak kemana-mana.

Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar...~  (FUSHSHILAT 41 : 53)

...di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan ~ (ADZ-DZARIYAT 51 : 21).

Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu ~ (AT-TAUBAH 9 : 128)

Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan Qolbunya ~ (AL-ANFAL 8:24)

HADITS QUDSI : Di dalam setiap rongga anak Adam Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada kolbu, dalam kolbu ada fuad ( hati yang bersih ), dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada AKU...

Ruh masuk kedalam jasmani manusia sambil membawa amanah :

Sesungguhnya telah kami tawarkan amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, akan tetapi mereka semua enggan memikulnya, karena takut menghianatinya, namun  manusia bersedia memikulnya, karena manusia sungguh zalim dan bodoh ~ (AL AHZAB 33 : 72)

Namun tidak dikatakan amanahnya itu apa, apakah agama ataukah tugas hidup di dunia sebagai apa? Apakah sebagai penjahat yang kemudian insaf ataukah sebagai alim ulama yang berbuat maksiat?  Tuhan telah memberikan petunjuknya, namun manusia pun diberi kebebasan memilih, karena Tuhan menciptakan manusia untuk diuji. Setelah di dunia amanah tersebut dilalaikan, karena ada nafsu.  Oleh karena itu manusia disebut insan yang artinya lalai.

Wa iz akhaza Robbuka min bani adama min zuhurihim zurriyyatahum wa asyhadahum ala anfusihim alastu birobbikum, qolu bala syahidna…

Dan (ingatlah) ketika Tuhan-mu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap  mereka (seraya berfirman) : Bukankah AKU TUHANMU? Semua jiwa (anfusihim) menjawab benar kami bersaksi  ~ (Surat Al A’raaf 7 : 172).

ANFUSIHIM adalah bentuk jamak dari NAFS. NAFSU, namun ada yang mengartikan NAFS sebagai JIWA dan ada juga yang mentafsirkannya sebagai RUH. Secara logika yang diberi amanah, yang bersyahadat, yang bersaksi, yang dibai’at itu NAFSNYA, jiwanya, bukan jasmaninya dan bukan pula Ruhnya!

Kata sesepuh saya, bersyahadat di Surat Al A’raf 7:172,  inilah JIWA-RUH benar-benar bersaksi dihadapan Allah. Sedangkan semua manusia yang hidup di dunia ini belum pernah bertatap muka dengan Allah, jadi belum benar-benar bersaksi, karena yang dikatakan bersaksi itu harus melihat dengan mata kepala sendiri.

Surat Al A’raf 7 : 172 ini juga sebagai bukti bahwa yang bisa berkomunikasi dengan Allah adalah JIWA-RUH, bukan jasmaninya.

Karena RUH berasal dari Dzat Allah, maka RUH tetap suci, tidak akan tercemar, tidak akan kena polusi...Ruh berada dalam SIR sebagai AKU yang bertugas mengendalikan  nafsu yang bersarang di dalam kolbu setiap manusia...

Di dalam diri manusia ada Cahaya Yang Maha Melihat ~ (AL QIYAMAH 75 : 14).

Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa yang Dia kehendaki ~ (AN NUUR 24 : 35).

…. mereka mempunyai hati (qolbu) untuk memahami (merasakan) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka mendengar, karena sesungguhnya bukan matanya yang buta, tetapi hatinya yang ada di dalam dada ~ (AL HAJJ 22 : 46)

Dia memberi petunjuk kepada hati ( qolbu )-nya ~ (AT-TAGABUN 64 : 11)

Dialah Jibril yang menurunkan Al Qur’an kedalam qolbumu ~ (AL BAQARAH 2 : 97)

(Al Qur’an) ini adalah ayat-ayat yang nyata dalam hati (qolbu) orang-orang yang diberi ilmu ~ (AL ANKABUT 29 : 49)

Janganlah engkau mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah ~ (SHAAD 38 : 26)

Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi Rahmat oleh Tuhan-ku, sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ~ (YUSUF 12 : 53)

Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang mensucikan jiwaya dan sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya ~ (ASY-SYAM 91 : 9-10)

Wahai nafsu mutmainah (jiwa yang tenang), datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan penuh keridhoan, dan diridho’iNYA, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku ( AL FAJR 89 : 27 – 30 )

Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabarannya dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.  Mereka kekal di dalamnya.  Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman ( AL FURQON 25 : 75 – 76 )

Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun qaulam mirobbirahiim ~ (YASSIIN 36 : 58)

Kolbu berfungsi untuk memahami sesuatu, untuk mempelajari sesuatu melalui logika yang berpusat di otak kiri sehingga menghasilkan karya.. Jadi jiwa melalui rasa dan karsa akan menghasilkan karya dan pangawasa, kekuasaan.  Kolbu ini dalam memahami sesuatu dipengaruhi oleh hawa nafsu yang menghasilkan perilaku budi pekerti.  Oleh karena  nafsu harus dikendalikan maka Allah memberi amanah dan membai’at NAFS melalui syahadat. .

Sedangkan FUAD artinya HATI YANG BERSIH...Melalui FUAD inilah manusia berkomunikasi dengan Allah sehingga bisa memasuki SYAGOFA...mencapai SIR… menjumpai AKU… Itulah yang disebut Makripat…

Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati (fuad) agar kamu bersyukur ~ (AN NAHL 16 : 78).

Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati (fuad). Namun sedikit saja kamu bersyukur ~ (AL MU’MINUN 23 : 78)

Sabda Rosulullah saw : Manusia itu dalam keadaan tidur, ketika mati barulah dia bangkit..

Kita harus belajar mati sebelum mati…agar kesadaran Ruhnya bangkit. Kesadaran Ruh adalah  KESADARAN SEJATI untuk berkomunikasi dengan Allah. Karena RUH berasal dari Dzat Allah…RUH berasal dari DZAT YANG MAHA SUCI…RUH berasal dari SANG AKU… Berarti  AKU dan AKU yang laesa kamislihi syaeun...saling berkomunikasi.

SANG AKU akan menggerakan SIR...dan Sir akan menggerakan FUAD...dan Fuad akan menggerakan OTAK, kemudian otak akan menggerakan TUBUH,  maka muncul budi pekerti yang baik…perilaku yang terkendali..

Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun…Dari Cahaya kembali kepada Cahaya...Dari AKU kembali kepada AKU…Itulah yang disebut SWARGA...yang berasal dari kata SWAR artinya CAHAYA dan GA artinya KEMBALI…Sesuai dengan teori EINSTAIN bahwa semua benda di alam semesta berasal dari ENERGI QUANTA-ENERGI CAHAYA.  Bila benda-benda itu hancur, maka akan kembali lagi menjadi Energi Quanta, kembali lagi menjadi Cahaya.

Kata orang Cirebon manunggal lan INGSUN…tidak ada jarak, MENEMBUS RUANG DAN WAKTU…Manusia mengenal siapa JATI DIRINYA yang laesa kamislihi syaeun...tidak serupa dengan apapun, sekalipun anak kembar, garis nasibnya berbeda.

Kata Al GHAZALI : Tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua benda …Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur Ketuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya berarti islamnya adalah islam semu…

AS SYIBLI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah…

MUHAMMAD BIN WASI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu tanpa Allah di dalamnya…

Oleh karena itulah sesepuh kita tempo dulu bila bangun pagi sebelum menginjak bumi, atau sebelum menebang pohon, minta izin dan berdo’a untuk bumi dan pohon itu..  Karena beliau-beliau itu menyadari bahwa semua itu mahluk Allah yang di dalamnya ada Ruh Allah…

Apakah para sesepuh kita sesat? Justru para sesepuh kita itu sangat islami, Islamnya bukan Islam semu seperti kita-kita ini.

Sesepuh kita mengajarkan bahwa AWAL MULA BERAGAMA ADALAH MENGENAL ALLAH… Tak jumpa maka tak kenal.  Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak iman.

Oleh karena RUH itu adalah ESSENSI DZAT ALLAH, maka kita harus mengenal jati diri kita.

Ketika masih di dalam kandungan, kita sudah hidup karena sudah diberi Ruh, tapi belum bernafas…nafsunya belum muncul.  Setelah lahir kedunia baru kita bernafas yang keluar masuk melalui lubang hidung.  Nafas berasal dari kata NAFS..artinya NAFSU yang bisa dikendalikan dengan cara MENGATUR PERNAFASAN melalui DZIKIR QOLBU.

Manusia adalah mahluk yang paling sempurna. Otaknya juga sempurna sebagai hasil evolusi otak selama jutaan tahun yang lalu.  Otak tua adalah sistim limbik sebagai pusat emosi, pusat segala nafsu manusia.   Didalamnya ada struktur amigdala seperti buah almon. Struktur lain yang penting adalah hippocampus yang menyimpan data-data rasional untuk mengenali perbedaan makna yang mengandung tata nilai universal sebagai fitrah manusia yang kemudian disimpan secara permanen di daerah kulit otak yang disebut korteks serebri.

Bila hippocampus memunculkan suatu fakta, maka amigdala akan mengingatkan apakah ada hubungan emosional dengan fakta tersebut. Sedangkan thalamus, berfungsi sebagai station relay dan juga bersama hypothalamus, hipofisis dan kelenjar pineal bekerja mengatur siklus hormonal.  

Bagian otak untuk berpikir adalah korteks serebri yang menerima informasi dari panca indera.  Korteks serebri otak kiri untuk berpikir analitis, matematis, logika, bahasa dan aksara, sedangkan otak kanan untuk berpikir secara holistik, intuisi, kreasi, imaginasi, seni, dan spiritual. 

Pada bagian otak kanan ada yang disebut God Spot yang akan bercahaya pada saat kita melakukan aktivitas spiritual, berdo’a, berdzikir atau bermeditasi. Otak kiri untuk Kecerdasan Intelektual (IQ), sistim limbik untuk Kecerdasan Emotional (EQ), dan otak kanan untuk Kecerdasan Spiritual (SQ).  Dengan demikian manusia memiliki Kesadaran Fisik, Kesadaran Jiwa-Nafs dan  Kesadaran Ruh.

Tiap bagian otak manusia tidak berdiri sendiri, namun saling berhubungan satu sama lain secara terintegrasi dan terkoordinasi melalui korteks asosiasi.  Dengan adanya korteks asosiasi maka korteks serebri berfungsi untuk mengetahui, untuk berpikir, menerima dan mengolah data, menyimpulkan dan mengembangkan sebagai aktivitas intelektual manusia.  Melalui korteks serebri inilah peradaban, budaya dan agama lahir.

Sebagai contoh kerja asosiasi otak : bila kita melihat seseorang yang kita benci, informasi masuk ke korteks serebri diteruskan ke thalamus, kemudian bila langsung ke amigdala maka memori emosi negatif bergolak merangsang sistim hormonal adrenalin dan sistim sarap motorik, ada perintah ke otot wajah menjadi tegang dan otot anggota gerak untuk memukul.  Juga ada perintah ke sistim sarap otonom, sehingga jantung berdebar-debar, napas memburu.

Reaksi tersebut terjadi karena hippocampus sebagai pusat data-data rasional tidak bekerja dengan baik atau datanya minim, kurang lengkap sehingga kebobolan. Bila data dari hippokampus lengkap bahwa orang tersebut hanya mirip dengan orang yang kita benci mungkin reaksinya akan lain.

Menurut penelitian para ahli, dengan cara dzikir-meditasi bisa mengatasi masalah tersebut, sehingga reaksi spontan dari amigdala dan reaksi hormonal bisa terkendali. Pada saat kita berdzikir-bermeditasi, santai, senyum dan pasrah kepada Allah. Mata dipejamkan, ujung lidah menyentuh langit-langit. Setiap keluar masuk nafas kita mengucapkan Asma Allah dalam hati.

Ujung lidah yang menyentuh langit-langit menimbulkan rangsangan yang akan diteruskan ke otak, maka otak akan bereaksi mengeluarkan HCG (Hormon Pertumbuhan) yang berfungsi untuk peremajaan sel-sel di tubuh kita, sehingga aura kita jadi bagus.  Kemudian daya kekebalan tubuh, sel anti kanker serta endomorphin dan melatonin juga akan meningkat…

Nah, ENDOMORPHIN inilah yang menyebabkan kita ekstase, rileks, emosi terkendali.

Karena rileks, pembuluh darahnya melebar, sirkulasi ke otak meningkat, nutrisi dan oksigenisasi ke otak meningkat, sehingga sel otak yang aktifpun meningkat.. maka wajar bila Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritualnya (SQ) juga meningkat… Kerja otak kiri dan otak kanan serasi, selaras dan seimbang.

Sesuai Firman Allah : Dengan berdzikrillah hati menjadi tenang dan tentram ~ (AR-RAD 13 : 28).

Bila sistim limbik otak manusia sebagai pusat nafsu, apakah mungkin yang disebut hati atau qolbu menurut Al Qur’an untuk merasakan atau untuk memahami sesuatu adalah sistim limbik di otak bukan di dalam dada ?  Perlu penelitian lebih lanjut...

Manusia memiliki tiga unsur yaitu jasmani, ruhani dan nafsu. Bila manusia itu dalam keadaan tidur, pingsan atau koma maka nafsunya tidak ada, yang ada hanya jasmani dan ruhaninya… Ruh tidak terikat pada Jasmani.  Bila jasmaninya rusak maka Ruh bersama nafsunya akan meninggalkan jasmani. Itulah yang disebut kematian.

Ketika manusia masih hidup, Ruh itu tidak larut di dalam jasmani. Kata sesepuh seperti tangan memegang anak kunci. Tangan yang menggerakan anak kunci. Seperti mengendarai kuda… Kata sesepuh Cirebon seperti NUNGGANG KUDA JARAN NAFAS.  Kuda atau bahasa jawanya JARAN. Ruh menunggangi nafas. Ruh menunggangi nafsu. Ruh itulah yang mengendalikan nafsu manusia. Oleh karena itu kenapa kita harus DZIKIR QOLBU SAMBIL MENGATUR PERNAFASAN..

Perintah berdzikir di dalam Al Qur’an cukup banyak, ada sekitar sepuluh ayat. Silahkan cari!

Telah Aku turunkan Adz Dzikir ~ (Al Hijr 15 : 9). Berarti Adz Dzikir adalah Al Qur’an..

Aku jadikan Al Qur’an itu Cahaya… ~ (Asy Syura 42 : 52).

Allah adalah Cahaya… An Nuur adalah Allah...( An Nuur 24 : 35 )

Bila Surat Al Hijr 15 : 9, Asy Syura 42 : 52 dan Surat An Nuur 24 : 35 kita rangkum dan kita simpulkan maka kesimpulannya : Adz-Dzikir adalah Allah…

Semakin pendek Asma Allah yang kita dzikirkan, semakin kita cepat terfokus.

Wajar bila ada sesepuh yang mengatakan : Dengan berdzikir Allah..Allah..Allah.. maka insya Allah, Tuhan akan memperlihatkan Cahayanya.    
Amin..Amin..Ya Robbal alamin..

Kata sesepuh perhatikan lafad ALLAH.. !!!

· ALIF LAM LAM HA : sebagai simbol jasmani yang berasal dari unsur tanah-api-air-angin… sebagai simbol ilmu syareat, thareqat, haqeqat dan ma’rifat.  Sebagai simbol amarah, luwamah, sofiyah dan mutmainah

· TASYDID : disebut juga titik tiga yaitu SIR-RASA-PIKIR.. RASA-KARSA-PANGAWASA. Pusat rasa adanya di ujung lidah.  Oleh karena itu untuk memanunggalkan rasa pada saat berdzikir ujung lidahnya harus menyentuh langit-langit…

· ALIF DIATAS TASDID : SIMBOL AHADIYAT.. keluar masuk nafas diisi Ashma Allah..

· ALIF berasal dari TITIK yang menjadi titik huruf B dalam Basmallah… sebagai sumber segala sumber yang disebut NUR MUHAMMAD...

· Dengan dzikir Ashma Allah… maka NUR-MUHAMMAD akan muncul...


Sabda Rosulullah saw :

· Berpeganglah pada Al Qur’an dan Sunnah agar selamat

· Urusan dunia engkau lebih tahu, tata cara beribadah ikutilah caraku

· Pembersih Qolbu adalah DZIKIR

· Jalan terdekat menuju Allah adalah DZIKIR

· Harus bisa mati sebelum mati

Dengan Al Qur’an dan Sunnah kita bersyareat, memiliki landasan hukum sebagai aturan dalam kehidupan kita bermasyarakat… Jangan terpaku hanya pada syareat.. Raihlah haqeqat untuk mencapai ma’ripat, untuk mencapai tingkat ikhsan dan menjadi insan kamil.

Kata Junaed al Bagdadi : Syareat tanpa haqikat fasik. Haqikat tanpa syariat zindik. Bila seseorang melakukan kedua-duanya maka sempurnalah kebenaran orang itu.

Tata cara beribadah ikutilah tata cara Rosulullah saw. Jangan lupa tata cara beliau sewaktu di guha Hiro… Apa yang beliau lakukan di Guha Hiro sehingga Allah mendekat dan memberikan wahyu kepada Rosulullah saw.   Kata kuncinya DZIKIR-MEDITASI…. Dzikirnya dzikir kolbu.. karena yang bisa berkomunikasi dengan Allah adalah Ruhnya, bukan jasmaninya…

Sabda Rosulullah saw kita harus bisa mati sebelum mati. Jasmaninya dan EGO-nya dimatikan agar kesadaran Ruhnya bangkit untuk berkomunikasi dengan Allah… Jangan mengharapkan apapun, jangan mengharapkan surga.. tapi harapkanlah keridhoan Allah.. Karena keridho’an Allah jauh lebih besar.

Saat Allah mendekat rasakan getaran ENERGINYA.. bergetar hatinya ~ (Al Anfal 8 : 2), merinding kulitnya ~ (Az- Zumar 39 : 23), menyungkur dan menangis ~ (Maryam 19 : 58). Bila kita berdzikir dengan penuh keikhlasan dan keridhoan, insya Allah suatu saat Allah akan memperlihatkan Cahayanya… NUR MUHAMMAD..

Dengan Dzikir hati akan menjadi tenang dan tenteram ~ (AR- RAD 13 : 28).

Barang siapa menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah dan berbuat kebaikan, baginya pahala pada Tuhan-nya, tiada mereka ketakutan dan tiada mereka bersedih hati ~ (Al BAQARAH 2 : 112)

Dan keridhoan Allah adalah lebih besar, itu adalah keberuntungan yang besar ~ (AT TAUBAH 9 : 72)

Wahai nafsu mutmainah (jiwa yang tenang), datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan penuh keridhoan, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku dan masuklah kedalam surga-Ku ( AL FAJR 89 : 27 – 30 )

Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabarannya dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya.  Mereka kekal di dalamnya.  Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman ( AL FURQON 25 : 75 – 76 )

Ucapan selamat dari Tuhan. Salaamun qaulam mirobbirahiim ~ (YASSIIN 36 : 58)

Maka disebabkan rahmat Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka …( ALI IMRAN 3 : 159 )

Barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia ~ (ASY-SYURA 42 : 43)

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah akan menanamkan dalam (hati ) mereka rasa kasih sayang ~ (Maryam 19 : 96)

Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa  yang Dia kehendaki (AN NUUR 24 : 35).

Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam (fitrah), maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya (AZ-ZUMAR 39 : 22 )

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan ~ (Al Qashash 28 : 77)

DZIKIR selain sebagai pembersih qolbu juga sebagai pembuka jalan menuju Allah… Bila hati kita bersih, jalan menuju Allah terbuka lebar dan Allahpun akan mendekat. Allah akan memberikan taufik dan hidayahnya kepada kita sehingga keimanan kita pun akan meningkat..

Allah juga akan menurunkan rahmatnya kepada mereka yang beriman sehingga perilakunya berubah menjadi lemah-lembut, penyabar disertai rasa kasih sayang terhadap semua mahluk ciptaan Allah…tawadu .. karena CAHAYA ALLAH sudah menerangi hatinya…

Bila kita belum memilik sifat-sifat tersebut, belum tawadu berarti HATI kita masih GELAP.

EGO kita masih tinggi, sehingga BELUM BISA DIKATAKAN BERIMAN, BELUM MUSLIM.

Iman kita juga Bro...masih jaaauuuhhh, kita juga ngerasa diri kita belum muslim, kita belum ngerasa berserah diri sepenuhnya kepada Allah…

Menurut anda gimana bro kalau ada orang yang menganggap orang lain kafir dan menghalalkan darahnya untuk dibunuh? Apakah dia sudah beriman ataukah EGOnya yang bicara?

Firman Allah : Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati ~ (ALI IMRAN 3 : 13)

Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya ~ (AT-TAGABUN 64 : 11)

Di dalam diri manusia ada Cahaya Yang Maha Melihat ~ (AL QIYAMAH 75 : 14)

Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada Cahayanya bagi siapa  yang Dia kehendaki ~ (AN NUUR 24 : 35).

Tiadakah mereka melakukan perjalanan di muka bumi, sehingga mereka mempunyai hati, yang dengan itu mereka memahami ( merasa ) dan mempunyai telinga, yang dengan itu mereka mendengar.  Sungguh bukanlah matanya yang buta, tetapi yang buta adalah hatinya yang ada di dalam dada ( AL HAJJ 22 : 46 )

Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan-nya, hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan mempersekutukan Tuhan-nya dengan apapun ( AL KAHFI 18 : 110 ).

Sesepuh mengajarkan tentang syahadat mulai dari syahadat syareat, syahadat thareqat, syahadat haqikat, syahadat ma’rifat dan tata cara untuk bisa melihat jati diri melalui dzikir-meditasi…Karena sesepuh saya orang Cirebon, wajar bila beliau mengajarkan kepada saya dalam bahasa Cirebon.. bahasa Jawa campur Sunda…

1.Syahadat Syareat :
Ashadu anlaa ilaaha illallaah wa ashadu ana Muhammadarrosulullah
Ingsun angaweruhi satuhune ora ana pangeran kang wajib disembah
anging Allah, lan ingsun angaweruhi Nabi Muhammad iku utusane Allah.

2. Syahadat Thareqat :
Ashadu anlaa illaaha ilallaah :
Tunggale ingsun lan pangeran ingsun.  Anane wujud ingsun iki angaweruhi ingsun ing satingkah polahe wujud ingsun dewe.
Wa ashadu ana Muhammadarosulullah :
Anane sifat wujud ingsun iki angaweruhi ingsun, satuhune Muhammad iku uripe wujud ingsun iki..

3. Syahadat Hakekat :
Ashadu anlaa illaaha ilallaah :
Sategese tunggal eneng ingsun lan Pangeran ingsun.
Wa ashadu ana Muhammadarosulullah :
Tunggal usik ingsun kang dadi utusan pangeran ingsun

4. Syahadat ma’rifat :
Ashadu anlaa ilaaha illallaah :
Tunggal eneng ingsun lan tunggal Dzat ingsun
Wa ashadu ana Muhammadarosulullah :
Tunggal usik ingsun lan tunggal sifat ingsun.
Laesa kamislihi syaeun fil ardi wa lafissamawati


Apa yang saya tulis, semuanya itu adalah ajaran dari para sesepuh. Saya hanya sekedar mencoba mengungkapkannya berdasarkan Al Qur’an melalui bahasa Indonesia Gaul. Untuk selanjutnya silahkan bertanya kepada ahlinya agar kita mengerti tentang masalah ISLAMISASI dan apa itu ARABISASI, Saya mah nggak pernah mesantren. SAYA BUKAN AHLINYA.

Maaf bila tulisan saya memakai bahasa gaul yang terasa nyeleneh dan terasa kurang sopan. Kata Qur’an : Aku mudahkan Al Qur’an dalam bahasamu, Bahasa generasi sekarang adalah bahasa Indonesia Gaul. Karena saya merasa yang sering buka internet itu bukan generasi saya tapi generasi gaul. Tulisan saya pun bukan DISERTASI ILMIAH.

Kita jangan terpaku hanya menunggu untuk mendapatkan guru mursid. Sampai kapan?

Sekarang zaman IPTEK, silahkan buka GOOGLE untuk menambah wawasan. Bukan mencari ilmu dari si Mbah yang ada dikuburan atau menunggu untuk dibai’at guru mursid.  

Sabda Rosulullah saw : Tidak ada kewajiban bai’at bagi seorang muslim.

Pesan dari sesepuh saya : Kita semua sudah dibai’at Allah ketika masih di alam ruh : Bukankah Aku Tuhan-mu? Semua jiwa menjawab : Benar kami bersaksi.

Rosulullah saw tidak mempunyai guru mursid. Beliau sering menyendiri dan berdzikir di Guha Hiro, sehingga Allah mendekat dan menurunkan wahyu kepada beliau.  Oleh karena itu jangan terpaku pada guru mursid. Jangan takut kepada manusia. Takutlah kepada Allah. Jangan menjadi hamba manusia, Jadilah hamba Allah GURU SEJATI ADA DI DALAM DIRI.

Belajar agama awalnya dipikir pake otak kemudian berdzikir untuk menyeimbangkan serta menyelaraskan kerja otak kiri dan otak kanan.  Berdzikir adalah sebagai pembersih hati, sehingga hati pun akan menjadi lembut, penuh kasih-sayang, sabar, tulus dan ikhlas…!

Dengan berdzikir maka Allah-pun akan membimbing dengan Cahaya-Nya menuju Cahaya-Nya, sehingga sampailah kita kepada makrifat.

Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu ~ (AL BAQARAH 2 : 185).

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati ~ (ALI IMRAN 3 : 13)

Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya ~ (YUNUS 10 : 100)

Sesungguhnya telah kami mudahkan Al Qur’an dalam bahasa-mu (BAHASA INDONESIA)... ~ (MARYAM 19 : 97 , AD-DUKHAN 44 : 58)

PELAJARI AL QUR'AN DAN PAHAMI TAFSIRNYA KEMUDIAN AMALKAN!

Agar otak kita tidak terpasung baca tulisannye Kahlil Gibran :

Tuhan telah memasang pelita di dalam setiap hati kita yang menyinarkan pengetahuan dan keindahan, dosa lah yang mematikan pelita itu dan menguburkannya dalam abu.

Tuhan telah menciptakan jiwa-jiwa kamu dengan sayap-sayap untuk terbang di langit Cinta dan Kebebasan yang luas. Alangkah sayangnya kalau kamu tebas sayapmu dengan tanganmu sendiri dan memaksa jiwamu merangkak-rangkak bagaikan kutu di atas tanah.

Dah ah Salam Santun....