ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻴْﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ ﺍﻟﺮَّﺑَّﺎﻧِﻴَّﺔِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻘُﻮْﺗَﺔِ ﺍﻟْﻤُﺘَﺤَﻘِّﻘَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺎﺋِﻄَﺔ ﺑِﻤَﺮْﻛَﺰِ ﺍﻟْﻔُﻬُﻮْﻡِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻧِﻰ ﻭَﻧُﻮْﺭ ِﺍْﻻَﻛْﻮَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻜَﻮَّﻧَﺔِ ﺍْﻷﺩَﻣِﻲِّ ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺍْﻟﺮَّﺑَّﺎﻧِﻰ ﺍَﻟْﺒَﺮْﻕِ ﺍْﻷَﺳْﻄَﻊِ ﺑِﻤُﺰُﻭَﻥِ
ﺍْﻷَﺭْﺑَﺎﺡِ ﺍْﻟﻤَﺎﻟِﺌَﺔِ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣُﺘَﻌَﺮِّﺽٍ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺒُﺤُﻮْﺭِ ﻭَﺍْﻷَﻭَﺍﻧِﻰ ﻭَﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺍﻟﻼَّﻣِﻊِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻣَﻸْﺕَ ﺑِﻪ ﻛَﻮْﻧَﻚَ ﺍْﻟﺤَﺎﺋِﻂَ ﺑِﺄَﻣْﻜِﻨَﺔِ ﺍْﻟﻤَﻜﺎَﻧِﻰ.
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺘَﺠَﻠَّﻰ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻋُﺮُﻭْﺵُ ﺍْﻟﺤَﻘَﺎﺋِﻖِ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﻤَﻌَﺎﺭْﻑِ ﺍْﻷَﻗْﻮَﻡِ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﺘَّﺂﻡِّ ﺍْﻻَﺳْﻘَﻢ.
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻃَﻠْﻌَﺔِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺍْﻟﻜَﻨْﺰِ ﺍْﻷَﻋْﻈَﻢِ ﺇِﻓَﺎﺿَﺘِﻚَ ﻣِﻨْﻚَ ﺍِﻟَﻴْﻚَ ﺇِﺣَﺎﻃَﺔِ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﺍْﻟﻤُﻄَﻠْﺴَﻢ. ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺻَﻼَﺓ ًﺗُﻌَﺮِّﻓُﻨَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ .
ﺍْﻷَﺭْﺑَﺎﺡِ ﺍْﻟﻤَﺎﻟِﺌَﺔِ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣُﺘَﻌَﺮِّﺽٍ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺒُﺤُﻮْﺭِ ﻭَﺍْﻷَﻭَﺍﻧِﻰ ﻭَﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺍﻟﻼَّﻣِﻊِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻣَﻸْﺕَ ﺑِﻪ ﻛَﻮْﻧَﻚَ ﺍْﻟﺤَﺎﺋِﻂَ ﺑِﺄَﻣْﻜِﻨَﺔِ ﺍْﻟﻤَﻜﺎَﻧِﻰ.
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺘَﺠَﻠَّﻰ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻋُﺮُﻭْﺵُ ﺍْﻟﺤَﻘَﺎﺋِﻖِ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﻤَﻌَﺎﺭْﻑِ ﺍْﻷَﻗْﻮَﻡِ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﺘَّﺂﻡِّ ﺍْﻻَﺳْﻘَﻢ.
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻃَﻠْﻌَﺔِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺍْﻟﻜَﻨْﺰِ ﺍْﻷَﻋْﻈَﻢِ ﺇِﻓَﺎﺿَﺘِﻚَ ﻣِﻨْﻚَ ﺍِﻟَﻴْﻚَ ﺇِﺣَﺎﻃَﺔِ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﺍْﻟﻤُﻄَﻠْﺴَﻢ. ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺻَﻼَﺓ ًﺗُﻌَﺮِّﻓُﻨَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ .
Artinya :
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi Muhammad. Ia adalah haqiqat rahmat sifat-sifat Tuhan, ia bagaikan mutiara yang yang mengetahui semua nama-nama (asma) dan sifat-sifat Allah, ia yang menjadi pusat pengetahuan yang mencakup seluruh pengetahuan yang diberikan kepada makhluk, ia yang menjadi penerang (cahaya) segala sesuatu yang ada termasuk manusia, ia yang membawa (mempunyai) agama Allah, ia adalah al-Haqiqat al-Muhammadiyyah (Hakikat Muhammad) yang bagaikan kilat bahkan lebih dari kilat yang dibuktikan dengan mengalir dan berlimpah rahmat Tuhan kepada setiap orang yang menghadap-Nya. seperti halnya para nabi dan para wali, ia yang menjadi cahaya Tuhan yang menerangi seluruh makhluk di setiap tempat. Ya Allah ! limpahkanlah rahmat dan keselamatan-Mu kepada Nabi Muhammad yang menjadi ‘ain al-Haqq (wujud keadilan, pemilik kebenaran), telah tampak dari padanya seluruh Hakikat keadilan yang seperti ‘arsy sebagi sumber seluruh ilmu, yaitu ilmu Engkau yang terdahulu, jalan Engkau yang sempurna dan lurus.
Ya Allah! limpahkanlah rahmat dan keselamtan-Mu kepada Nabi Muhammad yang merupakan mazhar (manifestasi) dan tajalli, ia yang menjadi gudang (tempat penyimpanan) ilmu dan rahmat-Mu Yang Maha Besar, ia tempat datangnya kasih-Mu, ia yang meliputi seluruh cahaya yang tersimpan. Semoga Allah memberikan rahmat kepadanya dan kepada keluarganya, yang dengan sebab rahmat tersebut kami bisa mengetahui haqiqat".
ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﻴْﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺔِ ﺍﻟﺮَّﺑَّﺎﻧِﻴَّﺔِ
.1 Ya Allah limpahkan selawat dan salam ke atas hakikat rahmat rabbaniyyah
ﻭَﺍﻟْﻴَﻘُﻮْﺗَﺔِ ﺍﻟْﻤُﺘَﺤَﻘِّﻘَﺔِ ﺍﻟْﺤَﺎﺋِﻄَﺔِ
.2 Yaitu ilmu permata yang meliputi keseluruhan hakikat
ﺑِﻤَﺮْﻛَﺰِ ﺍﻟْﻔُﻬُﻮْﻡِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻌَﺎﻧِﻰ
.3 Yang menjadi pusat segala kefahaman dan makna
ﻭَﻧُﻮْﺭ ِﺍْﻻَﻛْﻮَﺍﻥِ ﺍﻟْﻤُﺘَﻜَﻮَّﻧَﺔِ ﺍْﻷﺩَﻣِﻲِّ
.4 Dan cahaya ciptaan segala kejadian yang tercipta (yang dibangsakan kepada anak Adam) (humanity)
ﺻَﺎﺣِﺐِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺍْﻟﺮَّﺑَّﺎﻧِﻰ
.5 Ia adalah tuan empunya bagi haq (kerja-kerja) rabbani (divinity)
ﺍَﻟْﺒَﺮْﻕِ ﺍْﻷَﺳْﻄَﻊِ ﺑِﻤُﺰُﻭَﻥِ ﺍْﻷَﺭْﺑَﺎﺡِ ﺍْﻟﻤَﺎﻟِﺌَﺔِ ﻟِﻜُﻞِّ ﻣُﺘَﻌَﺮِّﺽٍ
.6 Ia bagaikan kilat yang terpancar seperti turunnya hujan yang mengalir memenuhi setiap ruang yang menghadapnya
ﻣِﻦَ ﺍْﻟﺒُﺤُﻮْﺭِ ﻭَﺍْﻷَﻭَﺍﻧِﻰ
.7 Sehingga memenuhi segala lautan ruang dan masa
ﻭَﻧُﻮْﺭِﻙَ ﺍﻟﻼَّﻣِﻊِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻣَﻸْﺕَ ﺑِﻪ ﻛَﻮْﻧَﻚَ ﺍْﻟﺤَﺎﺋِﻂَ ﺑِﺄَﻣْﻜِﻨَﺔِ ﺍْﻟﻤَﻜﺎَﻧِﻰ
.8 Nur Engkau yang bersinar terang terpancar meliputi seluruh makhluk dan memenuhi segenap tempat
ﺍَﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﺗَﺘَﺠَﻠَّﻰ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻋُﺮُﻭْﺵُ ﺍْﻟﺤَﻘَﺎﺋِﻖِ ﻋَﻴْﻦِ ﺍْﻟﻤَﻌَﺎﺭْﻑِ ﺍْﻷَﻗْﻮَﻡِ
.9 Ya Allah limpahkan selawat dan salam ke atas punca bagi hakikat dan haq, yang mana terpancar daripadanya kemuncak hakikat-hakikat arasy iaitu zat makrifat yang paling kukuh (refer Al-Isra’ – 9)
ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ ﺍﻟﺘَّﺂﻡِّ ﺍْﻻَﺳْﻘَﻢِ
.10 Yaitu Sirat Engkau yang paling sempurna dan paling istiqamah
ﺍﻟﻠّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻋَﻠﻰ ﻃَﻠْﻌَﺔِ ﺍْﻟﺤَﻖِّ ﺑِﺎ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺍْﻟﻜَﻨْﺰِ ﺍْﻷَﻋْﻈَﻢِ
.11 Ya Allah limpahkan selawat dan salam ke atas Nabi Muhammad SAW yang merupakan mazhar (tempat zahir) haq dengan haq yang merupakan sumber gedung haqiqat yang agung
ﺇِﻓَﺎﺿَﺘِﻚَ ﻣِﻨْﻚَ ﺍِﻟَﻴْﻚَ ﺇِﺣَﺎﻃَﺔِ ﺍﻟﻨُّﻮْﺭِ ﺍْﻟﻤُﻄَﻠْﺴَﻢِ
.12 Tempat datangnya limpahan nur kasih yang meliputi gedung rahsia daripada Engkau kepada Engkau
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﻋَﻠﻰ ﺁﻟِﻪِ ﺻَﻼَﺓ ًﺗُﻌَﺮِّﻓُﻨَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﺇِﻳَّﺎﻩُ.
.13 Selawat dan salam ke atas Nabi dan ahli keluarganya yang mana dengan Selawat itu kami dapat mengenal dengannya akan Nabi SAW.
Shalawat Jauharatul Kamal adalah salah satu shalawat yang menjadi Wazhifah (tugas rutin) dalam Thariqah Tijaniyyah selain shalawat al-Fatih yang dibaca secara berjamaah ataupun dalam keadaan sendiri. Redaksi shalawat Jauharatul Kamal diajarkan langsung oleh Sayyidul Wujud Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada Sayyidi Syaikh al-Imam Ahmad Ibn Muhammad At-Tijany (1150-1230 H, 1737-1815 M) dalam keadaan sadar/jaga (bukan mimpi). Sebagaimana dijelaskan oleh Sayyidi Syaikh al-Imam Muhammad al-Arabiy al-Tijaniy :
ﺟَﻮْﻫَﺮَﺓُ ﺍﻟْﻜَﻤَﺎﻝِ ﻣِﻦْ ﺇِﻣْــﻼَﺀِ
ﺍِﻣَـﺎﻡِ ﺍْﻻِﺭْﺳَـﺎﻝِ ﻭَﺍْﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ
ﻋَﻠَﻰ ﺣَﺒِﻴْﺒِﻪِ ﺍﻟْﻮَﻟِـﻲِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِـﻢِ
ﻗُﻄْﺐِ ﺍﻟْﻮَﺭَﻯ ﺃَﺣْﻤَـﺪَ ﻧَﺠْﻞِ ﺳَﺎﻟِـﻢِ
Artinya:” Shalawat Jauharatul Kamal berasal dari ucapan Nabi Muhammad yang merupakan pemimpin para Rasul dan Nabi. Yang disampaikan kepada kekasihnya seorang wali yang A’lim, manusia terkemuka yaitu Syaikh al-Imam Ahmad al-Tijaniy merupakan keturunan syaikh Ibn Salim.” [1]
Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy berkata :
ﻭَﻣَﻦْ ﺗَﻮَﻫَّﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍِﻧْﻘَﻄَـﻊُ ﺟَﻤِﻴْﻊُ ﻣَﺪَﺩِﻩِ ﻋَﻠَﻰ ﺃُﻣَّﺘِﻪِ ﺑِﻤَﻮْﺗِﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻛَﺴَﺎﺋِﺮِ ﺍْﻷَﻣْﻮَﺍﺕِ، ﻓَﻘَﺪْ ﺟَﻬِﻞَ ﺭُﺗْﺒَﺔِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺃَﺳَﺎﺀَ ﺍْﻷَﺩَﺏَ ﻣَﻌَﻪُ ﻭَﻳُﺨْﺸَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻥْ ﻳَﻤُﻮْﺕَ ﻛَﺎﻓِﺮﺍً ، ﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﺘُﺐْ ﻣِﻦْ ﻫَﺬَﺍ ﺍْﻻِﻋْﺘِﻘَﺎﺩِ .
Artinya:” Siapa saja yang meragukan Rasulullah dengan mengatakan bahwa bantuan Rasulullah telah terputus kepada ummatnya dengan sebab wafatnya beliau sama seperti halnya mayyit yang lain, maka sungguh ia tidak mengenal sama sekali akan kedudukan Rasulullah dan ia telah melakukan adab yang buruk kepada Rasulullah, dikhawatirkan ia mati dalam keadaan kafir jika ia tidak bertaubat dari keyakinan seperti itu .”[2]
Redaksi Shalawat Jauharatul Kamal, tampaknya lebih menjelaskan atau menafsirkan kalimat yang terdapat dalam shalawat al-Fatih yakni pada kalimat ( ﺍَﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺍُﻏْﻠِﻖَ ) Misalnya, shalawat tersebut mengungkapkan sifat-sifat Nabi Muhammad, sebagai Hakikat rahmat dari sifat-sifat Tuhan, yang merupakan pusat pengetahuan.
Kemudian dikatakan bahwa Nabi Muhammad, sebagai al-Haqiqat al-Muhammadiyyah yang memiliki sifat yang dipuji, yang mengalir dan menyinari keseluruh alam. Selanjutnya dikatakan bahwa Nabi Muhammad, sebagai wujud yang paling sempurna.
Makna al-Fatih li ma Ughliqa pada intinya adalah :
1) Nabi Muhammad adalah sebagai pembuka belenggu ketertutupan segala yang maujud (ada) di alam.
2) Nabi muhammad sebagai pembuka keterbelengguan al-Rahmah al-Ilahiyyah (kasih saying Tuhan) bagi para makhluk di alam.
3) Hadirnya Nabi Muhammad menjadi pembuka hati yang terbelenggu oleh Syirik.
Sedangkan makna al-Khatimi limaa Sabaq pada intinya adalah:
1) Nabi Muhammad sebagai penutup kenabian dan kerasulan.
2) Nabi Muhammad menjadi kunci kenabian dan kerasulan.
3) tidak ada harapan kenabian dan kerasulan lagi bagi yang lainnya.
Pemikiran-pemikiran (faham) tasawuf Syaikh Ahmad al-Tijani terkandung dalam penafsirannya tentang makna al-Fatih Lima Ughliq dan al-Khatim Limaa Sabaq. Syaikh Ahmad al-Tijani mengatakan bahwa al-Fatih li ma Ughliq mempunyai makna bahwa Nabi Muhammad merupakan pembuka segala ketertutupan al-Maujud (yang ada di alam). Alam pada mulanya terkunci (mughallaq) oleh ketertutupan batin (hujubaniyat al-Buthun). Wujud Nabi Muhammad menjadi “sebab” atas terbukanya seluruh belenggu ketertutupan alam dan menjadi “sebab” atas terwujudnya alam dari “tiada” menjadi “ada”.
Karena wujud Nabi Muhammad alam keluar dari “tiada” menjadi “ada”, dari ketertutupan sifat-sifat batin menuju terbukanya eksistensi diri alam (nafs al-Akwan) di alam nyata (lahir). Jika tanpa wujud Nabi Muhammad, Allah tidak akan menciptakan.segala sesuatu yang wujud, tidak mengeluarkan alam ini dari “tiada” menjadi “ada”. Imam Muhammad Ibn Said al-Bushiriy mengatakan dalam al-Burdah :
ﻟَﻮْﻻَﻩُ ﻟَﻢْ ﺗَﺨْﺮُﺝِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻌَـﺪَﻡِ
Artinya:” Bagaimana mungkin kesusahan beliau dapat menyeru kepada dunia, padahal kalau bukan karena beliau dunia ini tidak tercipta.”
Ungkapan sifat-sifat Nabi Muhammad di atas, menunjukan bahwa Syaikh Ahmad al-Tijaniy merumuskan maqam Nabi Muhammad sebagaimana telah dikemukakan para sufi terdahulu, terutama dalam mensifati pemahaman mereka terhadap haqiqat (Hakikat) Nabi Muhammad, tidak dapat dibantah bahwa ia sependapat, bahkan ia menjelaskan konsep dasar tersebut.
Hal ini, menunjukan bahwa dari aspek pemikiran, Syaikh Ahmad al-Tijaniy menganut tasawuf falsafi sedangkan konsep-konsep dasar tasawufnya: Nur Muhammad, Ruh Muhammad, al-Haqiqat al-Muhammadiyyah . Dengan demikian, bahwa corak (paham) tasawuf yang digunakan oleh Syaikh Ahmad al-Tijaniy adalah corak (paham) tasawuf yang dikembangkan oleh Imam ‘Abdul Karim al-Jiliy dengan konsep dasar al-Insan al-Kamil, yang berasal dari Imam Ibn Arabiy dengan konsep Haqiqat al-Muhammadiyah. Terlepas apakah Syekh Ahmad al-Tijani terpengaruh oleh pemikiran filosofis Abd. Karim al-Jili yang berasal dari Ibn ‘Arabi atau tidak, corak pemikiran tasawuf demikian dikembangkan oleh dua sufi tersebut.
Pemikiran Syaikh Ahmad al-Tijaniy “mengawinkan”, menyatukan kembali dua corak {faham} tasawuf yakni tasawuf amali dan tasawuf alsafi yang telah “bercerai” sejak abad ketiga Hijriyah sehingga masing-masing mempunyai metodologi tersendiri.
Inilah yang dimaksud bahwa Thariqat Tijani merupakan thariqatyang terakhir dan seluruh thariqat akan masuk kedalam lingkup ajarannya, dalam arti seluruh amalan sufi {wali} dan seluruh corak pemikiran para sufi terakomodir dalan ajaran thariqat yang dikembangkannya, hal ini bisa dimengerti karena cahaya maqamwali khatm merupakan sumber seluruh cahaya kewalian.
Sebagai perbandingan seluruh syari’at para nabi terakomodir kedalam syari’at Nabi Muhammad, karena syari’at para nabi bersumber dari cahaya Khatm an-Nabiyyin (penutup para nabi).
Keutamaan Shalawat Jauharatul Kamal :
Diantara keutamaan membaca shalawat
Jauharatul Kamal yang disebutkan langsung oleh Rasulullah kepada Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Tijaniy sebagai berikut :
ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﺮَّﺓَ ﺍﻟْﻮَﺍﺣِﺪَﺓَ ﺗَﻌْﺪِﻝُ ﺗَﺴْﺒِﻴْﺢَ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻢِ ﺛَﻼَﺙَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ
Artinya : ”Membaca shalawat Jauharatul Kamal sekali, pahalanya menyamai tiga kali lipat tasbihnya alam”.
ﺃَﻥَّ ﻣَﻦْ ﻗَﺮَﺃَﻫَﺎ ﺳَﺒْﻊَ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ﻓَﺄَﻛْﺜَﺮَ ﻳَﺤْﻀُﺮَﻩُ ﺭُﻭْﺡُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻭَﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍْﻷَﺭْﺑَﻌَﺔِ ﻣَﺎ ﺩَﺍﻡَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻫَﺎ
Artinya : ”Siapa yang membacanya 7 kali atau lebih, maka akan didatangi Ruh Nabi Muhammad dan 4 khulafaur Rasyidin selama ia dalam keadaan membaca shalawat itu ”.
ﺃَﻥَّ ﻣَﻦْ ﻻَﺯَﻣَﻬَﺎ ﺃَﺯْﻳَﺪَ ﻣِﻦْ ﺳَﺒْﻊِ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ﻳُﺤِﺒُّﻪُ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ
ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣَﺤَﺒَّﺔً ﺧَﺎﺻَّﺔً ﻭَﻻَ ﻳَﻤُﻮْﺕُ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻜُﻮْﻥَ ﻣِﻦَ ﺍْﻷَﻭْﻟِﻴَﺎﺀِ
Artinya : ”Siapa saja yang melazimi membacanya lebih dari 7 kali, maka ia akan sangat dicintai oleh Rasulullah sebenar-benar cinta khusus dan ia tidak akan meninggal dunia sehingga menjadi salah satu dari para kekasih Allah.” [3]
Adapun keutamaan shalawat Jauharatul Kamal yang disebutkan oleh Imam Ahmad Ibn Muhammad al-Tijaniy adalah :
ﻣَﻦْ ﺩَﺍﻭَﻡَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺳَﺒْﻌًﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡِ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﻬَﺎﺭَﺓٍ ﻛَﺎﻣِﻠَﺔٍ ﻭَﻓِﺮَﺍﺵٍ
ﻃَﺎﻫِﺮٍ ﻳَﺮَﻯ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ
Artinya: ”Siapa saja yang konsisten membacanya 7 kali menjelang tidurnya dalam keadaan bersuci yang sempurna dan di tempat tidur yang suci (tidak ada najis), maka ia akan melihat Nabi Muhammad.” [4]
ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﺸَّﻴْﺦُ ﺃَﺣْﻤَﺪُ ﺍﻟﺘِّﺠَﺎﻧِﻲ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﺃَﻋْﻄَﺎﻧِﻲ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠﻪِ
ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺻَﻼَﺓً ﺗُﺴَﻤَّﻰ ﺑِﺠَﻮْﻫَﺮَﺓِ ﺍﻟْﻜَﻤَﺎﻝِ ﻣَﻦْ ﺫَﻛَﺮَﻫَﺎ
ﺍﺛْﻨَﺘَﻲْ ﻋَﺸْﺮَﺓَ ﻣَﺮَّﺓً ﻭَﻗَﺎﻝَ : ﻫَﺬِﻩِ ﻫَﺪِﻳَّﺔٌ ﻣِﻨِّﻲ ﺍِﻟَﻴْﻚَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ
ﺍﻟﻠﻪِ , ﻓَﻜَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺯَﺍﺭَﻩُ ﻓِﻲ ﺭَﻭْﺿَﺘِﻪِ ﺍﻟﺸَّﺮِﻳْﻔَﺔِ , ﻭَﻛَﺄَﻧَّﻤَﺎ ﺯَﺍﺭَ
ﺃَﻭْﻟِﻴَﺎﺀَ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻭَﺍﻟﺼَّﺎﻟِﺤِﻴْﻦَ ﻣِﻦْ ﺃَﻭَّﻝِ ﺍﻟْﻮُﺟُﻮْﺩِ ﺍِﻟَﻰ ﻭَﻗْﺘِﻪِ ﻭَﻓِﻲ
ﺭِﻭَﺍﻳَﺔٍ ﺍِﻟَﻰ ﺍْﻷَﺑَـﺪِ
Artinya: ”Syaikh Ahmad al-Tijaniy berkata : Rasulullah memberikan kepadaku redaksi shalawat yang dinamai Jauharatul kamal, siapa saja yang telah membacanya sebanyak 12 kali dan berkata : Shalawat ini aku hadiahkan kepada engkau Ya rasulullah. Maka seakan-akan ia menziarahi Rasulullah di Raudhahnya yang mulia dan seolah-olah ia telah menziarahi para wali Allah besera menziarahi orang-orang shalih dari sejak zaman Nabi Adam sampai waktu ia membacanya bahkan riwayat lain menyebutkan sampai dunia musnah.”
Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy mengumpulkan keutamaan shalawat Jauharatul kamal dalam Nazham al- Durratul Kharidah :
ﺑِﺴَﺎﺑِﻌَﺔٍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺣُﻀُﻮْﺭُ ﻧَﺒِﻴِّﻨَﺎ
ﻣَﻊَ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳْﻦَ ﻭَﻗُﺪْﻭَﺗِﻲ
Dengan membaca 7 kali Jauharatul kamal, akan hadir Nabi Muhammad beserta para Khulafaur Rasyidin dan Syekh Ahmad al-Tijaniy.
ﻭَﻟَﻮْ ﺩُﻣْﺖَ ﺫِﻛْﺮَﻫَﺎ ﺩُﻫُﻮْﺭًﺍ ﻃَﻮِﻳْﻠَﺔً
ﻟَﻤَﺎ ﻓَﺎﺭَﻗُﻮْﻙَ ﺑِﺎﻟﺬَّﻭَﺍﺕِ ﺍﻟْﻜَﺮِﻳْﻤَﺔِ
Seandainya engkau konsisten membacanya sampai masa yang lama, maka mereka semua tidak akan meninggalkan engkau dengan zat mereka yang mulia.
ﻭَﺗَﻐْﻴِﻴْﺮُ ﺟِﻠْﺴَﺔٍ ﺑِﻬَﺎ ﻟِﻠﺘَّﺄَﺩُّﺏِ
ﺟَﺮَﻯ ﻋَﻤَﻞٌ ﺑِﻪِ ﻟَﺪَﺍ ﺟُﻞِّ ﺍِﺧْﻮَﺗِﻲ
Mengubah posisi duduk kepada duduk yang lebih bagus lantaran menjalankan adab (atas kehadiran Nabi beserta para khalifah dan syaikh Ahmad al- Tijaniy). Adab seperti itu menjadi kebiasaan di sisi pembesar saudaraku (pengikut Tijaniyyah) .
ﻭَﻣَﻦْ ﺩَﺍﻡَ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﻨَّﻮْﻡِ ﺳَﺒْﻌًﺎ ﻳَﺮَﻯ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲّ
ﺑِﺸَﺮْﻁِ ﺍﻟْﻮُﺿُﻮْﺀِ ﻣَﻊْ ﻃَﻬَﺎﺭَﺓِ ﺑُﻘْﻌَﺔِ
Siapa saja yang selalu membacanya ketika hendak tidur sebanyak 7 kali, maka ia akan melihat Nabi Muhammad, dengan syarat ia memiliki wudhu dan tempat tidurnya suci (tidak ada najis ).
ﻭَﺗَﺎﻝٍ ﻟَﻬَﺎ ﺍﺛْﻨَﺘَﻴْﻦِ ﻣَﻊْ ﻋَﺸْﺮَﺓٍ ﻛَﺄَﻥَّ
ﻣَﺎ ﺯَﺍﺭَ ﺃَﺣْﻤَﺪَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺑِﺮَﻭْﺿَﺔِ
Yang membacanya sebanyak 12 kali seakan-akan ia telah menziarahi Nabi Muhammad di Raudhah .
ﻭَﻛُﻞِّ ﻧَﺒِﻲٍّ ﻣَﻊْ ﻭَﻟِﻲٍّ ﻣِﻦْ ﺃَﺩَﻣَﺎ
ﺍِﻟَﻰ ﻭَﻗْﺖِ ﺫِﻛْﺮِﻫَﺎ ﺑِﺈِﺫْﻥِ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴْﻠَﺔِ
Seolah-olah ia juga telah menziarahi seluruh Nabi dan para wali dari sejak zaman Nabi Adam sampai ketika ia membaca shalawat tersebut dengan catatan bahwa ia telah mendapat izin dari Syaikh Ahmad al-Tijaniy dan pengikutnya .
ﻭَﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻔَﺮَﺍﻍِ ﻗُﻞْ ﺑِﻘَﻠْﺐِ ﻣَﺬَﻟَّﺔٍ
ﺍِﻟَﻴْﻚَ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻫَﺬِﻯ ﻫَﺪِﻳَّﺘِﻲ
Setelah selesai membaca jauharatul kamal maka katakanlah olehmu dengan hati yang penuh ketundukan dan khusyu’: “Aku hadiahkan shalawat ini kepada engkau Ya Rasulullah .
ﻭَﺧَﻤْﺴًﺎ ﻭَﺳِﺘِّﻴْﻦَ ﺍﺗْﻠُﻬَﺎ ﻋِﻨْﺪَ ﺷِﺪَّﺓِ
ﻭَﻟِﻠْﺨَﻴْﺮِ ﻣَﺮَّﺓً ﺑُﻌَﻴْﺪَ ﺍﻟْﻔَﺮِﻳْﻀَﺔِ
Bacalah jauharatul kamal sebanyak 65 kali ketika terjadi kesulitan dan kepelikan dan bacalah satu kali setiap selesai mengerjakan shalat fardhu untuk mendapatkan segala kebaikan. [5]
Dikutip dari risalah :
ﻣَﻮْﻫَﺒَﺔُ ﺫِﻱْ ﺍﻟْﺠَــﻼَﻝ ﻟِﻤَﻦْ ﻗَﺮَﺃَ ﺟَﻮْﻫَـﺮَﺓَ ﺍﻟْﻜَﻤَﺎﻝ
ﺟﻤﻊ ﻭﺗﺮﺗﻴﺐ ﺍﻟﺤﺎﺝ ﺭﺯﻗﻲ ﺫﻭﺍﻟﻘﺮﻧﻴﻦ ﺃﺻﻤﺖ ﺍﻟﺒﺘﺎﻭﻱ ﺍﻟﺮﺍﺟﻲ
ﺍﻟﻰ ﺭﺣﻤﺔ ﺭﺑﻪ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﻟﻘﻮﻱ
ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻭﻟﻮﺍﻟﺪﻳﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﺴﺎﻭﻱ ﺁﻣﻴﻦ
Perhatian! persyaratan membaca shalawat ini:
1. wajib bersuci atau berwudhu dengan sempurna, jika bertayammum tidak mencukupi syarat dan tidak diperkenankan membaca shalawat ini.
2. wajib suci tempat, pakean, badan dari najis dan hadas.
3. wajib dibaca pada tempat yg agak luas sekira muat 6 orang.
4. jangan dibaca saat di kendaraan baik darat, laut maupun udara.
5. orang yg beristinja (cebok) pake tisu atau sejenisnya yang bukan menggunakan air maka ia tidak diperbolehkan membaca shalawat ini walaupun ia ketika berwudhu pakai air. lantaran bersuci yang ia lakukan tidak tahaqquq (sempurna) kata orang betawi kaga danta.
6. mendapat izin dari orang yang telah mendapat ijazah dari para masyaikh.
1. wajib bersuci atau berwudhu dengan sempurna, jika bertayammum tidak mencukupi syarat dan tidak diperkenankan membaca shalawat ini.
2. wajib suci tempat, pakean, badan dari najis dan hadas.
3. wajib dibaca pada tempat yg agak luas sekira muat 6 orang.
4. jangan dibaca saat di kendaraan baik darat, laut maupun udara.
5. orang yg beristinja (cebok) pake tisu atau sejenisnya yang bukan menggunakan air maka ia tidak diperbolehkan membaca shalawat ini walaupun ia ketika berwudhu pakai air. lantaran bersuci yang ia lakukan tidak tahaqquq (sempurna) kata orang betawi kaga danta.
6. mendapat izin dari orang yang telah mendapat ijazah dari para masyaikh.
*************************************
catatan kaki :
[1] Syaikh Muhammad al-Arabiy Ibn al-Saih al- Tijaniy, Bughyah al-Mustafid Syarh Munyah al-Murid h. 377.
[2] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al- Susiy al-Nazhifiy, al-Durrah al-Kharidah Syarh al-Yaqutah al-Faridah vol. 4 h. 203.
[3] Syaikh Ali Harazim al-Maghribiy, Jawahir al-Ma`ani Wa Bulugh al-Amaniy Fi Faidh Sayyidi Abial_Abbas al-Tijaniy vol. 2 h. 260.
[4] Syaikh Ali Harazim al-Maghribiy , Jawahir al-Ma`ani Wa Bulugh al-Amaniy Fi Faidh Sayyidi Abial_Abbas al-Tijaniy vol. 2 h. 260.
[5] Syaikh Muhammad Fathan Ibn Abdul wahid al-Susiy al-Nazhifiy, al-Durrah al-Kharidah Syarh al-Yaqutah al-Faridah vol. 4 h. 66-67.
Adab Berdo'a
2017/01/010 CommentsNaskah Kuningan
2016/12/260 CommentsIsi Pokok Kandungan Surat Al Ma’un
2016/12/090 CommentsPembahasan Serat kekiyasanning Pangracutan
2016/12/010 CommentsZiarah Makam Abah Sepuh dan Abah Anon Di Pesantrean Suryalaya Tasikmalaya
2023/08/230 CommentsHakikat Shalat 5 Waktu dan Penjelasannya
2023/07/290 CommentsMemahami Doa Untuk Kedua Orang Tua
2023/06/220 CommentsMacam-macam Zikir Tarekat Naqsyabandiyah
2023/05/230 CommentsTinjaun Multi Dimensi La Ilaha illa Allah Sebagai Afhalu Dzikri
2022/07/170 CommentsTawasul Untuk Khusus Untuk Leluhurku
2021/03/171 CommentsSusunan Bacaan Tahlil, Doa Arwah Lengkap dan Terjemahannya
2020/10/021 CommentsKeutamaan Dzikir dan Anjuran Mengerjakannya
2020/10/020 CommentsDo'a Tawassul Perantara Rasulullah SAW dan Keluarganya
2020/01/136 CommentsUcapan-ucapan Belasungkawa Duka Cita Atas Kematian
2019/09/030 CommentsMengaktifkan Energi Sedulur Papat Lima Pancer (Kakang, Kawah, Adi, Ari-Ari)
2018/12/0241 Comments19 Unsur Dan Proses Perjalanan Ruhani
2018/11/010 CommentsUzlah, Zuhud dan Wara
2018/10/071 CommentsKewajiban Berpuasa Dilakukan Sejak Jaman Nabi Adam
2018/04/271 CommentsAsma Karomatul Arsyil Qubro
2018/04/255 CommentsDzikir Ismul A'zhom
2018/03/152 CommentsWejangan, Larangan dan Ajaran Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsAjaran dan Praktek Syekh Siti Jenar
2017/06/161 CommentsTafsir Kisah Musa dan Khidir
2017/06/160 CommentsAjaran Kemanunggalan Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsAsal Usul Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsBeberapa Nama Yang dikenal Sebagai Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsTiga Jalan Rohani Marifatullah
2017/06/160 CommentsBeberapa Penjelasan Martabat Tujuh
2017/04/010 CommentsPandangan Keagamaan Orang Sunda Terhadap Keberadaannya Di Dunia ini
2017/02/021 CommentsNgajelaskeun Silih Asih - Silih Asah - Silih Asuh, Kiwari
2017/02/022 CommentsPenjelasan Singkat Tentang Rawayan Jati
2017/02/020 CommentsRisalah Tarekat Qodariyah Naqsyabandiyah
2017/01/290 CommentsPangrajah Ka Karuhun Sumedang
2017/01/270 CommentsLinggasananing Haksara
2017/01/240 CommentsEmpat Alam Nasut, Jabarut, Malakut dan Lahut
2017/01/2216 CommentsSeri Amaliah TQN Suryalaya, Ibadah Shalat Fardu dan Sunnat
2017/01/220 CommentsLemah Sagandu (Sundaland/Nusantara/Nusa Jawa)
2017/01/210 CommentsPenjelasan Ajaran Syekh Siti Jenar
2017/01/160 CommentsAjaran Filsafat Aksara Sunda berdasarkan Haksara Sasana Kreta
2017/01/166 CommentsPengertian Sedulur Papat Kelima Pancer (Pancaniti)
2017/01/100 CommentsTabbayun Baitullah Sejati Bukan di Makkah
2017/01/080 CommentsWirdul Latif Zikir Pagi Dan Petang
2017/01/010 CommentsCahaya-Cahaya Watak Diri An Nafsiyyah
2017/01/010 CommentsWirid Sebagai Upaya Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
2017/01/010 CommentsAdab Berdo'a
2017/01/010 CommentsNaskah Kuningan
2016/12/260 CommentsIsi Pokok Kandungan Surat Al Ma’un
2016/12/090 CommentsPembahasan Serat kekiyasanning Pangracutan
2016/12/010 CommentsZiarah Makam Abah Sepuh dan Abah Anon Di Pesantrean Suryalaya Tasikmalaya
2023/08/230 CommentsHakikat Shalat 5 Waktu dan Penjelasannya
2023/07/290 CommentsMemahami Doa Untuk Kedua Orang Tua
2023/06/220 CommentsMacam-macam Zikir Tarekat Naqsyabandiyah
2023/05/230 CommentsTinjaun Multi Dimensi La Ilaha illa Allah Sebagai Afhalu Dzikri
2022/07/170 Comments
0 Komentar