Pelaksanaan dzikir ini pada dasarnya berasal dari thariqat an naqsyabandiyah adalah dengan membaca kalimah laa ilahaa illallah dengan tertib dan aturan pelaksanaannya secara zahir dan bathin, adapun tata caranya adalah sebagai berikut :
1. Langkah pertama, niatkan untuk membuka lathoif di tubuh satu-persatu
2. Lalu niatkan untuk membuka cara-cakra di tubuh satu-persatu.
3. Kemudian niatkan untuk membangkitkan kundalini dari tulang ekor naik di kepala. (jika tidak biasa memakai tehnik cakra dan kundalini, maka cukup hanya mengaktifkan lathoif saja tidak mengapa)
4. Niat, maksudnya hendaklah kita niatkan terlebih dahulu semoga pahala dari tahlil ini yang 70.000 dapat menjadi tebusan diri kita dari siksa neraka dan atas segala dosa yang kita perbuat di dunia ini, dengan do’a ini : “Ya Allah, jadikanlah kalimat laa ilahaa illallah (70.000) ini sebagai tebusan diriku dari siksa neraka-Mu, al fatihah.
5. Dzikir laa ilahaa illallah dibaca secara bertahap/dicicil selama 10 hari, tiap harinya membaca 7000x boleh dicicil selama siang dan malam. Jika masih tidak mampu boleh harinya ditambah menjadi 15 hari, yang penting jumlah dzikirnya nanti secara keseluruhan menjadi 70rb.
6. Ketika Dzikir mengingat akan Allah Swt (konsentrasi) secara hati sanubari yang bersih dan ikhlas.
7. Memandang garis kalimah Laa ilahaa illallah pada titik tempat di tubuh jasmani, yaitu : “Kalimah Laa ilahaa illallah di tarik dari bawah pusar terus langsung ke kening lalu di tarik ke bahu kanan terus menuju tengah dada dan terakhir ke hati sanubari (Maqam Qalbiy);
8. Ucapkanlah kalimah Laa ilahaa illallah ini dengan tartil dan benar dan secara jihar;
9. Hadirkan maknanya (Laa ilahaa illallah) dalam hati;
10. Telinga mendengarkan ucapan kalimah laa ilahaa illallah ini melalui lidah untuk sebagai saksi.
11. Ketika melakukan dziki di atas, maka secara otomatis semua titik lathoif dan seluruh cakra akan dzikir sendiri mengingat akan Allah Swt.
12. Menyadari bahwa Allah Swt beserta kita di mana saja kita berada.
13. Seteah kita selesai dzikir, maka kita berdo’a atau munajat sebagai berikut :
اَنْتَظِرُ وُرُودَ الْفَيْضِ مِن َالذَّاتِ الَّذِىْ مَعِىْ وَمَعَ كُلِّ ذَرَّةٍ مِنْ ذَرَّاتِ الْعَلَمِ عَلَى الَطِيْفَةِ الْقَلْبِ بِواسِطَةِ مَشَائَحِناَ الْكِراَمِ تَعاَلىْ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ
“Antadziru wuruudalfaidhi minadzzaatilladzii ma’ii wama’a kulli dzarratim min dzarratil ‘alami ‘alaa lathifathil qalbi biwasyithati masyaa ‘ikhinal kirami ta’alaa ‘alaihim ajma’iin.”
Artinya : “Aku menanti turunnya limpahan dari dzat yang beserta aku dan beserta setiap dzarrah alam, dengan lathifatul qalbi saya, dengan perantaraan para orang – orang shaleh (syaikh) yang mulia – mulia, semoga Allah ridha kepada beliau – beliau sekalian.”
14. Setelah berdoa lalu diamlah sambil merasakan dihati/dada waktu lamanya terserah anda, tanpa membaca apapun.
15. Jika sudah dikira cukup, maka tutuplah dzikir anda.
Dasar dzikir ini adalah firman Allah Swt :
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚيَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖوَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚوَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Surah Al-Hadid Ayat : 4).
1. Langkah pertama, niatkan untuk membuka lathoif di tubuh satu-persatu
2. Lalu niatkan untuk membuka cara-cakra di tubuh satu-persatu.
3. Kemudian niatkan untuk membangkitkan kundalini dari tulang ekor naik di kepala. (jika tidak biasa memakai tehnik cakra dan kundalini, maka cukup hanya mengaktifkan lathoif saja tidak mengapa)
4. Niat, maksudnya hendaklah kita niatkan terlebih dahulu semoga pahala dari tahlil ini yang 70.000 dapat menjadi tebusan diri kita dari siksa neraka dan atas segala dosa yang kita perbuat di dunia ini, dengan do’a ini : “Ya Allah, jadikanlah kalimat laa ilahaa illallah (70.000) ini sebagai tebusan diriku dari siksa neraka-Mu, al fatihah.
5. Dzikir laa ilahaa illallah dibaca secara bertahap/dicicil selama 10 hari, tiap harinya membaca 7000x boleh dicicil selama siang dan malam. Jika masih tidak mampu boleh harinya ditambah menjadi 15 hari, yang penting jumlah dzikirnya nanti secara keseluruhan menjadi 70rb.
6. Ketika Dzikir mengingat akan Allah Swt (konsentrasi) secara hati sanubari yang bersih dan ikhlas.
7. Memandang garis kalimah Laa ilahaa illallah pada titik tempat di tubuh jasmani, yaitu : “Kalimah Laa ilahaa illallah di tarik dari bawah pusar terus langsung ke kening lalu di tarik ke bahu kanan terus menuju tengah dada dan terakhir ke hati sanubari (Maqam Qalbiy);
8. Ucapkanlah kalimah Laa ilahaa illallah ini dengan tartil dan benar dan secara jihar;
9. Hadirkan maknanya (Laa ilahaa illallah) dalam hati;
10. Telinga mendengarkan ucapan kalimah laa ilahaa illallah ini melalui lidah untuk sebagai saksi.
11. Ketika melakukan dziki di atas, maka secara otomatis semua titik lathoif dan seluruh cakra akan dzikir sendiri mengingat akan Allah Swt.
12. Menyadari bahwa Allah Swt beserta kita di mana saja kita berada.
13. Seteah kita selesai dzikir, maka kita berdo’a atau munajat sebagai berikut :
اَنْتَظِرُ وُرُودَ الْفَيْضِ مِن َالذَّاتِ الَّذِىْ مَعِىْ وَمَعَ كُلِّ ذَرَّةٍ مِنْ ذَرَّاتِ الْعَلَمِ عَلَى الَطِيْفَةِ الْقَلْبِ بِواسِطَةِ مَشَائَحِناَ الْكِراَمِ تَعاَلىْ عَلَيْهِمْ اَجْمَعِيْنَ
“Antadziru wuruudalfaidhi minadzzaatilladzii ma’ii wama’a kulli dzarratim min dzarratil ‘alami ‘alaa lathifathil qalbi biwasyithati masyaa ‘ikhinal kirami ta’alaa ‘alaihim ajma’iin.”
Artinya : “Aku menanti turunnya limpahan dari dzat yang beserta aku dan beserta setiap dzarrah alam, dengan lathifatul qalbi saya, dengan perantaraan para orang – orang shaleh (syaikh) yang mulia – mulia, semoga Allah ridha kepada beliau – beliau sekalian.”
14. Setelah berdoa lalu diamlah sambil merasakan dihati/dada waktu lamanya terserah anda, tanpa membaca apapun.
15. Jika sudah dikira cukup, maka tutuplah dzikir anda.
Dasar dzikir ini adalah firman Allah Swt :
هُوَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚيَعْلَمُ مَا يَلِجُ فِي الْأَرْضِ وَمَا يَخْرُجُ مِنْهَا وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَعْرُجُ فِيهَا ۖوَهُوَ مَعَكُمْ أَيْنَ مَا كُنْتُمْ ۚوَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
“Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa; Kemudian Dia bersemayam di atas `Arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepadanya. Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.”(Q.S. Surah Al-Hadid Ayat : 4).
0 Komentar