Kasyaf adalah terbukanya perkara ghaib pada alam rasa dan penyaksian mata hati. Apa yang dipikirkan dan dijumpai melalui ilham dapat dirasakan atau disaksikan melalui kasyaf.
Maqam kasyaf membuka perkara yang tersembunyi dibalik yang nyata dan juga membuka hal-hal alam ghaib yang tidak dapat dipandang dengan mata, tidak dapat difikirkan dan dikhayalkan dan keluar jauh dari logika kita.
Ilmu kasyaf memungkinkan seseorang memperoleh pengetahuan tentang alam rohani seperti Alam Jin, Alam Barzakh, syurga dan neraka.
Kasyaf bisa untuk melihat lebih jauh pada suasana yang dinisbahkan tentang hal ketuhanan. Suasana ketuhanan yang dibukakan kepada ahli kasyaf adalah sebagai perkenalan dari Tuhan kepada hamba.
Oleh karena Tuhan adalah maka suasana yang dinisbahkan kepada ketuhanan atau diibaratkan kepada Tuhan yang dibukakan kepada ahli kasyaf adalah dalam bentuk misal, ibarat atau penyifatan.
Suasana perumpamaan yang disaksikan itu menanamkan kefahaman tentang Tuhan yang tidak bisa diibaratkan.
Pengetahuan yang diperoleh secara fikiran dan ilham disebut makrifat (pengenalan) secara ilmu.
Pengetahuan yang diperoleh secara kasyaf dinamakan ma'rifat secara zauk atau penyaksian mata hati.
Apabila kasyaf sampai kepada puncak penyaksiannya maka tiada apa lagi yang dapat disaksikan. Kasyaf pada tahap ini hanya merasakan dengan penuh yakin tanpa menyaksikan tentang Wujud Tuhan yang tanpa misal, tanpa sifat, tanpa ibarat dan tidak bisa dikatakan apa-apa karena Allah SWT adalah :
- Medan kasyaf yang sangat luas, itu didapatkan oleh sufi yang telah membuang segala kepentingan diri sendiri lantaran kecintaan mereka kepada Allah SWT.
- Melalui kasyaf, yang paling tinggi dapat disaksikan adalah suasana atau keadaan yang dinisbahkan kepada Tuhan tetapi bukanlah Tuhan.
- Apabila melepas tahap penyaksian kasyaf sampai kepada batasan terakhir yaitu merasakan secara zauk Wujud Tuhan yang tidak dapat disifatkan dan Dia Maha Esa, tiada sesuatu beserta-Nya. Puncak kasyaf adalah "KEBODOHAN" di mana tidak ada lagi bahasa yang mampu MENCERITAKAN tentang Tuhan.
- Ahli kasyaf yang masuk pada tahap ini berada dalam suasana yang dipanggil "ORANG GILA" di mana dia merasakan telah mengenal Tuhan tetapi tidak mampu menyingkap pengenalan tersebut. Dia dikatakan faham tanpa sesuatu kefahaman dan tahu tanpa sesuatu pengetahuan. Kasyaf tidak MAU menyebut Allah SWT sebagaimana Dia INGIN disebut.
- Kasyaf tidak tahu menceritakan Allah SWT sebagaimana yang Dia INGIN CERITAKAN.
- Kasyaf tidak berupaya memperkenalkan Allah SWT sebagaimana Dia INGIN Diri-Nya dikenali.
- Kasyaf juga tidak tahu bentuk pengabdian sebagaimana Allah SWT ingin dari hamba-Nya.
- Kasyaf tidak bisa mengajari manusia cara menyembah Allah SWT
Salam Santun...
0 Komentar