Hadist Qudsi : "ADALAH AKU SATU PERBENDAHARAAN YANG TERSEMBUNYI, MAKA INGINLAH AKU SUPAYA DIKETAHUI SIAPA AKU, MAKA AKU JADIKANLAH MAHLUK-KU, MAKA DENGAN ALLAH MEREKA MENGENAL AKU" 

kehidupan dan Alam penuhlah dengan rahasia-rahasia tersembunyi. Rahasia-rahasia itu tertutup oleh hijab atau dinding, diantara dinding itu ialah hawa nafsu kita sendiri. 

Tetapi rahasia itu mungkin terbuka dan dinding hijab itu mungkin tersingkap dan kita dapat melihat dan merasai atau berhubungan langsung dengan yang ter-rahasia asal kita sudi menempuh jalanNya, jalan itulah yang dinamakan tharekat. 

"THAREKAT" berarti metode, cara atau jalan mendekati tuhan untuk "MARIFAT". Bahwa adanya mahluk ini, karna tuhan sebagai KHALIK ingin dikenal siapa dia. Kesadaran sebagai mahluk, merupakan dorongan untuk berkeinginan mencapai "MAKRIFAT", yakni mengenal tuhan atau "LIQA ALLAH". 

Ciptaan dan hakekat MAHLUK dan KHALIK adalah dua kenyataan yang saling menggenapi, "TANPA KHALIK TIDAK MUNGKIN ADA MAHLUK," tuhan tanpa mahluknya tidak ada sesuatu yang akan mengenalnya.

Tujuan Tasawuf adalah "FANAA", untuk mencapai makrifatullah, yaitu leburnya pribadi pada kebaqaan Allah dalam keadaan "HULUL", dimana perasaan keinsanan lenyap rasa ketuhanan, dalam keadaan mana semua rahasia yang membatasi diri dengan Allah tersingkap kasyaf. 

Ketika itu antara diri dengan Allah menjadi satu dalam baqanya, bersatu ABID dan MA'BUD dimana seseorang telah sampai kepada "HAKEKAT" sebagai ujung dari semua perjalanan. 

Apa yang dikatakan fanaa secara filosofis : "FANAA IALAH MENIADAKAN DIRI SUPAYA "ada", DENGAN JALAN TASAWUF, SESEORANG DAPAT MENGENAL TUHAN DENGAN MERASAKAN ADANYA, TIDAK SEKEDAR MENGETAHUI BAHWA TUHAN ITU ADA". 
 
Sahabat nabi yang paling sering mengatakan tentang Fanaa atau lenyap ialah Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a beliau berkata : "DAN DI DALAM LEBURKU ATAU FANAAKU, LEBURLAH KEFANAANKU, TETAPI DI DALAM KEFANAANKU ITULAH BAHKAN AKU MENDAPATKAN ENGKAU TUHAN". 

Nabi musa ketika ia sangat ingin melihat Allah, maka nabi musa berkata : "YA TUHAN, BAGAIMANAKAH CARANYA SUPAYA AKU SAMPAI KEPADAMU? 

Tuhan berfirman : "TINGGALKAN DIRIMU ATAU LENYAPKAN DIRIMU, BARU ENGKAU SAMPAI KEPADAKU". 

Ahli-ahli tasawuf berkata :  "APABILA TAMPAKLAH NUR KEBAQAAN, MAKA FANALAH YANG TIADA, DAN BAQALAH YANG KEKAL".

Salam Santun.....