Menurut ajaran Islam, kesempurnaan keberagamaan seseorang bila kita telah mencapai tingkatan Iman – Islam – Ikhsan. Iman melalui ilmu ushuluddin. Islam melalui ilmu fiqih.  Ikhsan melalui Jalan Sufi - Tasawuf -  yang disebut juga sebagai ilmu Thareqat.

Konon kabarnya Ilmu Ushuluddin dan Ilmu Fiqih itu muncul setelah Rosulullah saw wafat. Sebagai hasil oplosan tokoh-tokoh Islam di Arab, sesuai kearifan Arab, sehingga muncul mazhab-mazhab, aliran-aliran atau sekte?

Sedangkan Jalan sufi–tasawuf ini sudah ada sejak zaman Rosulullah saw, hanya waktu itu belum diberi nama tasawuf.

Jalan Sufi - Sufisme atau Tasawuf yaitu jalan yang ditempuh para sufi untuk menemukan Cahaya Illahi sebagai manifestasi diri Allah dan untuk mendapatkan pengetahuan tentang realitas hakiki dari segala sesuatu. Pengetahuan yang hanya diketahui oleh mereka yang memiliki jiwa keagamaan dan diberi hidayah Allah. PENGETAHUAN YANG TIDAK PERNAH DIDAPATKAN DI BANGKU SEKOLAH atau DI PESANTREN.

Sufisme bukan sebuah aliran atau sekte. Sufisme adalah ajaran bathiniah, ajaran rahasia yang terkandung dalam semua agama. Suatu pengalaman spiritual yang aktual dan autentik.  Suatu seni perjalanan spiritual yang transendental, ajaran yang tidak terjangkau akal dan pikiran. Bukan kajian ilmiah. Karena ilmu pengetahuan merupakan tabir yang sangat pekat.

Sufisme atau Tasawuf dimulai sebagai ilmu, di tengahnya amal, lelaku khusus dan pada akhirnya adalah karunia Allah. Sufisme atau Tasawuf adalah Ilmu untuk memperbaiki hati, menjaganya dari berbagai keinginan dan hawa nafsu kemudian menjadikannya berserah diri semata-mata kepada Allah. Sufisme merupakan Ilmu khusus untuk mengobati  semua penyakit hati, pembersih jiwa, penyelamat  dari sifat-sifat tercela dimana Ikhsan adalah bidang kajian utamanya.

Perjalan sufi disebutnya suluk atau perjalanan tharekat . Tharekat juga artinya jalan. Para pencari Tuhan yang melakukan suluk disebutnya salik. Para Sufi tidak terikat dogma keagamaan namun mereka tetap menghormati ritual-ritual agama selama hal tersebut memperkuat keserasian sosial, bahkan para sufi memperluas ajaran dasar agama.

Menurut Asy-syadzili : Tasawuf adalah praktik dan latihan diri melalui cinta yang dalam dan ibadah untuk kembali ke jalan Allah.

Hai orang-orang yang beriman bertakwa-lah kepada Allah, carilah jalan supaya dekat kepada-Nya dan berjihadlah di jalan Allah supaya kamu berjaya ~ (AL MAIDAH 5 : 35).

Jika mereka tetap (istiqomah) menempuh jalan itu (tariqat) sesungguhnya akan kami beri air (rizki, rahmat) yang berlimpah-limpah ~ (AL JIN 72 : 16).

Mereka tidak memiliki tempat peribadatan regular, tidak terikat organisasi keagamaan apapun, tidak taklid buta pada adat, tidak taklid pada dogma apapun, tidak takut kepada para pejabat. Para Sufi terbebas dari ambisi, keserakahan serta kebanggaan intelektual.

Mereka berada di dunia, namun bukan bagian dari dunia. Mereka bersembunyi di tempat terang. Sufi, realitas tanpa nama, merupakan komunitas rahasia spiritual semua agama. Mereka menjalani kehidupan sejati,  bukan kehidupan semu. Sebetulnya merekalah yang disebut ahli kitab.

Kata Junaed al Bagdadi : Syareat tanpa haqikat fasik.  Haqikat tanpa syariat zindik, bila seseorang melakukan kedua-duanya maka sempurnalah kebenaran orang itu. Tasawuf mengambil setiap sifat mulia dan meninggalkan setiap sifat tercela.  Sufi adalah orang yang fana dalam dirinya dan tenggelam dalam Tuhannya, baka dalam diri Allah.

Menurut Al Ghazali :

Secara garis besarnya tasawuf adalah tata cara untuk mencapai makna hakeki ajaran Islam. Pelajaran tata cara memurnikan-menyucikan lahir dan bathin agar menjadi insan kamil yang mendapatkan keridhoan Allah melalui dzikrullah sehingga mencapai proses fana dalam dirinya, baqo dalam Tuhannya, musnah egonya, tenggelam dalam Tuhannya.   Akhirnya mencapai kasyaf, terbukanya hijab.

Ada 3 tahap dari Al Ghazali

- Bersihkan hati
- Kontemplasi - dzikir- meditasi
- Fana dan kasyaf. Fana itu lebur dan larut, tenggelam, bako dalam Tuhan. Selanjutnya mi’raj-pendakian, melalui Cahaya demi Cahaya. Kasyaf-terbukanya hijab.

Menurut Al Ghazali Cahaya Yang Sejati adalah Allah, yang lainnya hanya sekedar mayaz (bayangan), sekedar pinjaman dari Cahaya-NYA.  Melalui Cahaya Sejati inilah orang-orang Arif “mi’raj”, melakukan pendakian dari mayaz ke puncak hakikat, kemudian terbukanya hijab, sehingga mereka melihat dengan musyahadah, penyaksian secara langsung.

Dan Kami tunjukkan kepadanya dua jalan, akan tetapi dia tidak mau menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu jalan yang mendaki itu? (AL BALAD 90 : 10-12)

Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat ~ (AL INSYIQAAQ 84 :19)

Cahaya di atas cahaya, Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada Cahayanya bagi  yang Dia kehendaki ~ (AN-NUUR 24 : 35)

Kata Jalaluddin Rumi  :

Bila makrifat kepada Dzat ingin kau dapat, lepas aksara, galilah makna,
Bila kau bijak, ambilah mutiara dari cangkangnya, jangan terpaku pada kulit.

Kitab apapun ibarat perahu yang membawa kita berlayar ke tengah lautan ketuhanan.
Bila ingin mutiaranya kita harus menyelam ke dasarnya.
Tidak hanya duduk diatas perahu.
Lepas aksara galilah makna..
Katupkan bibirmu, tutup matamu, sumbat telingamu,
tertawakan aku manakala engkau tidak bisa melihat rahasia Al Haq.
Artinya berdzikir – meditasi.
Dalam dzikir, Allah akan memperlihatkan Cahayanya!

Syariat ibarat perahu. Thariqat adalah lautan. Haqiqat adalah mutiaranya.
Kita harus menyelam ke dasar qolbu  untuk mendapatkan mutiaranya.

Di dalam qolbu ada Cahaya Surga. 
Rupa yang dipuja setiap insan,
Sia-sialah mencari DIA dengan nafsu,
Hanya cinta yang dapat membunuh ular nafsu,
Lewat air mata do’a dan nyala rindu,
Dengarkan suara di dalam hatimu
Selamat berpisah

Kata kunci Rumi :
- Cahaya Surga
- Rupa Yang Di Puja
- Nafsu
- Cinta, do’a, nyala rindu
- Suara hati
- Selamat berpisah

Rumi sudah melihat Cahaya-NYA, mukasyafah, terbukanya hijab, tanpa nafsu, kemudian dia mi’raj, out of body. Rumi mengucapkan selamat berpisah bagi mereka yang berhasil mi’raj…out of body

Kata Charan Singh - Hindu
- Untuk bertemu Tuhan , harus bisa mati selagi hidup, melalui meditasi pada kekuatan Cahaya dan Suara di dalam
- Suara di dalam itulah yang dapat menarik kita naik ke dalam cahaya
- Tanpa meditasi, tanpa mati selagi hidup, tidak bisa masuk ke dalam untuk bertemu Tuhan, Maha Guru Sejati. Guru Sejati ada di dalam diri

Kata Suma Ching Hai – Budha

- Pada awalnya berbeda-beda, untuk mencapai puncak hanya ada satu jalan, melalui metode KUAN YIN yaitu metode transendental yang tak terjangkau akal melalui penglihatan dan pendengaran ruhani.
- Ruh merupakan manifestasi Cahaya dan Getaran Suci, yaitu Getaran di Dalam kolbu atau Suara Hati atau Suara Hening.   Semua ditransmisikan dalam keheningan. 
- Semua ajaran berasal dari Suara Hening, Getaran Suci, Suara hati  melalui Meditasi, pada  Cahaya dan Shabda.
Shabda adalah : Bahasa Ruh yang akan membawa kita pada Sumber Asal-nya. Shabda adalah suara hening. Shabda adalah bahasa universal dari cinta kasih universal dan kecerdasan agung.  Melalui suara hening ini kita bisa berkomunikasi dengan Ruh dalam bahasa apapun, karena bahasa ruh adalah bahasa universal.

Pelajaran Sufisme meliputi :
- Syari’at
- Thariqat - Tasawuf
- Haqiqat
- Ma’rifat


Syari’at :
Jalan setapak menuju saluran air...
- Dipelajari melalui ilmu fiqih dan usuluddin. Kepastian hukum tata cara beribadah.

- Aqidah, perintah dan larangan
- Menjalin hubungan dengan Allah dan antar manusia.
- Amal - ibadah, olah lahir, membangun akhlak yang baik
- Sumbernya dari wahyu Allah dan Sunnah.
- Pemahamannya Melalui Otak Kiri.

Thareqat - Tasawuf :
Jalan dari saluran air menuju mata air...
- Riyadhoh, Suluk, Lelaku khusus, Olah bathin, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui pengalaman spiritual yang dialami secara pribadi bukan kata orang lain, melalui dzikir meditasi, olah bathin untuk pengembangan otak kanan

Riyadhoh-Suluk-lelaku khusus :
- Taubatan nasuha, langkah awal.
- Wara, menghindari hal-hal yang syubhat
- Kona’ah
- Zuhud
- Tawakal
- Sabar dan Ikhlas
- Selalu bersyukur
- Ridho - rela

Olah bathin :
- Mujahadah – melawan hawa nafsu
- Muhasabah – evaluasi dan introspeksi
- Muraqabah – merasa selalu diawasi Allah
- Mahabah – rasa cinta kepada Allah
- Musyahadah – penyaksian alam ghoib
- Mukasyafah – penghayatan alam ghoib
Firman Allah :
Aku buka tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu menjadi tajam ~ (Surat Al Qaaf 50 : 22)

Haqikat :
Sudah mencapai sumber mata air. Mencari Sang Pencipta air...
- Tonggak terakhir, tajalli, mukasyafah, penyaksian dan penghayatan rahasia-rahasia ketuhanan melalui mata hatinya.

Ma’rifat :
Sampai kepada Sang Pencipta air
- Para pencari (Salik), sampai pada Al Haq.

Ibarat buah kelapa :
- Kulitnya adalah syari’at
- Dagingnya adalah thariqat
- Minyaknya adalah haqiqat
- Minyak kelapa bekas kata orang Sunda : JALAN - TAH : ITULAH JALANNYA, Yang pernah dilalui oleh Rosulullah dan para sufi.

Kata Nabi Muhammad SAW :

Perpeganglah pada Al Qur’an dan sunah. Ingat bukan GURU MURSID! (ket : Walaupun telah mendapatkan Guru Mursid).

Segala sesuatu ada pembersihnya, pembersih qolbu adalah DZIKIR!

Jalan terdekat menuju kepada Allah adalah DZIKIR!

Manusia dalam keadaan tidur, ketika mati dia terbangun. Ruhnya bangkit

Harus bisa mati sebelum mati, agar kesadaran Ruhnya bangkit. Hanya Ruh yang bisa berkomunikasi dengan Allah.

Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian.

Urusan dunia engkau lebih tahu, tata cara beribadah ikutilah caraku!

Belajarlah sampai ke negeri Cina! Ada pelajaran apa di Cina?

FIRMAN ALLAH : 

Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al Qur’an itu benar...~ (FUSHSHILAT 41 : 53)

...di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan (ADZ-DZARIYAT 51 : 21).

Setelah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya (Al Hijr 15 : 29)

Berarti ESSENSI DZAT ILAHIAH berada di dalam semua ciptaan-NYA…

Suatu ketika ada yang bertanya kepada Rosulullah saw : Ya Rosulullah apakah engkau Tuhan.

Rosulullah menjawab : bukan, aku A-RAB tanpa huruf Ain... berarti Aku Rab...

Suatu ketika ada yang bertanya lagi kepada Rosulullah SAW : Ya Rosulullah apakah engkau Tuhan.

Rosulullah menjawab : Bukan, aku AHMAD tanpa Mim,  berarti aku Ahad.

KATA AL GHAZALI, IBNU ARABI DAN PARA SUFI :

- Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. 
- Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa dirinya bodoh. 
- Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat semakin jauh.

Walaupun ini bukan Hadits Rosulullah SAW, namun sangat populer dikalangan para sufi dan para sesepuh di Indonesia. Apakah mencari Tuhan ke Mekah tersesat?

Kata Al GHAZALI : Tauhid murni adalah penglihatan atas Tuhan dalam semua benda. Bila kita tidak menyadari adanya Unsur-Unsur Ketuhanan yang tersembunyi di dalam setiap ciptaan-Nya berarti Islamnya adalah Islam semu.

AS SYIBLI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu kecuali Allah.

MUHAMMAD BIN WASI berkata : Aku tidak melihat segala sesuatu tanpa Allah di dalamnya.

Kenapa Rosulullah SAW tidak menganjurkan belajar ke Mekah? Ya kenapa? Kenapa belajarnya ke negeri Cina? Ada pelajaran apa di Cina? Kenapa mencari Tuhan harus ke dalam diri? Apakah Allah ada di Mekah? Adakah ayat Qur’an yang menyatakan bahwa Allah ada di Mekah? Apakah kata Rosulullah jalan terdekat menuju kepada Allah adalah ke Mekah?

Kata Rosulullah SAW pegangan kita Al Qur’an dan sunah serta tata cara beribadah harus mengikuti sebagaimana beliau lakukan. Jangan lupa apa yang beliau lakukan di guha Hiro. Kata kuncinya adalah DZIKIR MEDITASI. Kenapa beliau di guha Hiro? Kenapa tidak di Masjidil Harom? Ya bro. Kenapa ngga di Masjidil Harom?  Kenapa juga Rosulullah nggak balik lagi ke Mekah?

Apa ada kaitannya sama Surat At Taubah  ayat 107-108? buka aja tafsirnya, biar jelas.

Firman Allah :

Dan ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana, untuk kekafiran dan untuk memecah belah, untuk menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan RosulNya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah : Kami hanya menghendaki kebaikan.  Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta.
   
Janganlah engkau melaksanakan sholat dalam mesjid itu selama-lamanya. Sungguh mesjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan sholat di dalamnya … ~ (At Taubah 9 : 107 - 108)

Surat At Taubah menceriterakan kemusrikan dan kemunafikan orang-orang Arab jahiliyah bukan menceriterakan peperangan dengan kaum Nasrani… Ketika Rosulullah saw hijrah ke Madinah, para pendeta Nasrani di Madinah sudah beriman kepada Allah serta mereka mengakui Muhammad saw sebagai Rosul Allah. Perang yang pertama antara umat Islam yang dipimpin Rosulullah saw dan golongan Arab jahiliyah adalah perang Badar.

Konon kabarnya Masjidil Harom waktu itu dipergunakan oleh mereka untuk menghimpun kekuatan serta menunggu pasukan mereka yang telah memerangi umat Islam yang dipimpin oleh Rosulullah Muhammad SAW. Subhanalloh, luar biasa.

Apakah Allah melarang sholat di Masjidil Harom?  Gue bingung bro! Masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama!  Maksudnya apa Bro?  Kenapa tidak dibuat dari batu bata? Ya kalo MasjidNya dibuat dari batu bata, lalu Allahnya seperti apa?  Yang dimaksud hari pertama itu?  Apakah sejak hari pertama Ruh dihembuskan ke janin dalam kandungan ibu?  Kenapa bisa begitu bro?

Masjid artinya tempat bersujud kepada Allah. Masjid tempat berkomunikasi dengan Allah. Yang berkomunikasi dengan Allah itu jasmaninya atau ruhaninya bro?  Ya ruhaninya-lah.  Hanya ruh-lah yang bisa berkomunikasi denan Allah.  Di Masjid itu, Ruh berdzikir dan bertasbih setiap saat, pagi dan petang. Kita harus ngerti dulu tentang masjid yang hakiki.  Kita harus mengerti Rumah Allah yang hakiki, buatan Allah sendiri, bukan buatan manusia. ITULAH QOLBU MUKMIN!  ITULAH MASJID-NYA.

HADITS QUDSI :
1. Di dalam setiap rongga anak Adam, Aku ciptakan suatu mahligai yang disebut dada, dalam dada ada qolbu, dalam qobu ada fuad, dalam fuad ada syagofa, dalam syagofa ada sir ….di dalam sir ada Aku…
2. Aku tidak berada di bumi, Aku tidak berada di langit, tapi… Aku berada di dalam hati orang-orang yang beriman…

Wajar bila para sufi mengatakan : "QOLBU MUKMIM BAITULLAH"

Allah adalah Al Bathin, Mesjid-Nya, Rumah-Nya di dalam bathin, Qolbu mukmin baitullah.

Itulah Mesjid-Nya, itulah Rumah-Nya yang hakiki, yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama Ruh dihembuskan ke dalam janin dalam kandungan ibu, sejak hari pertama kita hidup di dunia. Dalam dada ada Qolbu...ada Fuad.. ada Syagofa.. ada Sir .. ADA AKU …

Di dalamnya Allah berkenan untuk dijumpai dan dimuliakan Namanya serta bertasbih pagi dan petang ~ (Surat An Nuur 24 : 36). Di dalamnya Ruh bersujud memuliakan Nama-Nya, serta bertasbih pagi dan petang.

Kenapa demikian? Ketika para ruh masih di alam arwah, Tuhan Berfirman : Bukankah Aku Tuhanmu? Semua JIWA-RUH menjawab : benar kami bersaksi ~ (Al-A’raf 7: 172). Kemudian Ruh ditiupkan kedalam jasmani. Apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya  ~ (Al Hijr 15 : 29).

Berarti Ruh berasal dari Dzat Illahiah. Karena Ruh berasal dari Dzat Illahiah, maka Ruh-lah yang bisa berkomunikasi dengan Allah bukan jasmaninya, karena jasmani dari tanah.

Sejak Ruh masih di alam arwah Ruh, sebelum dihembuskan ke bayi dalam kandungan ibu, Ruh sudah bersaksi, setiap Ruh sudah bersyahadat, Ruh sudah berserah diri kepada Allah. Berarti Ruh sudah bertakwa kepada Allah sejak hari pertama Ruh dalam kandungan ibu, sejak hari pertama dilahirkan.

Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana awwalul muslimin. Tiada sekutu bagiNYA dan itulah yang diperintahkan kepadaku  dan  aku sejak awal sudah berserah diri…~ (Al An’am 6 : 163 ).

Perhatikan firman-firman ALLAH :

1. Katakanlah bahwa Aku dekat ~ (Al Baqarah 2 : 186).
2. Lebih dekat Aku dari pada urat leher (Al Qaf 50 : 16 ).
3. Tanda-tanda Kami disegenap penjuru dan pada diri mereka ~ (Fushshilat 41 : 53)
4. Dzat Allah meliputi segala sesuatu ~ (Fushshilat 41 : 54)
5. Dia bersamamu dimanapun kamu berada ~ (Al Hadid 57 : 4)
6. Kami telah mengutus seorang utusan dalam diri-mu ~ (At Taubah 9 : 128)
7. Di dalam dirimu apakah engkau tidak memperhatikan ~ (Azzariyat 51 : 21)
8. Tuhan menempatkan diri antara manusia dengan kolbunya ~ (Al Anfal 8:24)

Tidak ada satu ayatpun yang mengatakan Allah ada di Mekah atau di Cina? Bila demikian menurut para sufi, kemana kita mencari Allah?

Perhatikan Firman-firman Allah :

Tanda-tanda Kami disegenap penjuru, dan didalam diri mereka sendiri ~ (FUSHSHILAT 41 : 53)

...Di dalam dirimu, apakah engkau tidak memperhatikan ~ (ADZ-DZARIYAT 51 : 21).

Setelah Aku sempurnakan kejadiannya, Aku tiupkan Ruh-Ku kepadanya ~ (Al Hijr 15 : 29) 

Kata AL Ghazali, Ibnu Arabi dan para sufi : Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya. Barang siapa mengenal Tuhannya maka dia merasa dirinya bodoh. Barang siapa mencari Tuhan keluar dari dirinya maka dia akan tersesat , semakin jauh !

Walaupun ini bukan Hadits Rosulullah namun dipopulerkan oleh Al Ghazali dan Ibnu Arabi!

Yang menjadi pertanyaan adalah
  • Kenapa kata-kata ini dipopulerkan oleh Al Ghazali dan Ibnu Arabi?
  • Apakah Allah ada di Mekah?
  • Apakah mencari Allah ke Mekah tersesat?
  • Apakah Allah melarang sholat di Masjidil Harom?
  • Kenapa tidak pernah dibahas para penceramah?
  • Apakah ini kebohongan agar kita  mencari Tuhan berbondong-bondong ke Mekah?
  • Apakah ini Proyek DEPAG dan Sumber Devisa Arab?
  • Takut…Ataukah?
  • Takut…ataukah apa?
  • Apakah kesengajaan? Supaya umat Islamnya tetap tak ngerti?
  • pikirin aja sendiri...cape deh!
  • Ilmunya belum sampai kali? atau entahlah..Kalau aku jadi ustad, ngajarin yang salah gimana? apalagi kalau bukan ustad, dosa nggak ya?

Firman Allah :
Katakanlah : Bagaimana pendapatmu jika itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. Siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh ~ (Fushshilat 41 : 52).

Maka siapakah yang lebih jahat dari orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah dan berpaling dari pada-nya? Akan Kami beri ganjaran mereka yang berpaling dari ayat-ayat Kami dengan seburuk-buruknya siksaan ~ (Al An’am 6 : 157)

Dan kamu pasti akan mengetahui (kebenaran) keterangan (Al Qur’an) setelah beberapa waktu lagi ~ (Shad 38 : 88)

Semoga Allah tidak menurunkan musibah, wabah serta pertumpahan darah di Arab Saudi sebagai bukti kebenaran Al Qur’an.

Apa benar Allah melarang sholat di Masjidil harom? Pikirin aja sendiri.

Masalah ibadah Haji ke Mekah kan termasuk rukun islam ke 5, jadi gimana bro? Ana mesti jawab gimana ya? Di Qur’an memang ada, Kalau mampu!

Ilmu Fiqih tentang Rukun Islam, Ilmu Usuluddin tentang Rukun Iman dsb. muncul setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Sebagai hasil oplosan tokoh-tokoh Islam di Arab, sesuai kearifan Arab, sehingga muncul mazhab-mazhab, aliran-aliran atau sekte!

Ketika Allah akan menciptakan manusia sempat diprotes oleh Malaikat Kemudian Tuhan bertanya kepada Malaikat yang protes : Sebutkanlah kepada-KU nama benda-benda itu jika kalian benar... ~ (AL BAQARAH 2 : 31)

Malaikat menjawab : Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana ~ (AL BAQARAH 2 : 32).

Allah-pun memerintahkan Nabi Adam agar memberikan penjelasan kepada para Malaikat.

Menurut dongeng para sesepuh. Ketika Rosulullah saw sedang berbincang-bincang dengan para sahabat datanglah malaikat Jibril yang bertanya kepada Rosulullah tentang apa yang disebut Islam, tentang iman, tentang Ikhsan dan tanda-tanda kiamat. (HR MUSLIM) Wajarlah bila Malaikat Jibril bertanya kepada Rosulullah SAW seperti zaman nabi Adam.

Berarti ini bukan wahyu karena Rosulullah saw yang memberikan penjelasan kepada Malaikat Jibril, sedangkan Wahyu itu dari Allah melalui Malaikat Jibril yang diberikan kepada Rosulullah. Bro menurut kita yang nggak mesantren, apa ini hanya sekedar dongeng. Kita jadi ragu bener nggak? Aneh kalau malaikat Jibril itu datang saat lagi ramai. Katanya malaikat atau Ruh Suci dan sebangsanya itu biasanya datang pada saat malam yang sepi, pada saat manusia sedang mendekatkan diri kepada Allah, bukan pada saat masih ramai banyak orang.

Menurut Rosulullah saw Islam itu pertama mengucapkan dua kalimah syahadat kemudian sholat, puasa, zakat dan ibadah haji bila mampu. Ikhsan itu kita beribadah dengan tekun, sabar dan ikhlas penuh keyakinan bahwa Allah sedang mengawasi kita.

Sebelum Nabi Muhammad dilahirkan, masalah puasa, sholat, zakat, haji, itu sudah ada.

Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu ~ (AL BAQARAH 2 : 183)

Nabi Isa berkata : Dia (Allah) memerintahkan aku sholat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup ~ (MARYAM 19 : 31)

Nabi Muhammad memang buta hurup tapi jangan salah, otak beliau encer banget.  Nggak kaya kita atau kamu bro, telmi, telat mikir. Daya ingat Rosulullah sangat kuat. Sifat beliau jujur, amanah, tablig, fatonah dan beliau negarawan yang luar biasa. Bayangin kalau Rosulullah maksain Rukun Islam hanya dua kalimah syahadat aja. Pasti Rosulullah di demo bro!

Walaupun Ibadah Haji itu kearifan local, namun Rosulullah tidak melupakan dan tidak mengharamkan kearifan lokal!?

Rosullullah SAW juga berkata bahwa :

Ayat-ayat Al Qur’an itu mengandung makna lahiriyah dan makna bathiniah.

Di dalam Al Qur’an ada ayat yang maknanya jelas dan gamblang, namun ada ayat yang maknanya terselubung, bagaikan seorang gadis yang memakai cadar. Kata sesepuh kita, harus bisa mencapai MAQOM IBRAHIM. Yang dimaksud MAQOM IBRAHIM adalah TINGKATAN SPIRITUALNYA IBRAHIM, BUKAN KUBURANNYA IBRAHIM. Barang siapa yang memasukinya hidupnya akan menjadi aman, tenang dan tentram, tidak ada rasa ketakutan… ~ (AL IMRAN 3 : 97).  Oleh karena itu QOLBU MUKMIN itulah RUMAH-NYA yang harus disucikan melalui DZIKIR MEDITASI, agar tidak dijadikan sarang SYAITAN ATAU IBLIS.

Jangan mempersekutukan-ku dengan apapun, sucikanlah rumah-Ku bagi mereka yang thowaf, berdiri, ruku dan sujud...~ (AL HAJJ 22 : 26). 

Oleh karena itu sebelum kita ke Mekah pahami dulu surat-surat Al Qur’an, bukan memahami surat-surat tanah kemudian dijual untuk biaya ke Mekah, pulang dari Mekah jadi miskin. Nggak mungkinlah Allah nyusain kita bro.

Allah akan murka, kalau kita nggak pake otak! nggak percaya buka surah YUNUS 10 : 100.

Bro kita mau tanya boleh nggak?  Waktu antum ke Mekah, ketemu Allah nggak? Ya nggak lah, makanya kita balik lagi ke Indonesia. Jadi yang nggak balik itu ketemu Allah ya? Tanya aja sendiri! Mendingan jadi haji mabrur, nggak usah mabur ke Mekah, barangkali tersesat kawan. Lebih baik uangnya disumbangkan saja, Insya Allah jadi haji mabrur. Itu menurut dongeng dari Rosulullah.

Haji mabrur dicapai melalui keikhlasan, bukan melalui keuangan. Kalo semua jemaah kita ikhlas jadi haji mabrur, uangnya disumbangkan bagi fakir miskin, Insya Allah ngga akan ada lagi pengemis di Indonesia.  Tapi terserah lu bro, mau jadi haji mabrur apa mau jadi haji mabur,  emangnye ane pikirin!

Ikhlas semata-mata kepada Allah, tiada mempersekutukkannya… ~ (AL HAJJ 22 : 31). 

Bukan daging dan bukan pula darahnya, yang sampai kepada Allah adalah ketakwaanmu ~ (AL HAJJ 22 : 37)


Kata Nabi Muhammad saw :
· Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian!

FIRMAN ALLAH :
· Dia lah Jibril yang menurunkan Al Qur’an ke dalam Qolbu-mu ~ (Al Baqarah 2 : 97).
· (Al Qur’an) ini adalah ayat-ayat yang nyata dalam hati (Qolbu ) orang-orang yang diberi ilmu ~ (Al Ankabut 29 : 49).
· Ayat-ayat kami disegenap penjuru dan di dalam diri mereka sendiri ~ (Fushshilat 41 : 53).
· Dia (ALLAH) akan memberi petunjuk kepada Hatinya ~ (At-Tagabun 64 : 11).
· Sesungguhnya Al Qur’an yang mulia berada pada kitab yang terpelihara dan tidak tersentuh kecuali oleh mereka yang di sucikan ~ (Al Waqi’ah 56 : 77-78).

Itulah Kitab yang kekal,di dalam diri, Kitab Mulia tanpa tulis. Itulah Kitab Sejati di dalam diri.

Itulah Mutiara Sejati. Itulah DIA-ALLAH GURU SEJATI YANG ADA DI DALAM DIRI!

Tidak tersentuh kecuali oleh mereka yang hatinya suci. Itulah sebabnya kenapa Rosulullah bersabda : Bacalah kitab yang kekal yang berada di dalam diri kalian.

Itulah Kitab Sejati yang sudah terprogram di dalam hati masing-masing. Allah adalah Al Bathin, KitabNYA ada di dalam bathin. MesjidNYA-RumahNYA di dalam bathin. Wudunya adalah wudu perbuatan. Sholatnya adalah sholat bathin melalui dzikir meditasi. Kita harus belajar mati sebelum mati, agar kesadaran Ruhnya bangkit untuk berkomunikasi dengan Allah. Perjalanan menuju Allah adalah perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniah, bukan perjalanan ke Mekah. Perjalanan yang transcendental. Tidak terjangkau akal dan pikiran. Bukan kajian ilmiah.

Kata Rosulullah : Jalan terdekat menuju Allah adalah DZIKIR! Bukan ke Mekah.


PERINTAH DZIKIR DI DALAM AL QUR’AN :

Ingatlah kepada-Ku niscaya Akupun akan ingat kepadamu, bersyukurlah kepada-Ku dan jangan mengingkari ~ (AL BAQARAH 2 : 152)

Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah (dengan menyebut) Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyang kamu atau berdzikirlah lebih banyak dari itu ( AL BAQARAH 2 : 200 )

Apabila kamu telah selesai sholat, ingatlah Allah disaat berdiri, disaat duduk dan ketika berbaring ~ (AN-NISA 4 : 103)

Sesungguhnya sholat itu menjauhkan perbuatan keji dan munkar, namun dzikir lebih utama dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan ~ (AL ANKABUT 29 : 45)

Hai orang-orang yang beriman berdzikirlah (menyebut nama Allah), berdzikirlah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dia akan mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang, dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman  ~ (AL AHZAB 33 : 41-42-43 )

Selesai sholat, maka bertebaranlah kamu dimuka bumi, carilah karunia Allah, berdzikirlah sebanyak-banyaknya agar kamu sukses ~ (AL JUMU’AH 62 : 10).

Allah akan memudahkan segala urusan, diberi kecukupan, diberi rizki yang tak terduga, diampuni segala kesalahan, pahalanya berlipat ganda… ~ (AT-THOLAK 65 : 2-3-4-5). 

Dan sebutlah nama Tuhan-mu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai ~ (AL A’RAF 7 : 205)

Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram ~ (AR-RA’D 13 : 28)

Janganlah kamu seperti orang yang lupa kepada Allah, maka Allahpun akan membuat mereka lupa pada dirinya ~ (AL HASYR 59 : 19)

Dzikir tidak dibatasi ruang dan waktu, dimana saja dan kapan saja. Dzikir itulah sholat bathin, sholat yang kekal, sholat daim.

Kata Rumi : Kitab apapun ibarat perahu yang membawa kita berlayar ke tengah lautan ketuhanan. Bila ingin mutiaranya kita harus menyelam ke dasarnya. Tidak hanya duduk diatas perahu…Lepas aksara galilah makna. Katupkan bibirmu, tutup matamu, sumbat telingamu, tertawakan aku manakala engkau tidak bisa melihat rahasia Al Haq.

Artinya berdzikir – meditasi. Dalam dzikir, Allah akan memperlihatkan Cahayanya!

Syariat ibarat perahu. Thariqat adalah lautan. Haqiqat adalah mutiaranya. Kita harus menyelam ke dasar qolbu untuk mendapatkan mutiaranya.

Mutiaranya itulah Kitab Sejati, Kitab Mulia tanpa tulis.  Itulah Dia, Dia itulah Allah, Sumber Firman, Allah adalah Al Qur’an Yang Mulia. Allah adalah Mutiara Sejati. Tidak tersentuh kecuali oleh mereka yang suci hatinya… Sesuai Hadits Qudsi :  Di dalam dada kolbu, di dalam qolbu ada fuad, di dalam fuad ada syagofa, di dalam syagofa ada Sir, di dalam Sir ada Aku…

Bagaimana dengan Siti Jenar :

Siti Jenar mengajarkan kepada murid-muridnya untuk lebih mengutamakan dzikir, yaitu sholat bathin.

Kata Al Qur’an dzikir lebih utama ~ (AL ANKABUT 29 : 45). Rosululloh SAW bersabda bahwa dzikir adalah pembersih Qolbu dan dzikir jalan terdekat menuju kepada Allah. Berarti bila seseorang bathinnya baik, maka perilakunya juga pasti baik.

Konon kabarnya Siti Jenar juga tidak menganjurkan harus haji ke Mekah. Apakah ini ada kaitannya dengan Surat At Taubah 9 : 107 – 108 ? Apakah ajaran Siti Jenar sesat ?

Kita tidak pernah tahu persis, pikirin sendiri aja!

Kata alm. Gus Dur : 

Prolog dalam buku Nurcholis Majid : Islam Universal.

Umat Islam saat ini berpikiran sempit dan sangat ekslusif. Dogmatis dan tidak kreatif karena terpaku pada hukum fiqih.

Akibatnya : Mematikan kreativitas, Mematikan semangat jiwa transformative,  Mengkerdilkan dan memasung pola pikir, Tidak mampu mengambil bagian dalam kebangkitan peradaban pada masa perkembangan IPTEK…

Perlu dikembangkan agenda baru yang menampilkan universalisme dan kosmopolitanisme baru dalam ajaran Islam. Gitu aja kok repot.

Berarti menurut alm. Gus Dur, hukum fiqih bisa di amandemen! Kenapa bisa?

Karena kata Rosulullah saw :  Urusan dunia engkau lebih tau, namun tata cara beribadah ikutilah caraku.

Urusan dunia itu apa? Itu adalah urusan mulut, urusan perut dan dibawah perut, silahkan atur sendiri sesuai kearifan lokal, sesuai kultur yang ada di Negara masing-masing. Lalu bagaimana dengan orang-orang dari golongan yang ingin memurnikan ajaran Islam melalui Islam Azas Tunggal?

Kata mereka kita harus seragam, kalau nggak gitu hukumnya haram. Terserah ente bro. Menurutmu itu Islamisasi apa Arabisasi? Emang enak otak pada terpasung nggak improvisai? Imperialisme gaya baru yang mengatasnamakan agama kali ya?  Masalah itu kita nggak tahu bro, tapi konon kabarnya para sesepuh pendiri NU menolak Islam Azas Tunggal.

Leluhurnya alm. Gus Dur kan NU, wajar bila pemikiran beliau dinamis. Emang bener kata alm. Gus Dur, kite terpaku hukum fikih,  terpesona Arabisasi, kearifan lokal diharamkan.

Ingat bahwa Rosulullahpun tidak melupakan dan tidak mengharamkan kearifan local!

Kita lupa sejarah bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui kearifan local. Islam masuk Spanyol membaur, berasimilasi, bersinergi dengan kearifan local, namun Ruh Islami tetap hidup di dalamnya. Umat Islam berperan membangun peradaban baru yang luar biasa bukan sekedar memakai surban, pake gamis, manjangin jenggot dan kemudian ceramah masalah neraka sama surga.

Seindah-indahnya pakaian, yang terbaik adalah pakaian yang namanya taqwa, bukan gamis…~ (AL A’RAF 7 : 26). 

Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling takwa diantara kalian ~ (AL HUJURAT 49 : 13).

Kalau kita dengerin ceramah agama, dari dulu yang diomongin neraka sama sorga. Apa dia pernah lihat sorga sama neraka? Ngebosenin khan. Tentang suluk untuk mencapai ikhsan tidak pernah dibahas. Mendingan internetan ame pesbukan. Sampe pagi juga gue melek.

Dari Allah kembali kepada Allah.Dari Sang Pencipta kembali kepada Sang Pencipta.

Semua ciptaanNYA disebut Mahluk. Surga itu ciptaan Allah, Surga adalah mahluk.

Ada apa di surga? Hanya ada  kesenangan fisik. Air yang mengalir, makanan dan minuman air kafur dan wedang jahe, kasur yang empuk, gadis-gadis montok dan bidadari. Cowok maco dan bidadaranya nggak ada, berarti surga itu hanya untuk laki-laki!

Setelah kita mati jasmaninya dikubur atau dibakar. Ruh tanpa jasmani, apakah Ruh ada kelaminnya? Tanpa jasmani, apakah Ruh bisa menikmati bidadari? Apakah Ruh bisa menikmati kesenangan fisik di Surga? Apakah kita akan kembali kepada Allah ataukah ke Surga?  Monggo wani piro? Untuk keridhoan Allah gratis.

Alm. Gus Dur menghendaki agenda baru bagi umat Islam.  Apakah para ulama di Indonesia berani melakukan perubahan yang mendasar dan menyeluruh? Amandemen gitu loh. Tidaklah yaw! Para Ulama kita hanya sekedar mengharamkan rokok dan membuat UU Perkawinan yang tidak mencakup kaum minoritas Penganut Aliran Kepercayaan.

Apakah Allah membeda-bedakan umat? Allah tidak menilai umat dari tata cara beribadahnya, yang dinilai Allah adalah hatinya, kadar keimanan dan ketaqwaannya. Apakah Allah pilih kasih? Adakah umat yang badannya hanya sebelah? Apakah Allah melarang perkawinan pasangan yang berbeda nama agamanya?

Silahkan buka Surat Al Maidah 5 : 5 : Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu dan makanan kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik.  Barang siapa yang kafir sesudah beriman maka hapuslah amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang yang merugi. 

Untuk setiap umat, Kami telah berikan pola syari’at (aturan) dan jalan hidup yang benar (tata cara pelaksanaannya), sekiranya Allah menghendaki, pastilah kamu dijadikannya satu umat saja, namun Allah hendak mengujimu dalam hal karunia yang telah diberikan kepadamu, karena itu berlomba-lombalah untuk berbuat kebajikan…~ (AL MAIDAH 5 : 48)

Sesungguhnya orang-orang beriman dan mereka penganut agama Yahudi, Nasrani, Shabiin serta siapa saja yang beriman kepada Allah, hari kemudian serta berbuat kebajikan, mereka akan mendapat pahala dari Tuhan-nya, dan mereka tidak merasa ketakutan dan duka cita ~ (AL BAQARAH 2 : 62).

…dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal… saling bersilaturahmi… ~ (AL HUJURAT 49 : 13). Mereka akan mendapat kehinaan dimanapun mereka berada, bila mereka memutus hubungan (silaturahmi) dengan Allah dan hubungan dengan manusia ~ (ALI IMRAN 3 : 112).

Allah mah nggak pernah nyusahin manusia, yang bikin susah adalah manusianya sendiri, dengan aturan yang kaku, karena egonya yang kelewat gede.

Jadi kalau ada orang yang melarang pasangan yang berbeda agama menikah,  apakah itu berarti dia memutus tali silaturahmi? Apakah itu berarti dia mengingkari serta mendustakan ayat-ayat Allah? Mana kita tahu bro, ane kan nggak pernah mesantren. Sangsinya dari Allah berat Bro.  Allah akan memberi ganjaran dengan seburuk-buruknya siksaan!  

Semua umat sama di hadapan Allah, apapun nama agamanya. Allah tidak menilai harta, tahta dan wajah umatnya. Allah juga tidak menilai umatnya dari tata caranya beribadah menghadap ke Timur atau ke Barat, yang dinilai Allah adalah hatinya, yang dinilai Allah adalah kadar keimanan dan ketakwaannya, karena semua agama mengajarkan hal yang sama yaitu tentang firah, mengajarkan tentang Islam, mengajarkan tentang keimanan, ketakwaan, kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih-sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah SWT.

Tata cara semua agama untuk mencapai Cahaya Allah juga sama, yaitu melalui jalan sufi, melalui dzikir-meditasi. Mungkin perlu disosialisasikan ajaran-ajaran spiritual para sufi yang tidak dogmatis, pola pikir para sufi yang dinamis seperti alm. Gus Dur. Cara sufi untuk mengembangkan otak kanan, agar ESQ umat Islam berkembang, tidak terpasung di alam lahiriyah.  Berperilaku Islami sesuai fitrah secara total. Mengikuti jalan sufi!

Apakah mungkin? Emangnya Gue pikirin!

Lihat dan buktikan aja sendiri, bukan katanya dan katanya. Kita harus bisa membedakan mana ajaran islami dan mana budaya Arab,  Islamisasi yes, Arabisasi no way.

Sudah saatnya kita semua melakukan perjalanan dari alam lahiriyah ke alam bathiniah untuk mencari keridoan Allah, bukan mencari surga. Kita berdzikir tahap demi tahap untuk menyempurnakan keberagamaan kita.

Carilah metode dzikir yang sederhana dan mampu laksana. Seperti halnya kita belajar membaca dan menulis, bila kita tidak mampu beli laptop ya pakai pena. Yang penting kita bisa membaca dan menulis. Semoga kita bisa mencapai tingkatan ikhsan serta mencapai fana dan kasyaf, bukan mencapai Mekah! Itulah haji mabrur, bukan haji mabur! 

Firman Allah : Kami mudahkan Al Qur’an dalam bahasamu. ~ (MARYAM 19 : 97, AD-DUKHAN 44 : 58)

Sobat… bahasaku ya bahasa Indonesia, agar dibaca oleh orang Indonesia.

Tulisan ini juga bukan disertasi ilmiah. Maaf kalau tulisan ini bahasa dan isinya nyeleneh atau tidak berkenan dihati pembaca.

TERNYATA HIDUP ITU HANYA SEKEDAR GUYONAN.

Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka ~ (AL AN’AM 6 : 32), (AL ANKABUT 29 : 64) dan (MUHAMMAD 47 : 36)

Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati ~ (ALI IMRAN 3 : 13)

Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya ~ (YUNUS 10 : 100 )