Riyadhoh, atau disiplin asketis atau latihan kejuhudan dipahami oleh ibnu Arabiy sebagai: tahdzibul akhlak (pembinaan ahklak) yaitu tankiyyatuha watathiiruha mimma laa yaliiku biha (penyucian dan pembersihan jiwa dari segala hal yang tidak patut untuk jiwa). Karena itu riyadhoh adalah alat dan bukan tujuan.

Disamping istilah Riyadhah, para ulama Tasawwuf juga menggunakan istilah ‘mujahadah’. Imam Al-Qusyairi menempatkanya dalam rangkaian maqomat atau madarij arba as-saluk, sedangkan Abdul Wahab Sa’roni menempatkanya sebagai bagian dari Adab al-murid Finafsihi (etika murid terhadap diri sendiri).

Para ulama thoriqoh melandaskan riyadhoh ataw mujahadah ini pada banyak ayat Al qur’an hadist Rosululloh dan penuturan pengalaman para ulama tashowuf. Di antara ayat Al-qur’an yg mereka jadikan pegangan antara lain: firman Alloh : wa amma man khofa maqoma robbihi wa nahannafsa a’nil hawa faa innal jannata hiyal ma’wa (ma’wa/tempat tinggal) (QS An najiat:40-41) 

Demikian pula ayat lain : walladziini jaahaduu fiina lanahdiyannahum subulana wa innalloha lama’al muhsiniin (Qs Al ankabut 69). 


Adapun hadist yang di jadikan landasan adalah penegasan Rosululloh yaitu tentang fungsi kerosulanya; inama buistu li utammima makarimal akhlak (HR Baehaki dari Abu Hurairoh). 

Atau Hadist lain ; afdolull jihad kalimatu adlin inda shultonin jaiirin ; Jihad yang paling utama adalah mengemukakan kata keadilan dihadapan penguasa yang semena-mena (HR Abu daud). Mengemukakan keberanian dihadapan penguasa dolim tentu membutuhkan keberanian dan tidak takut kecuali dengan Alloh. Sifat ini tidak mungkin menjelma bila kita masih dikuasai hawa nafsu dan cinta dunia.

Urgensi riyadhoh atau mujahadah dikemumakan oleh banyak ulama, Abu Ali ada-daqok guru imam Qusyairi, menyatakan : Man jayyana dhohirohu bil mujahadah (riyadoh) hassanallohu sarooirohu bil msyahadah, wa’lam anna man lam yakun fi bidayatihi shohiba mujahadatin lam yajid min hadihit thoriqotihi (siapa yang menghiasi lahiriyahnya dengan mujahadah (riyadoh) Alloh memperindah bathinnya dengan kemampuan musyahadah (menyaksikan ke agungan Alloh dengan hatinya, menyaksikan yang ghoib sejelas yang dilihat mata lahiriyahnya). Dan ketahuilah bahwa siapa yang pada awalnnya tidak mujahadah, maka ia tidak akan mencicipi semerbak aroma wangi dalam Thoriqoh.

Dengan agak sedikit mengancam Abu Usman almagribi berkata:
Man donna annahu yuftahu lahu sa’iun min haadhihit thoriqot au yuksafa lahu an syai’n minha illa bilujumil musyahadah fahuwa mukhtiun. (siapa yang mengira bahwa ia akan di bukakan sesuatu untuknya thoriqoh ini atau disibakan sedikit saja dari thoriqoh ini tanpa mujahadah sungguh ia keliru).


Ungkapan populer al haroka barokah juga bisa di pahami dalam kontek riyadhoh. 

Abu Ali addaqqoq mengungkapkan dengan kalimat ”Harokatuddowahir tujibu barokatus sarooir “ gerakan tubuh lahiriyyah (mujahadah riyadhoh) menghasilkan keberkahan pada jiwa.

Yahya bin mu’adz sebagai mana di kutip imam Al gojali menegaskan : a’daul insan salasatun : dunyahu wasaithonun wanafsuhu fahtaris minaddunyahu bijjuhdi wa minassyaithonu bimukholafatihi waminannafsi bittarkissahawat. Arriyadotu ala arbaati aujuhin : al quutu minatto’am walgomdu minal manam walhajatu minal kalam wal hamlul ada min jamiil anam fayatawalladu min killatit to’am mautussahawati wamin killatil manam shofwul iroodaah wamin killatil kalam assalamatu minal aafat wamin ihtimaalil adaa albulugu ilal gooyaat :


Riyadoh itu mencakup 4 aspek :
1. Mengurangi makanan pokok
2. Mengurangi tidur
3. Mengurangi bicara yang tidak perlu
4. Dan menanggung derita karena di ganggu banyak orang.
Target mengurangi makan supaya mengendalikan keinginan liar yang menjerumuskan.
Target sedikit tidur bersihnya berbagai keinginan
Target sedikit bicara selamet dari berbagai bencana,
Target menanggung derita diganggu banyak orang adalah sampai tujuan.

Riyidhoh dalam TQN Didah Residah Mubaroq, salah seorang puteri KH. Abdullah Mubaroq RA, pendiri pondok pesantren Suryalaya, menjelaskan riyadhoh yang bisa diamalkan antara lain :
a. 40 malam mandi 40 x tiap tiap malam
b. 40 malam melek/tidak tidur
c. 40 hari berpuasa
d. 40 hari tidak makan nasi
e. 40 hari tidak makan garam
f. 40 hari tidak minum.
Riyadhoh yang di ajarkan pangersa Abah Anom QS, kepada ikhwan TQN kurang lebih sama dengan riyadhoh yang diajarkan pangersa Abah sepuh RA.


Riyadhoh ini - secara umum – tidak diberikan oleh mursyid kepada kecuali murid yang meminta. Jangan pernah mengamalkan riyadhoh tanpa ijin mursyid, jangan pernah meminta riyadhoh kepada selain mursyid atau orang yang diberi otoritas oleh mursyid. Riyadhoh dan do’anya satu paket.

Riyadhoh yang di ajarkan oleh Syeikh Ahmad Shohiul Wafa Tajul Arifin ra. (Abah Anom) di antaranya : 
1. Mandi Taubat.
a. Dasarnya Firman Alloh : (QS Al-Baqoroh ; 222)
b. Pelaksanaan: 

Di laksanakan setiap malam dari jam 2.00, paling telat jam 3.00 wib, selama 40 hari. Diawali dengan mandi, lalu shalat taubat 2 raka’at, shalat hajat 2 raka’at, dan shalat tahajud (boleh 6 atau 8), lalu shalat witir 3 raka’at. Lalu dzikir jahar 165 x (dengan cara yang biasa), lalu dzikir khofi sebanyak-banyaknya (dengan cara yang biasa) sampai subuh.
c. setiap riyadhoh yang di ajarkan kepada murid selalu diiringi do’a khusus yang diberikan secara khusus pula oleh mursyid. Do’a itu menjadi simbol support mursyid bagi murid. Di samping itu, pada redaksi do’a riyadhoh terdapat tsamroh/hasil bila riyadhoh telah di tunaikan dengan baik. Untuk do’a mandi taubat do’anya adalah: (QS Al Mu’minun 29)

2. tidak makan nasi ikan dan daging. .
a. Dasar, persoalan makan adalah mubah, tak dampak pahala atau dosa. Bila makan di niatkan untuk ibadah maka akan medapatkan pahala. Bila meninggalkan makan diniatkan untuk ibadah, kita juga dapat pahala.
b. Pelaksanaan tidak makan nasi,daging dan ikan selama 40 hari 40 malam. Boleh makan telur dan madu.
c. Do’a : Allohumma yassir alayyal yusrol ladzi yassartahu a’la kastsiirim min i’baadik, wa agnini bifadlika ‘amman siwaaka.

3. Puasa kifarat.
a. sabda rosululloh : man shoma yauman fi sabilillah ba’adal llohu yaumal kiyamah wajhahu a’ninnari sab’iina khoriifa (HR. Bukhori)
b. Pelaksanaan puasa pada hari selasa, rabu dan kamis. Pada malam jum’at tidak tidur dari matahari terbenam sampai terbit fajar(sholat Subuh) di lakukan selama 7 pekan.
c. Pada malam jum’at membaca do’a berikut sebanyak 129x : Allohu lathiifun bi i’badhi yarjuqu mayasyaa wahual qowiyyul aziz (As-syuro 19)

4.tidak tidur malam jum’at (untuk salat dan dzikir)
a. Dasarnya  

innal muttaqiina fii jannatiw wa’uyuunin a’hidiina maa aatahum Robbuhum innahum kaanuu qobla dzalika muhsiniinaa kaanuu qoliilam minallaili ma yahjauun wabil ashaari hum yasstaghfiruuna wafii amwalihim haqqo lissaili walmhruum. 
artinya :
Sesungguhnya orang orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan dimata air mata air, sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang orang yang berbuat baik; mereka sedikit sekali tidir di waktu malam; dan di akhir malaam mereka memohon ampun (kepada Alloh ) dan pada harta harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian (QS Adz-Dariyat 15-19)

menurut ayat di atas, sipat atau karakteristik orang yang bertaqwa adalah (kanuu qoliilim minal laili maa yahja’uun) sedikit tidur di waktu malam. Yakni melaksanakan salat, dzikir dan munajat kepada Alloh. Kata (yahja) sedikit berbeda dengan (yanam) kalau kata yahja sedikit tidur sebaliknya kata naum.


b. pengamalannya setiap malam jum’at tidak tidur dari matahari terbenam sampai terbit fajar, kurang lebih selama 1 tahun. dibaca


c. Do’a yang pada malam jum’at
- membaca fatihah kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi khidir, N Ilyas, N Sulaiman
- membaca al fatihah, al ikhlas 3x, al falaq 1x, dan al nas 1x. 


- membaca do’a berikut ini sebanyak 103x

bissmillahir rohmaanirrohiim 
allohumma anntal awwalu falaisa qoblaka syaiun, wa antal akhiru falaisa ba’da syaiun wa antal a’liim. Wa antal qodiru innaka a’la kullisyaiin qodiir. Allohumma robbana anjil a’laina maaidatam minassamaaitakuunu lana ‘idal liawwalana wa ahiriina wa ayatan minka warjuqnaa wa annta khoirurrojiqi
artinya  :
Ya Alloh Engkau maha awal tak ada apapun sebelum Engkau. Engkau maha akhir tak ada apapun setelah Engkau. Engkau maha mengetahui sungguh Engkau maha mengetahui atas segala sesuatu . Engkau maha kuasa sungguh Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Alloh Ya tuhan kami turunkanlah pada kami suatu hidangan dari langit (yg hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu bagi orang orang yg bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda kekuasaan bagi Engkau. Beri rijqilah kami dan Engkaulah pemberi rijqi yg paling utama. (QS Al-maidah 114)

5. Jaya Sampurna.
a. Dasar: Sama seperti melek malam jum’at
b. Doa ya subbuhun 21x dengan menahan nafas, arahkan pada posisi diatas susu sebelah kiri.
c. Doa ya quddusun 21x dengan menahan nafas, arahkan pada posisi susu sebelah kanan.
d. Ya robbi aksyif li hadzal qolbi 21x dengan menahan nafas.
e. ya a’limal ghoibi wasy syahadah 21x dengan menahan nafas arahkan pada posisi tengah dada.
f. illallooh 21 x arahkan pada posisi dibawah susu kiri.
g. alam taro ilaa robbika kaifa maddzad dhilli 21 x dengan menahan nafas.

6. Tidak bersentuhan kulit dengan lawan jenis (Hizb saefi Yamani)

=============================
CATATAN : UNTUK MELAKSANAKAN RIYADOH-RIYADOH KHUSUS TERSEBUT TERLEBIH DAHULU DIKONSULTASIKAN KEPADA PARA WAKIL TALQIN DAN AJENGAN TQN