Untuk para pemula, tahap selanjutnya yang harus dilakukan sebaiknya adalah latihan dzikir atau meditasi untuk menggerakkan generator, untuk menghimpun dan menyalurkan kekuatan Daya Ketuhanan yang ada di dalam dirinya masing-masing. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan rasa percaya diri serta keyakinan kepada Allah SWT.
Tata caranya hampir sama seperti yang tertulis di atas. Perbedaannya hanya pada pengaturan dzikir mengucapkan Asma Allah dan pengaturan pernafasan yang terbagi dalam 3 tahapan, yaitu tarik nafas, tahan nafas dan keluarkan nafas.
Dimulai dengan Nawaitu dzikrullahi ta’ala : "Al jasadu kiblatul qolbi, wa qolbi qiblatur ruhi, wa ruhi kiblatullaahi, Allahu Akbar".
Mata dipejamkan, ujung lidah dilipat ke atas, menyentuh langit-langit. Baca dalam hati : Laa ilaha ilallah 165 kali, ditutup Muhammadarosulullah SAW 1 kali. Kosongkan hati dan pikiran. Santai, senyum dan pasrah kepada Allah semata. Tarik nafas perlahan-lahan tanpa terlihat adanya gerakan pernafasan, sambil dalam hati mengucapkan Asma Allah 11 kali, seolah-olah Dzat Allah masuk melalui pusar atau ubun-ubun sampai rongga dada terasa penuh, kemudian tahan nafas, dari pernafasan dada didorong ke bawah menjadi pernafasan perut kemudian tahan nafas dibagian bawah pusar, sambil di dalam hati mengucapkan Asma Allah 21 kali. Selanjutnya keluarkan nafas perlahan-lahan, seolah-olah Dzat Allah keluar melalui kedua lubang hidung, sambil di dalam hati mengucapkan Asma Allah 10 kali. Yang masuk melalui pernafasan 11 Asma Allah dan yang kita keluarkan 10 Asma Allah, berarti kita mempunyai tabungan 1 Asma Allah, sebagai sumber Daya Ketuhanan.
Lakukan tata cara tersebut di atas sebanyak 21 kali putaran pernafasan. Bila dalam 3 atau 4 kali putaran, pernafasan menjadi tersengal-sengal, maka lakukan pernafasan biasa tanpa menahan nafas, sambil di dalam hati tetap mengucapkan Asma Allah tanpa terputus. Setelah tenang, lanjutkan kembali sampai mencapai 21 kali putaran.
Setelah selesai mencapai 21 kali putaran pernafasan, ditutup dengan membaca :
Do’a kunci 1 kali, Al Fatihah 1 kali dan Ucapkanlah : “Sodaqollahul Adzim”, Maha Benar Tuhan dengan Segala FirmanNya.
Untuk tahap pertama, tata cara di atas harus dilakukan selama 7 malam berturut-turut tanpa terputus agar kita memperoleh getaran kekuatan Daya Ketuhanan, sehingga generator kita jalan (berfungsi). Tahap kedua harus mencapai 41 malam berturut-turut. Untuk tahap kedua ini bagi wanita yang sedang menjalani masa haid sebaiknya tidak terputus, karena yang tidak boleh dilakukan pada saat haid adalah sholat. Bagaimana bila kita dicabut nyawa saat sedang haid sedangkan kita tidak boleh menyebut Asma Allah. Untuk laki-laki sebaiknya tidak terputus-putus.
Tahap selanjutnya, dzikir Asma Allah tanpa batas hitungan, untuk menarik, menahan dan mengeluarkan nafas diatur melalui gerak naluri (gerak rasa).
Sesungguhnya tata cara dzikir Asma Allah untuk menghimpun daya Ketuhanan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap pemula yang ingin membangkitkan tenaga dalamnya. Daya ketuhanan ini merupakan generator sumber energi yang bisa kita salurkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Menurut istilah sekarang disebutnya sebagai energi prana atau energi gelombang elektromagnetik. Dengan menahan napas, penyerapan oksigen menjadi optimal. Pemakaian oksigen untuk proses metabolisme di dalam tubuh menjadi sangat efektif. Terjadi reaksi kimia secara berantai di dalam tubuh. Reaksi kimia ini menyebabkan aktivitas elektron kita meningkat. Aktivitas elektron ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa direkam sebagai cahaya aura. Cahaya adalah energi. Organ-organ vital manusia ternyata memancarkan gelombang elektromagnetik yang spesifik, jika kita melihat alat monitor di ruang ICU RSU dipasang diujung jari pasen dan dilayar monitor akan tampak gambaran tekanan darah, denyut jantung dan kondisi pernapasan pasen.
Oleh karena Islam menganut prinsip keseimbangan dalam kehidupan, maka selain Dzikir Asma Allah dan meditasi sebagai olah pernafasan, diperlukan juga olah raga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani kita.
Olah raga dengan gerakan-gerakan khusus ternyata bisa juga membangkitkan energi prana. Namun walau bagaimanapun, olah raga tidak akan bisa membersihkan hati yang kelam. Dengan olah raga saja, pintu hijab tidak akan terbuka untuk bisa menerima pancaran Nur Illahi.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila olah pernafasan dan olah raga-khusus dilaksanakan secara berimbang agar keduanya bisa saling mengisi, sehingga kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Selanjutnya yang harus dicamkan benar-benar bagi para pemula adalah bahwa setelah mendapatkan pengalaman bathin serta kemampuan spiritual tertentu, hendaknya jangan menjadikan kita ria atau takabur dan jangan pula kemampuan spiritual yang kita miliki kita pergunakan untuk tujuan-tujuan yang menyimpang, yang merugikan orang lain, tapi pergunakanlah untuk menolong sesama umat Allah. Kita harus ingat bahwa ria dan takabur merupakan dosa syirik yang tersembunyi, sedangkan tujuan yang menyimpang adalah perbuatan yang fasik. Pengalaman-pengalaman bathin yang terjadi serta kemampuan spiritual yang kita peroleh itu pun merupakan sarana untuk meningkatkan dan menguji keimanan kita, apakah kita akan terus melanjutkan perjalanan kita ataukah kita akan terlena sehingga lupa akan tujuan semula karena merasa diri telah menjadi orang hebat.
Tujuan akhir kita masih jauh, karena tujuan akhir kita adalah pencerahan jiwa, untuk mencapai tingkatan ikhsan, tingkatan "Insan Kamil Makrifatullah".
Kemudian kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang serta mendapat ucapan selamat dan keridoan Allah. Kita bisa kembali kepada Cahaya Allah.
1. DZIKIR PELEPASAN RUH
Menurut penulis, tata cara yang terakhir inilah yang paling praktis dan sangat sederhana, sehingga bisa dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja termasuk bagi mereka yang super sibuk. Dengan berlatih seperti ini semoga ruh kita bisa lepas landas.
Tata caranya hampir sama seperti yang tertulis di atas. Perbedaannya hanya pada pengaturan dzikir mengucapkan Asma Allah dan pengaturan pernafasan yang terbagi dalam 3 tahapan, yaitu tarik nafas, tahan nafas dan keluarkan nafas.
Dimulai dengan Nawaitu dzikrullahi ta’ala : "Al jasadu kiblatul qolbi, wa qolbi qiblatur ruhi, wa ruhi kiblatullaahi, Allahu Akbar".
Mata dipejamkan, ujung lidah dilipat ke atas, menyentuh langit-langit. Baca dalam hati : Laa ilaha ilallah 165 kali, ditutup Muhammadarosulullah SAW 1 kali. Kosongkan hati dan pikiran. Santai, senyum dan pasrah kepada Allah semata. Tarik nafas perlahan-lahan tanpa terlihat adanya gerakan pernafasan, sambil dalam hati mengucapkan Asma Allah 11 kali, seolah-olah Dzat Allah masuk melalui pusar atau ubun-ubun sampai rongga dada terasa penuh, kemudian tahan nafas, dari pernafasan dada didorong ke bawah menjadi pernafasan perut kemudian tahan nafas dibagian bawah pusar, sambil di dalam hati mengucapkan Asma Allah 21 kali. Selanjutnya keluarkan nafas perlahan-lahan, seolah-olah Dzat Allah keluar melalui kedua lubang hidung, sambil di dalam hati mengucapkan Asma Allah 10 kali. Yang masuk melalui pernafasan 11 Asma Allah dan yang kita keluarkan 10 Asma Allah, berarti kita mempunyai tabungan 1 Asma Allah, sebagai sumber Daya Ketuhanan.
Lakukan tata cara tersebut di atas sebanyak 21 kali putaran pernafasan. Bila dalam 3 atau 4 kali putaran, pernafasan menjadi tersengal-sengal, maka lakukan pernafasan biasa tanpa menahan nafas, sambil di dalam hati tetap mengucapkan Asma Allah tanpa terputus. Setelah tenang, lanjutkan kembali sampai mencapai 21 kali putaran.
Setelah selesai mencapai 21 kali putaran pernafasan, ditutup dengan membaca :
Do’a kunci 1 kali, Al Fatihah 1 kali dan Ucapkanlah : “Sodaqollahul Adzim”, Maha Benar Tuhan dengan Segala FirmanNya.
Untuk tahap pertama, tata cara di atas harus dilakukan selama 7 malam berturut-turut tanpa terputus agar kita memperoleh getaran kekuatan Daya Ketuhanan, sehingga generator kita jalan (berfungsi). Tahap kedua harus mencapai 41 malam berturut-turut. Untuk tahap kedua ini bagi wanita yang sedang menjalani masa haid sebaiknya tidak terputus, karena yang tidak boleh dilakukan pada saat haid adalah sholat. Bagaimana bila kita dicabut nyawa saat sedang haid sedangkan kita tidak boleh menyebut Asma Allah. Untuk laki-laki sebaiknya tidak terputus-putus.
Tahap selanjutnya, dzikir Asma Allah tanpa batas hitungan, untuk menarik, menahan dan mengeluarkan nafas diatur melalui gerak naluri (gerak rasa).
Sesungguhnya tata cara dzikir Asma Allah untuk menghimpun daya Ketuhanan ini merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap pemula yang ingin membangkitkan tenaga dalamnya. Daya ketuhanan ini merupakan generator sumber energi yang bisa kita salurkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Menurut istilah sekarang disebutnya sebagai energi prana atau energi gelombang elektromagnetik. Dengan menahan napas, penyerapan oksigen menjadi optimal. Pemakaian oksigen untuk proses metabolisme di dalam tubuh menjadi sangat efektif. Terjadi reaksi kimia secara berantai di dalam tubuh. Reaksi kimia ini menyebabkan aktivitas elektron kita meningkat. Aktivitas elektron ini akan menghasilkan gelombang elektromagnetik yang bisa direkam sebagai cahaya aura. Cahaya adalah energi. Organ-organ vital manusia ternyata memancarkan gelombang elektromagnetik yang spesifik, jika kita melihat alat monitor di ruang ICU RSU dipasang diujung jari pasen dan dilayar monitor akan tampak gambaran tekanan darah, denyut jantung dan kondisi pernapasan pasen.
Oleh karena Islam menganut prinsip keseimbangan dalam kehidupan, maka selain Dzikir Asma Allah dan meditasi sebagai olah pernafasan, diperlukan juga olah raga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran jasmani kita.
Olah raga dengan gerakan-gerakan khusus ternyata bisa juga membangkitkan energi prana. Namun walau bagaimanapun, olah raga tidak akan bisa membersihkan hati yang kelam. Dengan olah raga saja, pintu hijab tidak akan terbuka untuk bisa menerima pancaran Nur Illahi.
Oleh karena itu, alangkah baiknya bila olah pernafasan dan olah raga-khusus dilaksanakan secara berimbang agar keduanya bisa saling mengisi, sehingga kita bisa mendapatkan manfaat yang maksimal.
Selanjutnya yang harus dicamkan benar-benar bagi para pemula adalah bahwa setelah mendapatkan pengalaman bathin serta kemampuan spiritual tertentu, hendaknya jangan menjadikan kita ria atau takabur dan jangan pula kemampuan spiritual yang kita miliki kita pergunakan untuk tujuan-tujuan yang menyimpang, yang merugikan orang lain, tapi pergunakanlah untuk menolong sesama umat Allah. Kita harus ingat bahwa ria dan takabur merupakan dosa syirik yang tersembunyi, sedangkan tujuan yang menyimpang adalah perbuatan yang fasik. Pengalaman-pengalaman bathin yang terjadi serta kemampuan spiritual yang kita peroleh itu pun merupakan sarana untuk meningkatkan dan menguji keimanan kita, apakah kita akan terus melanjutkan perjalanan kita ataukah kita akan terlena sehingga lupa akan tujuan semula karena merasa diri telah menjadi orang hebat.
Tujuan akhir kita masih jauh, karena tujuan akhir kita adalah pencerahan jiwa, untuk mencapai tingkatan ikhsan, tingkatan "Insan Kamil Makrifatullah".
Kemudian kembali kepada Allah dengan jiwa yang tenang serta mendapat ucapan selamat dan keridoan Allah. Kita bisa kembali kepada Cahaya Allah.
1. DZIKIR PELEPASAN RUH
Menurut penulis, tata cara yang terakhir inilah yang paling praktis dan sangat sederhana, sehingga bisa dikerjakan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja termasuk bagi mereka yang super sibuk. Dengan berlatih seperti ini semoga ruh kita bisa lepas landas.
Latihannya setiap hari secara rutin cukup hanya 5-10 menit saja, namun akan mengahasilkan reaksi yang positif kepada jasmani dan ruhani kita, karena metode latihan berdzikir ini menimbulkan efek kesehatan dan penyembuhan kepada diri sendiri. Bila kita berlatih setiap hari selama 7 hari berturut-turut, maka kita akan merasakan ada sesuatu perubahan-perubahan pada diri kita, minimalnya ada rasa nyaman secara lahir bathin. Kita akan merasa lebih energik, aura jadi bagus sehingga merasa lebih percaya diri.
Tata caranya hampir sama seperti tata cara dzikir sebelumnya, diawali dengan do’a kunci dan diakhiri dengan do’a kunci, do’a Al Fatihah 1 kali dan shodaqollaahul adhim.
Duduklah dengan santai, duduk senyaman mungkin dan rileks. Pejamkan mata, ujung lidah menyentuh langit-langit. Ucapkan dalam hati : Laa ilaha ilallah 165 kali, Muhammadarosulullah SAW 1 kali.
Tarik napas perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan HU dan bayangkan energi Ilahi yang kita isap masuk melalui pusar menembus ubun-ubun, melesat ke ruang angkasa ke titik tak berhingga, tahan napas di bagian bawah pusar beberapa saat. Pada saat menahan napas, energi Ilahi diturunkan kembali, menembus ubun-ubun, memenuhi rongga kepala, turun ke leher, sampai ke tengah dada, kemudian ucapkan dalam hati dengan santai, tidak tergesa-gesa Yaa Allah...Yaa Allah atau Allah...Allah...Allah minimalnya 7 kali. Bila Yaa Allah setiap detik berarti 7 kali Yaa Allah lama menahan napasnya 7 detik. Boleh Yaa Allah nya lebih dari 7 kali asalkan ganjil dan tidak boleh dipaksakan sampai napasnya terengah-engah. Kemudian keluarkan nafas secara perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan Allaah dari lubang hidung. Selanjutnya bernapas seperti biasa tanpa menahan napas sebanyak 3 kali berturut-turut. Walaupun bernapas seperti biasa namun saat menarik napas ucapkan dalam hati HU kemudian keluarkan secara perlahan-lahan, sambil dalam hati ucapkan Allaah. Kemudian ulangi lagi tata cara seperti diatas (1 : 3) selama minimal 5 menit saja setiap hari. Bila berlatih lebih dari 5 menit minimal sampai 30 menit setiap hari tentu hasilnya sangat baik sekali. Bila sudah terbiasa berlatih dzikir pernafasan ini dan sudah bisa lebih lama menahan nafas, boleh saja dzikir sambil menahan nafas dilakukan 3-4 kali putaran berturut-turut kemudian tanpa menahan nafas 3 kali sebagai jeda istirahat.
Bila telah selesai jangan lupa baca do’a kunci, do’a Al Fatihah 1 kali dan shodaqollaahul adhim.
Kemudian dilanjutkan sambil berbaring rileks, tarik napas sambil dalam hati ucapkan HU keluarkan napas, ucapkan dalam hati Allaah. Rasakan getaran halus mulai dari ujung kaki menjalar naik ke kepala dan akhirnya OOBE. Oleh karena itu memang sebaiknya, untuk yang satu ini, harus berlatih di kamar khusus tersendiri. Anggaplah kamar khusus itu sebagai “Guha Hiro”.
Duduklah dengan santai, duduk senyaman mungkin dan rileks. Pejamkan mata, ujung lidah menyentuh langit-langit. Ucapkan dalam hati : Laa ilaha ilallah 165 kali, Muhammadarosulullah SAW 1 kali.
Tarik napas perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan HU dan bayangkan energi Ilahi yang kita isap masuk melalui pusar menembus ubun-ubun, melesat ke ruang angkasa ke titik tak berhingga, tahan napas di bagian bawah pusar beberapa saat. Pada saat menahan napas, energi Ilahi diturunkan kembali, menembus ubun-ubun, memenuhi rongga kepala, turun ke leher, sampai ke tengah dada, kemudian ucapkan dalam hati dengan santai, tidak tergesa-gesa Yaa Allah...Yaa Allah atau Allah...Allah...Allah minimalnya 7 kali. Bila Yaa Allah setiap detik berarti 7 kali Yaa Allah lama menahan napasnya 7 detik. Boleh Yaa Allah nya lebih dari 7 kali asalkan ganjil dan tidak boleh dipaksakan sampai napasnya terengah-engah. Kemudian keluarkan nafas secara perlahan-lahan sambil dalam hati ucapkan Allaah dari lubang hidung. Selanjutnya bernapas seperti biasa tanpa menahan napas sebanyak 3 kali berturut-turut. Walaupun bernapas seperti biasa namun saat menarik napas ucapkan dalam hati HU kemudian keluarkan secara perlahan-lahan, sambil dalam hati ucapkan Allaah. Kemudian ulangi lagi tata cara seperti diatas (1 : 3) selama minimal 5 menit saja setiap hari. Bila berlatih lebih dari 5 menit minimal sampai 30 menit setiap hari tentu hasilnya sangat baik sekali. Bila sudah terbiasa berlatih dzikir pernafasan ini dan sudah bisa lebih lama menahan nafas, boleh saja dzikir sambil menahan nafas dilakukan 3-4 kali putaran berturut-turut kemudian tanpa menahan nafas 3 kali sebagai jeda istirahat.
Bila telah selesai jangan lupa baca do’a kunci, do’a Al Fatihah 1 kali dan shodaqollaahul adhim.
Kemudian dilanjutkan sambil berbaring rileks, tarik napas sambil dalam hati ucapkan HU keluarkan napas, ucapkan dalam hati Allaah. Rasakan getaran halus mulai dari ujung kaki menjalar naik ke kepala dan akhirnya OOBE. Oleh karena itu memang sebaiknya, untuk yang satu ini, harus berlatih di kamar khusus tersendiri. Anggaplah kamar khusus itu sebagai “Guha Hiro”.
Selamat berlatih, tobe going kawan!!
2. RINGKASAN DZIKIR QOLBU-MEDITASI
- Dzikrullah : Mengingat Allah tanpa mengingat yang lain.
- Meditasi : Mengosongkan pikiran sambil mengulang-ulang nama Tuhan.
- Berkomunikasi dengan Allah dengan cara berserah diri kepada-NYA
Maksud dan Tujuan Dzikir-Meditasi
- Penjabaran–Penerapan–Penghayatan Rukun Islam yang pertama
- Mengukir Asma Allah dengan ujung lidah pada langit-langit.
- Jalan terdekat menuju kepada Allah
- Lebih utama dalam kehidupan
- Pembersih Qolbu
- Menyehatkan jasmani rohani
- Menenangkan hati dan pikiran
- Mencerdaskan otak kiri-tengah-kanan secara seimbang IQ–EQ–SQ
- Perilaku terkendali – pembinaan mental – karakter
- Sukses dalam kehidupan
- Kasyaf–ketajaman mata bathin
- Membangkitkan Inner Power
- Membangkitkan kesadaran ruh
- Belajar mati sebelum mati
- Miraj–OOBE (OUT OF BODY EXPERIANCE)
Kapan dan dimana kita berdzikir? Kapan saja, dimana saja tanpa batasan ruang dan waktu, sambil duduk, berdiri maupun berbaring.
Firman Allah :
Selesai sholat, berdzikirlah sambil duduk, berdiri, berbaring ~ (An Nissa 4 : 103)
Selesai haji berdzikirlah...lebih banyak ~ (Al Baqarah 2 : 200)
Hai orang–orang yang beriman berdzikirlah sebanyak–banyaknya ~ (Al Ahzab 33 : 41)
Berdzikirlah sebanyak – banyaknya agar kamu sukses ~ (Al Jumuah 62 : 10)
Bagaimana caranya berdzikir?
Dengan suara yang dikeraskan atau dalam hati?
Yang berkomunikasi dengan Allah Jasmaninya atau rohaninya?
Petunjuk dari Allah ke otak atau ke hati?
Berdasarkan firman Allah ;
Yang berkomunikasi dengan Allah Ruhnya ~ (Al A’raf 7 : 172)
Mohon kepada – NYA dengan menyebut Asma ul Husna ~ (Al A’raf 7 : 189)
Sebut nama Tuhanmu dalam hatimu ~ (Al A’raf 7 : 205)
Dia memberi petunjuk kepada hatinya ~ (Al Tagabun 64 : 11)
3. CARA MENGHIMPUN DAYA KETUHANAN
1. Duduk santai mata dipejamkan
2. Ujung lidah dilipat keatas menyentuh langit – langit
3. Santai – senyum – pasrah
4. Ucapkan dalam hati : Laa Ilaha Ilallah 165 kali dan Muhammadarosululloh SAW
1 kali
5. Tarik nafas perlahan – lahan tanpa terlihat adanya gerakan nafas.
6. Sambil dalam hati ucapkan : Allah–Allah 11 x
7. Rongga dada dikempiskan, rongga perut dikembangkan.
8. Tahan nafas di perut dan ucapkan dalam hati Allah–Allah 21 x
9. Keluarkan nafas, sambil ucapkan dalam hati Allah–Allah 10 x
Berarti kita telah melakukan 1 x putaran Dzikir pernafasan.
Ulangi tata cara di atas sampai 21 kali putaran
Bila nafas kita terengah – engah, istirahat ... Nafas biasa sambil tetap berdzikir
- Tarik nafas ucapkan dalam hati Huuu
- Keluarkan nafas ucapkan dalam hati Allah
- Bila pernafasan kita sudah tenang lakukan kembali tata cara diatas sampai mencapai 21 kali putaran. Berlatihlah minimal 30 menit setiap hari
Dengan kita berlatih berdzikir melalui pengaturan pernafasan maka penyerapan oksigen didalam paru–paru jadi lebih banyak. Proses pembakaran - metabolisme didalam tubuh menjadi efektif. Elektron kita akan berputar semakin cepat . Tubuh kita memancarkan energi gelombang elektromagnatik. Tubuh akan memancarkan cahaya aura yang bisa direkam oleh kamera khusus, modifikasi dari alat foto Kirlian.
Metode ini merupakan pondasi agar kita memiliki inner power–energi Ilahi.
Do’a-do’a apapun ibarat senapan kosong, pelurunya adalah inner power.
Untuk bisa Mi’raj - OOBE hati harus bersih, Inner Power harus kuat.
Seperti halnya pesawat luar angkasa perlu roket pendorong untuk lepas landas.
Energi Ilahi-Inner Power sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk membantu–menolong sesama umat.
4. DZIKIR PELEPASAN RUH
1. Pejamkan mata
2. Ujung lidah menyentuh langit – langit
3. Santai – senyum – pasrah
4. Ucapkan dalam hati : Laa ilaha Ilallah 165 kali dan Muhammadarosulullah SAW
5. Tarik nafas perlahan – lahan tanpa terlihat adanya gerakan nafas.
6. Sambil dalam hati ucapkan : Allah–Allah 11 x
7. Rongga dada dikempiskan, rongga perut dikembangkan.
8. Tahan nafas di perut dan ucapkan dalam hati Allah–Allah 21 x
9. Keluarkan nafas, sambil ucapkan dalam hati Allah–Allah 10 x
Berarti kita telah melakukan 1 x putaran Dzikir pernafasan.
Ulangi tata cara di atas sampai 21 kali putaran
Bila nafas kita terengah – engah, istirahat ... Nafas biasa sambil tetap berdzikir
- Tarik nafas ucapkan dalam hati Huuu
- Keluarkan nafas ucapkan dalam hati Allah
- Bila pernafasan kita sudah tenang lakukan kembali tata cara diatas sampai mencapai 21 kali putaran. Berlatihlah minimal 30 menit setiap hari
Dengan kita berlatih berdzikir melalui pengaturan pernafasan maka penyerapan oksigen didalam paru–paru jadi lebih banyak. Proses pembakaran - metabolisme didalam tubuh menjadi efektif. Elektron kita akan berputar semakin cepat . Tubuh kita memancarkan energi gelombang elektromagnatik. Tubuh akan memancarkan cahaya aura yang bisa direkam oleh kamera khusus, modifikasi dari alat foto Kirlian.
Metode ini merupakan pondasi agar kita memiliki inner power–energi Ilahi.
Do’a-do’a apapun ibarat senapan kosong, pelurunya adalah inner power.
Untuk bisa Mi’raj - OOBE hati harus bersih, Inner Power harus kuat.
Seperti halnya pesawat luar angkasa perlu roket pendorong untuk lepas landas.
Energi Ilahi-Inner Power sangat bermanfaat untuk diri kita sendiri maupun untuk membantu–menolong sesama umat.
4. DZIKIR PELEPASAN RUH
1. Pejamkan mata
2. Ujung lidah menyentuh langit – langit
3. Santai – senyum – pasrah
4. Ucapkan dalam hati : Laa ilaha Ilallah 165 kali dan Muhammadarosulullah SAW
1 kali.
5. Tarik nafas sambil dalam hati ucapkan HU, dengan penuh perasaan, rasakan seolah – olah energi Ilahi masuk melalui pusat (umbilicus) naik keatas menembus ubun – ubun sampai ke titik omega-titik tak berhingga.
6. Tahan napas di bawah pusar, kemudian Energi Illahi yang terang benderang diturunkan kembali ke kepala sampai ke tengah dada
7. Sambil menahan nafas ucapkan dalam hati : Allah – Allah – Allah 7 x, boleh lebih 9x – 21 x (bilangan ganjil, karena Allah menyukai bilangan ganjil)
8. Keluarkan nafas perlahan – lahan dari lubang hidung sambil dalam hati mengucapkan Allaah. Berarti 1 x putaran nafas sudah kita selesaikan.
9. Selanjutnya nafas biasa tanpa menahan nafas. Tarik nafas HUU. Keluarkan nafas Allaah. Lakukan 3 x pernapasan biasa.
Perbandingan antara dzikir menahan nafas dan nafas biasa 1 : 3
Ulangi tata cara di atas minimal 10 sampai 30 menit setiap hari.
Bila kita sudah terbiasa berlatih dzikir sambil menahan nafas maka perbandingannya bisa dirubah menjadi 3 : 3 atau 4 : 3 atau lebih dari itu.
5. Tarik nafas sambil dalam hati ucapkan HU, dengan penuh perasaan, rasakan seolah – olah energi Ilahi masuk melalui pusat (umbilicus) naik keatas menembus ubun – ubun sampai ke titik omega-titik tak berhingga.
6. Tahan napas di bawah pusar, kemudian Energi Illahi yang terang benderang diturunkan kembali ke kepala sampai ke tengah dada
7. Sambil menahan nafas ucapkan dalam hati : Allah – Allah – Allah 7 x, boleh lebih 9x – 21 x (bilangan ganjil, karena Allah menyukai bilangan ganjil)
8. Keluarkan nafas perlahan – lahan dari lubang hidung sambil dalam hati mengucapkan Allaah. Berarti 1 x putaran nafas sudah kita selesaikan.
9. Selanjutnya nafas biasa tanpa menahan nafas. Tarik nafas HUU. Keluarkan nafas Allaah. Lakukan 3 x pernapasan biasa.
Perbandingan antara dzikir menahan nafas dan nafas biasa 1 : 3
Ulangi tata cara di atas minimal 10 sampai 30 menit setiap hari.
Bila kita sudah terbiasa berlatih dzikir sambil menahan nafas maka perbandingannya bisa dirubah menjadi 3 : 3 atau 4 : 3 atau lebih dari itu.
0 Komentar