Menurut Rosulullah : Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan. Iman adalah cahaya yang dikirim Allah ke dalam hati siapapun yang dikehendaki-NYA.
Yang pertama-tama Aku berikan kepada mereka (yang beriman) adalah Nur-Ku yang Aku taruh di hati mereka (HADITS QUDSI).
Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam, maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya ~ (AZ-ZUMAR 39 : 22)
Sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal soleh, kelak Allah Yang Maha Rahman akan menanamkan ke dalam (hati) mereka rasa kasih sayang ~ (MARYAM 19 : 96 )
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus ~ (AL HUJURAT 49 : 7)
Sesungguhnya sebelum Allah menciptakan mahluknya, Dia sudah memiliki rancangannya di dalam pengetahuan ilmu-Nya. Ketika setiap mahluk masih berada di dalam “Kandungan” Allah Ar Rahim. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, karena Allah hendak mengujinya, namun disertai dengan petunjuk-petunjuk-Nya agar manusia hidup di dunia tidak tersesat jalan.
Bukanlah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang ketika itu dia belum merupakan sesuatu yang bisa disebut.
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir ~ (AL INSAN 76 : 1 - 3)
…Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi sampai dewasa kemudian ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun… ~ (AL HAJJ 22 : 5)
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-KU ~ (ADZ-DZARIYAT 51 : 56).
Dari sel mani yang bercampur dengan sel telur kemudian berkembang dan hidup di dalam kandungan ibu dalam kurun waktu tertentu, kemudian diberinya pendengaran, penglihatan dan hati agar manusia itu bersyukur kepada Allah, namun sedikit sekali yang mensyukuri nikmat Allah. Setelah sempurna bentuk dan rupanya kemudian Allah hembuskan RUH-NYA. Sebelum Ruh dihembuskan Ruh sudah bersyahadat, sudah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan mereka. Ruh masuk ke dalam jasmani manusia sambil mengemban amanah , karena Allah Maha Mengetahui bahwa manusia bersifat dzolim dan bodoh. Setelah cukup waktunya, manusia dilahirkan ke dunia sebagai bayi dalam keadaan fitrah, dalam keadaan suci bersih bagaikan kertas putih yang belum dicoret-coret. Faktor pendidikan dan lingkunganlah yang akan mewarnai kehidupannya di dunia.
Yang pertama-tama Aku berikan kepada mereka (yang beriman) adalah Nur-Ku yang Aku taruh di hati mereka (HADITS QUDSI).
Barang siapa yang hatinya dibuka oleh Allah kepada Islam, maka dia itu mendapat Nur dari Tuhan-nya ~ (AZ-ZUMAR 39 : 22)
Sesungguhnya bagi orang-orang yang beriman dan beramal soleh, kelak Allah Yang Maha Rahman akan menanamkan ke dalam (hati) mereka rasa kasih sayang ~ (MARYAM 19 : 96 )
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus ~ (AL HUJURAT 49 : 7)
Sesungguhnya sebelum Allah menciptakan mahluknya, Dia sudah memiliki rancangannya di dalam pengetahuan ilmu-Nya. Ketika setiap mahluk masih berada di dalam “Kandungan” Allah Ar Rahim. Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna, karena Allah hendak mengujinya, namun disertai dengan petunjuk-petunjuk-Nya agar manusia hidup di dunia tidak tersesat jalan.
Bukanlah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang ketika itu dia belum merupakan sesuatu yang bisa disebut.
Sesungguhnya telah Kami ciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya, karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir ~ (AL INSAN 76 : 1 - 3)
…Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi sampai dewasa kemudian ada yang diwafatkan dan ada yang dipanjangkan umurnya sampai pikun… ~ (AL HAJJ 22 : 5)
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka menyembah-KU ~ (ADZ-DZARIYAT 51 : 56).
Dari sel mani yang bercampur dengan sel telur kemudian berkembang dan hidup di dalam kandungan ibu dalam kurun waktu tertentu, kemudian diberinya pendengaran, penglihatan dan hati agar manusia itu bersyukur kepada Allah, namun sedikit sekali yang mensyukuri nikmat Allah. Setelah sempurna bentuk dan rupanya kemudian Allah hembuskan RUH-NYA. Sebelum Ruh dihembuskan Ruh sudah bersyahadat, sudah bersaksi bahwa Allah adalah Tuhan mereka. Ruh masuk ke dalam jasmani manusia sambil mengemban amanah , karena Allah Maha Mengetahui bahwa manusia bersifat dzolim dan bodoh. Setelah cukup waktunya, manusia dilahirkan ke dunia sebagai bayi dalam keadaan fitrah, dalam keadaan suci bersih bagaikan kertas putih yang belum dicoret-coret. Faktor pendidikan dan lingkunganlah yang akan mewarnai kehidupannya di dunia.
Di alam dunia ada yang dipanjangkan umurnya dan ada yang diwafatkan sebelum dewasa. Sebelum aqkil balig apa yang dilakukannya belum ada dosa. Setelah dewasa mulai diuji, apa yang dilakukannya kelak Allah akan menghisabnya, akan memperhitungkannya.
Al Qur’an dan Sunah Rosul merupakan petunjuk yang lurus menuju Allah bagi mereka yang beriman. Jalan lurus menuju kepada Allah tidak seperti jalan tol, akan tetapi banyak tantangan dan rintangan, banyak bahaya mengancam dari segala arah.
Di jalan lurus tersebut, Allah-pun telah mempersiapkan tempat-tempat istirahat yang sangat mempesonakan, sebagai batu ujian, sehingga kita terpesona, terlena dan menjadi lupa akan tujuan semula yaitu Allah semata. Misalnya setelah kita memiliki ketajaman indera ke enam serta diberi kekuatan spiritual yang bisa untuk menyembuhkan orang lain, kita merasa telah mendapatkan segala-galanya, kemudian kita terlena dan lupa kepada tujuan semula. Padahal yang kita peroleh hanya sekedar sarana untuk menambah keyakinan kita kepada Allah.
Masalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tidak cukup hanya sekedar diucapkan dimulut saja, akan tetapi harus siap lahir dan bathin untuk menerima dan menghadapi ujian dalam perjalanan menuju kepada Allah.
Apakah manusia mengira cukup dengan berkata : kami telah beriman, dan mereka tiada di uji …? ~ (AL ANKABUT 29 : 2)
Kami pasti akan menguji kamu sekalian dengan sesuatu berupa ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, tapi sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yang bila bencana menimpa dirinya dia berkata : sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah kita akan kembali ~ (AL BAQARAH 2 : 155-156)
Allah menciptakan dunia serta segala apa yang terjadi di dunia ini sebagai batu ujian bagi seluruh umat manusia. Kesenangan, kesusahan, yang baik maupun yang buruk, harta, tahta, wanita dan anak-anak, semuanya itu merupakan ujian keimanan bagi umat manusia agar bisa dinilai siapa yang tetap istiqomah, yang tetap sabar dan tawakal serta ikhlas berserah diri kepada Allah.
Apa yang ada di atas bumi Kami jadikan perhiasan baginya supaya dapat Kami menguji mereka, siapa diantara mereka yang paling baik amalnya ~ (AL KAHFI 18 : 7).
Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan ~ (AL ANBIYA 21 : 35).
Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalnya ~ (AL MULK 67 : 2)
Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di atas bumi dan meninggikan sebagian kamu beberapa derajat diatas yang lainnya untuk menguji kamu tentang karunianya kepadamu ~ (AL AN’AM 6 : 165)
Bahwa kekayaan-mu dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu dan bahwa Allah pada-NYA-lah pahala yang besar ~ (AL ANFAL 8 : 28)
Allah dalam ke-esa-annya mempunyai dua sifat yang saling berlawanan, yaitu sifat Jamal dan sifat Jalal. Manusia di dunia di uji dengan kedua sifat tersebut. Ketika manusia diuji dengan sifat Jamal maka dia akan mendapat barokah Allah. Dia akan mendapat kesenangan hidup di dunia, apakah dia bersyukur atau tidak. Namun tatkala diuji dengan sifat Jalal, manusia diuji kesabaran dan keikhlasannya melalui musibah. Bila kita tetap sabar dan tawakal dan berserah diri kepada Allah dalam setiap usaha untuk menghadapi dan mengatasi ujian, niscaya Allah pun akan memberikan kelapangan setelah dalam kesempitan, tiada lagi duka cita dan ketakutan. Bila kita beriman kepada Allah, maka kitapun harus mengimani kedua sifat tersebut secara seimbang disertai hati yang bersih, tulus dan ikhlas.
Perjalanan hidup manusia, dari Allah akan kembali kepada Allah. Bagaikan air yang mengalir dari mata air yang jernih, dalam perjalanannya berkelok-kelok menjadi sungai yang keruh, kotor dan berbau busuk. Walaupun demikian laut akan menerimanya, dibersihkan, diangkat lagi jadi awan, bening lagi jadi air hujan dan bermanfaat lagi. Demikianlah Allah Lautan Ampunan, siapapun yang kembali kepada-Nya pasti akan diraih kembali dalam naungan Kasih-Sayang-Nya, dibersihkan dan diangkat kembali derajatnya dari keterpurukan dan hidupnya akan dimuliakan Allah.
Kasih-sayang KU meliputi segala sesuatu ~ (AL A’RAF 7 ; 156)
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat ~ (THO-HA 20 : 82)
Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas Rahmat Allah yang akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ~ (AZ-ZUMAR 39 : 53)
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang diridhoinya ~ (AN-NISAA 4 : 48)
Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan-nya, hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan mempersekutukan Tuhan-nya dengan apapun ~ (AL KAHFI 18 : 110).
Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan Sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ~ (AL BAQARAH 2 : 153)
Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahaya-NYA kepada Cahayanya bagi yang Dia kehendaki ~ (AN NUUR 24 : 35).
Sebagaimana Nabi Adam yang memohon ampunan kepada Allah, maka siapapun, seburuk apapun, sejahat apapun manusia yang ingin kembali ke jalan Allah, dan dia betul-betul bertobat dengan taubatan nasuha maka kasih sayang Allah meliputi segalanya. Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya, kecuali dosa mempersekutukan Allah. Akhirnya dia akan merasakan betapa indahnya iman itu.
Robbana zolamna anfusana wa ilam tagfirlana wa tarhamna lanakunana minal khosirin ~ (AL A’RAF 7 : 23)
Hasbunallah wa ni mal wakil ~ (ALI IMRAN 3 : 173)
Ni’mal maula wa ni’mannasir ~ (AL ANFAL 8 : 40)
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Cukup Allah menjadi pelindung
Dia-lah sebaik-baiknya pelindung dan penolong.
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan, mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus ~ (AL HUJURAT 49 : 7).
Ingatlah kepada-KU niscaya AKU-pun akan ingat kepada-mu, bersyukurlah kepada-KU dan jangan mengingkari ~ (AL BAQARAH 2 : 152).
Carilah karunia Allah, berdikirlah sebanyak-banyaknya agar Kamu sukses ~ (AL JUMU’AH 62 : 10)
Bila kita tetap bertawakal dan bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan selalu menepati janjinya. Setiap ada kesulitan Dia pasti akan memberikan jalan keluarnya, serta memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga, diberi kecukupan,diberi kemudahan, dihapus segala kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya. Dia akan mengeluarkan kita dari kegelapan ketempat yang terang serta diberi-Nya kedudukan yang mulia.
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberi rizki dari arah yang tidak diduga. Allah akan memberikan kecukupan akan dimudahkan segala urusannya dihapus segala kesalahannya serta dilipat gandakan pahalanya ~ (AT THOLAQ 65 : 2-3-4-5).
Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang ~ (AL AHZAB 33 : 41-43)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu ~ (MUHAMMAD 47 : 7).
Semoga kita semua bisa lulus dari segala jenis ujian dan bisa kembali kepada Allah. Bila kita lulus ujian, maka Allah akan memberi kita undangan khusus :
Wahai jiwa yang tenang datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan diridhoi-NYA, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-KU dan masuklah ke dalam surga-KU ~ (AL FAJR 89 : 27 - 30)
Serta Allah pun akan memberikan ucapan selamat : Salamun qaulam mirobbirahiim ~ (YASIN 36 : 58).
Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabarannya dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman ( AL FURQON 25 : 75 – 76 )
Ayat tersebut di atas merupakan bonus yang luar biasa bagi seluruh umat di dunia yang beriman kepada Allah, kepada malaikat Allah, kepada kitab-kitab Allah dan
kepada Rosul-Rosul Allah, hari akhirat dan berbuat kebaikan. Mereka itulah yang berpedoman kepada ajaran agama fitrah dan sunah Rosulnya yang akan mendapat ucapan selamat dan keridhoan Allah, dimana keridhoan Allah tersebut berada di atas segala-galanya. Demikian menurut Al Ghazali.
Keridhoan Allah jauh lebih besar ~ (AT TAUBAH 9 : 72).
Dengan demikian yang dimaksud dengan Jalan Yang Lurus adalah perjalanan cahaya, adalah jalan yang harus ditempuh oleh orang-orang yang beriman sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunah Rosullulloh SAW, sedangkan makna hakikinya adalah lintasan perjalanan hidup menuju kematian.
Al Qur’an dan Sunah Rosul merupakan petunjuk yang lurus menuju Allah bagi mereka yang beriman. Jalan lurus menuju kepada Allah tidak seperti jalan tol, akan tetapi banyak tantangan dan rintangan, banyak bahaya mengancam dari segala arah.
Di jalan lurus tersebut, Allah-pun telah mempersiapkan tempat-tempat istirahat yang sangat mempesonakan, sebagai batu ujian, sehingga kita terpesona, terlena dan menjadi lupa akan tujuan semula yaitu Allah semata. Misalnya setelah kita memiliki ketajaman indera ke enam serta diberi kekuatan spiritual yang bisa untuk menyembuhkan orang lain, kita merasa telah mendapatkan segala-galanya, kemudian kita terlena dan lupa kepada tujuan semula. Padahal yang kita peroleh hanya sekedar sarana untuk menambah keyakinan kita kepada Allah.
Masalah keimanan dan ketakwaan kepada Allah, tidak cukup hanya sekedar diucapkan dimulut saja, akan tetapi harus siap lahir dan bathin untuk menerima dan menghadapi ujian dalam perjalanan menuju kepada Allah.
Apakah manusia mengira cukup dengan berkata : kami telah beriman, dan mereka tiada di uji …? ~ (AL ANKABUT 29 : 2)
Kami pasti akan menguji kamu sekalian dengan sesuatu berupa ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta benda, jiwa dan buah-buahan, tapi sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yang bila bencana menimpa dirinya dia berkata : sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah kita akan kembali ~ (AL BAQARAH 2 : 155-156)
Allah menciptakan dunia serta segala apa yang terjadi di dunia ini sebagai batu ujian bagi seluruh umat manusia. Kesenangan, kesusahan, yang baik maupun yang buruk, harta, tahta, wanita dan anak-anak, semuanya itu merupakan ujian keimanan bagi umat manusia agar bisa dinilai siapa yang tetap istiqomah, yang tetap sabar dan tawakal serta ikhlas berserah diri kepada Allah.
Apa yang ada di atas bumi Kami jadikan perhiasan baginya supaya dapat Kami menguji mereka, siapa diantara mereka yang paling baik amalnya ~ (AL KAHFI 18 : 7).
Kami mengujimu dengan yang baik dan yang buruk sebagai cobaan ~ (AL ANBIYA 21 : 35).
Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kalian siapa diantara kalian yang paling baik amalnya ~ (AL MULK 67 : 2)
Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di atas bumi dan meninggikan sebagian kamu beberapa derajat diatas yang lainnya untuk menguji kamu tentang karunianya kepadamu ~ (AL AN’AM 6 : 165)
Bahwa kekayaan-mu dan anak-anakmu hanyalah ujian bagimu dan bahwa Allah pada-NYA-lah pahala yang besar ~ (AL ANFAL 8 : 28)
Allah dalam ke-esa-annya mempunyai dua sifat yang saling berlawanan, yaitu sifat Jamal dan sifat Jalal. Manusia di dunia di uji dengan kedua sifat tersebut. Ketika manusia diuji dengan sifat Jamal maka dia akan mendapat barokah Allah. Dia akan mendapat kesenangan hidup di dunia, apakah dia bersyukur atau tidak. Namun tatkala diuji dengan sifat Jalal, manusia diuji kesabaran dan keikhlasannya melalui musibah. Bila kita tetap sabar dan tawakal dan berserah diri kepada Allah dalam setiap usaha untuk menghadapi dan mengatasi ujian, niscaya Allah pun akan memberikan kelapangan setelah dalam kesempitan, tiada lagi duka cita dan ketakutan. Bila kita beriman kepada Allah, maka kitapun harus mengimani kedua sifat tersebut secara seimbang disertai hati yang bersih, tulus dan ikhlas.
Perjalanan hidup manusia, dari Allah akan kembali kepada Allah. Bagaikan air yang mengalir dari mata air yang jernih, dalam perjalanannya berkelok-kelok menjadi sungai yang keruh, kotor dan berbau busuk. Walaupun demikian laut akan menerimanya, dibersihkan, diangkat lagi jadi awan, bening lagi jadi air hujan dan bermanfaat lagi. Demikianlah Allah Lautan Ampunan, siapapun yang kembali kepada-Nya pasti akan diraih kembali dalam naungan Kasih-Sayang-Nya, dibersihkan dan diangkat kembali derajatnya dari keterpurukan dan hidupnya akan dimuliakan Allah.
Kasih-sayang KU meliputi segala sesuatu ~ (AL A’RAF 7 ; 156)
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun bagi orang yang bertobat ~ (THO-HA 20 : 82)
Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas Rahmat Allah yang akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ~ (AZ-ZUMAR 39 : 53)
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik, tetapi dia mengampuni dosa-dosa selain itu terhadap orang-orang yang diridhoinya ~ (AN-NISAA 4 : 48)
Barang siapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Tuhan-nya, hendaklah ia berbuat kebaikan dan jangan mempersekutukan Tuhan-nya dengan apapun ~ (AL KAHFI 18 : 110).
Hai orang-orang yang beriman mintalah pertolongan dengan sabar dan Sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar ~ (AL BAQARAH 2 : 153)
Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahaya-NYA kepada Cahayanya bagi yang Dia kehendaki ~ (AN NUUR 24 : 35).
Sebagaimana Nabi Adam yang memohon ampunan kepada Allah, maka siapapun, seburuk apapun, sejahat apapun manusia yang ingin kembali ke jalan Allah, dan dia betul-betul bertobat dengan taubatan nasuha maka kasih sayang Allah meliputi segalanya. Allah akan mengampuni segala dosa-dosanya, kecuali dosa mempersekutukan Allah. Akhirnya dia akan merasakan betapa indahnya iman itu.
Robbana zolamna anfusana wa ilam tagfirlana wa tarhamna lanakunana minal khosirin ~ (AL A’RAF 7 : 23)
Hasbunallah wa ni mal wakil ~ (ALI IMRAN 3 : 173)
Ni’mal maula wa ni’mannasir ~ (AL ANFAL 8 : 40)
Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika Engkau tidak mengampuni kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.
Cukup Allah menjadi pelindung
Dia-lah sebaik-baiknya pelindung dan penolong.
Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan, mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus ~ (AL HUJURAT 49 : 7).
Ingatlah kepada-KU niscaya AKU-pun akan ingat kepada-mu, bersyukurlah kepada-KU dan jangan mengingkari ~ (AL BAQARAH 2 : 152).
Carilah karunia Allah, berdikirlah sebanyak-banyaknya agar Kamu sukses ~ (AL JUMU’AH 62 : 10)
Bila kita tetap bertawakal dan bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan selalu menepati janjinya. Setiap ada kesulitan Dia pasti akan memberikan jalan keluarnya, serta memberinya rizki dari arah yang tidak diduga-duga, diberi kecukupan,diberi kemudahan, dihapus segala kesalahannya dan dilipatgandakan pahalanya. Dia akan mengeluarkan kita dari kegelapan ketempat yang terang serta diberi-Nya kedudukan yang mulia.
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dan memberi rizki dari arah yang tidak diduga. Allah akan memberikan kecukupan akan dimudahkan segala urusannya dihapus segala kesalahannya serta dilipat gandakan pahalanya ~ (AT THOLAQ 65 : 2-3-4-5).
Ingatlah Allah sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah kepada-NYA di waktu pagi dan petang, Dia akan mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada Cahaya yang terang ~ (AL AHZAB 33 : 41-43)
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolong dan meneguhkan kedudukanmu ~ (MUHAMMAD 47 : 7).
Semoga kita semua bisa lulus dari segala jenis ujian dan bisa kembali kepada Allah. Bila kita lulus ujian, maka Allah akan memberi kita undangan khusus :
Wahai jiwa yang tenang datanglah kepada Tuhan-mu dengan rasa suka cita dan diridhoi-NYA, masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-KU dan masuklah ke dalam surga-KU ~ (AL FAJR 89 : 27 - 30)
Serta Allah pun akan memberikan ucapan selamat : Salamun qaulam mirobbirahiim ~ (YASIN 36 : 58).
Mereka itulah orang-orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi karena kesabarannya dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya. Mereka kekal di dalamnya. Surga itu sebaik-baiknya tempat menetap dan tempat kediaman ( AL FURQON 25 : 75 – 76 )
Ayat tersebut di atas merupakan bonus yang luar biasa bagi seluruh umat di dunia yang beriman kepada Allah, kepada malaikat Allah, kepada kitab-kitab Allah dan
kepada Rosul-Rosul Allah, hari akhirat dan berbuat kebaikan. Mereka itulah yang berpedoman kepada ajaran agama fitrah dan sunah Rosulnya yang akan mendapat ucapan selamat dan keridhoan Allah, dimana keridhoan Allah tersebut berada di atas segala-galanya. Demikian menurut Al Ghazali.
Keridhoan Allah jauh lebih besar ~ (AT TAUBAH 9 : 72).
Dengan demikian yang dimaksud dengan Jalan Yang Lurus adalah perjalanan cahaya, adalah jalan yang harus ditempuh oleh orang-orang yang beriman sesuai dengan ajaran Al Qur’an dan Sunah Rosullulloh SAW, sedangkan makna hakikinya adalah lintasan perjalanan hidup menuju kematian.
Innaa lillaahi wa inna ilaihi raajiuun. ~ (AL BAQARAH 2 : 156)
Dari Allah kembali kepada Allah. Dari Sang Pencipta kembali kepada Sang Pencipta. Dari Cahaya kembali kepada Cahaya-Nya.
Allah akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada Cahaya-Nya… ~ (An Nuur 24 : 35)
Untuk bisa berjumpa dengan Allah, dituntut keikhlasan dan kebersihan hati. Jangan mengharap apapun, kecuali Cinta dan KeridoanNYA. Masalah Surga dan Neraka adalah urusan Allah, serahkan saja kepada Allah. Dasarnya keikhlasan.
Dia-lah Sang Pencipta. Semua ciptaan Allah disebutnya mahluk. Surga adalah ciptaan Allah. Surga adalah mahluk. Dari Allah kembali kepada Allah, bukan kembali ke surga mahluk ciptan Allah.
Allah-lah seindah-indahnya tempat untuk kembali ~ (ALI IMRAN 3 : 14).
Kembali kepada Sang Pencipta … Bukan ke surga mahluk ciptaan-Nya…!!!
Janganlah kamu mengira orang yang meninggal di jalan Allah itu mati.. Tidak !!! Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya dan mendapat rizki ~ (ALI IMRAN 3 : 169)
Di sisi Sang Pencipta … Bukan di surga, mahluk ciptaan-Nya…!!!
Dialah yang menghidupkan dan mematikan dan hanya kepada-Nya kamu dikembalikan (YUNUS 10 : 56). Bukan ke surga … !!!
Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan ~ (AL-ANKABUT 29 : 57). Kepada Allah, bukan ke surga … !!!
…dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kamu kembali … ~ ( LUQMAN 31 : 15 ). Bukan ke surga …!!!
Barang siapa yang menyerahkan seluruh dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul yang kokoh. Dan hanya kepada Allahlah kesudahan segala urusan ~ (LUQMAN 31 : 22). Bukan ke surga …!!!
Pada hari itu wajah mereka berseri-seri karena mereka melihat wajah Tuhan-nya ~ (AL QIYAMAH 75 : 22 – 23 ). Bukan melihat surga !!!
Dan janganlah engkau mati kecuali dalam keadaan berserah diri ~ (ALI IMRON 3 : 102 ).
Ikhlas berserah diri kepada Allah semata untuk mendapatkan Cinta dan keridhoan-Nya, bukan kepada tahta dan harta dunia, bukan karena takut masuk neraka ataupun demi kesenangan fisik di surga yaitu : sungai yang mengalir, buah-buahan, makanan dan minuman, kasur yang empuk, serta bidadari. Bila kita mati, ruh akan kembali kepada Allah tanpa jasmani, tanpa kelamin, tanpa nafsu. Jadi untuk apa surga serta bidadari ? Kenapa hanya bidadari? Bidadaranya mana? Sesungguhnya Allah lah seindah-indahnya tempat untuk kembali, bukan surga…!!!
Tapi walaupun demikian terserah lu aja, mau pilih kembali kepada Allah apa ke surga… Sekali lagi EGP, emangnya gua pikirin… Gitu aja kok sewot… Rambut sama-sama hitam, akan tetapi pikirannya berbeda-beda. Bebas aja lagi…
Menurut Al Qur’an ada apa di Surga…?
…Surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya…mereka diberi buah-buahan… mereka memperoleh pasangan-pasangan yang suci ~ (AL BAQARAH 2 : 25)
Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk ~ (AL WAQIAH 56 : 34)
Dan gadis-gadis montok yang usianya sebaya ~ (AN NABA 78 : 33)
Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka dan tidak pula oleh jin. Maka nikmat (sex) Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan ~ (AR-RAHMAN 55 : 56-57 )
Minuman dari gelas yang campurannya adalah air kafur … ~ (AL INSAN 76 : 5 )
Wedang jahe dari mata air salsabila ~ (AL INSAN 76 : 17-18)
Campuran khamr murni dari Tasnim ~ (AL MUTAFFIFIN 83 : 27)
Air kafur dan wedang jahe? Kurang gizi? Di surga gitu loh.
Surga dan neraka emangnya gua pikirin! Enjoy aja lagi!
Surga bukan tujuan para pencari sejati. Tujuan mereka hanya Allah, karena menurut mereka, di surga tidak ada apa-apa, kecuali kesenangan fisik semata. Yang menjadi pertanyaan adalah : Apakah mungkin istilah neraka dan surga itu hanya bahasa kiasan, bahasa metapora, bahasa perumpamaan?
Apakah mungkin neraka itu adalah kehidupan yang sempit di dunia dan surga adalah kehidupan yang menyenangkan namun juga memperdayakan manusia karena ada nafsu (nafs).!?? pikirin aje sendiri… cape deh…
Perhatikan Firman Allah di bawah ini :
Setiap yang memiliki nafs (nafsin) akan merasakan kematian dan pada hari kebangkitan akan dibayarkan kepada kamu ganjaranmu, dan barang siapa dipindahkan dari api neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sesungguhnya ia memperoleh kemenangan dan kehidupan dunia itu hanyalah kesenangan yang memperdayakan ~ (ALI IMRAN 3 : 185 ).
Wahai hamba-hambaku yang telah melampaui batas terhadap diri sendiri, janganlah kamu berputus asa atas Rahmat Allah yang akan mengampuni semua dosa, sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ~ (AZ-ZUMAR 39 : 53)
Mereka yang berjuang di jalan Allah tentu akan Kami bimbing mereka ke jalan-jalan Kami ~ (AL ANKABUT 29 : 69).
Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah dia yang paling takwa diantara kalian ~ (AL HUJURAAT 49 : 13)
0 Komentar