Mengenai Ciptaan-Perbuatan (Af’al) Allah berdasarkan penjelasan Al Qur’an ada yang tampak dengan jelas, yaitu penciptaan alam semesta atau alam nyata (Alam Syahadah) yang sudah mulai terbukti kebenarannya melalui teknologi canggih. Penelitian ke angkasa raya melalui satelit yang dilengkapi dengan teleskop Hubble ternyata teori Nur Muhammad, teori big bang benar. Tampak bahwa semua benda-benda angkasa bergerak saling menjauh. Pada saat terjadi ledakan terekam gambarnya persis seperti bunga mawar merah yang mengkilap, sesuai dengan Firman Allah :
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar mengkilap seperti cat minyak ~ (AR-RAHMAN 55 : 37)
Penelitian canggih lainnya adalah penelitian otak manusia. Manusia adalah mahluk yang paling sempurna. Otaknya juga sempurna sebagai hasil evolusi otak selama jutaan tahun yang lalu. Otak tua adalah sistim limbik sebagai pusat emosi, pusat segala nafsu manusia. Didalamnya ada struktur amigdala seperti buah almon. Struktur lain yang penting adalah hippocampus yang menyimpan data-data rasional untuk mengenali perbedaan makna yang mengandung tata nilai universal sebagai fitrah manusia yang kemudian disimpan secara permanen di daerah kulit otak. Bila hippocampus memunculkan suatu fakta, maka amigdala akan mengingatkan apakah ada hubungan emosional dengan fakta tersebut. Sedangkan thalamus, berfungsi sebagai station relay dan juga bersama hypothalamus, hipofisis dan kelenjar pineal bekerja mengatur siklus hormonal. Bagian otak untuk berpikir adalah kulit otak yang disebut korteks serebri yang menerima informasi dari panca indera. Korteks serebri otak kiri untuk berpikir analitis, matematis, logika, bahasa dan aksara, sedangkan otak kanan untuk berpikir secara holistik, intuisi, kreasi, imaginasi, seni, dan spiritual. Pada bagian otak kanan ada yang disebut God Spot. Menurut penelitian para ahli, God Spot akan bercahaya pada saat kita melakukan aktivitas spiritual, berdo’a, berdzikir atau bermeditasi. Otak kiri untuk Kecerdasan Intelektual (IQ), sistim limbik untuk Kecerdasan Emotional (EQ), dan otak kanan untuk Kecerdasan Spiritual (SQ). Dengan demikian manusia memiliki Kesadaran Fisik, Kesadaran Jiwa atau Nafs dan Kesadaran Ruh.
Tiap bagian otak manusia tidak berdiri sendiri, namun saling berhubungan satu sama lain secara terintegrasi dan terkoordinasi melalui korteks asosiasi. Dengan adanya korteks asosiasi maka korteks serebri berfungsi untuk mengetahui, untuk berpikir, menerima dan mengolah data, menyimpulkan dan mengembangkan sebagai aktivitas intelektual manusia. Melalui korteks serebri inilah peradaban, budaya dan agama lahir. Sebagai contoh kerja asosiasi otak : bila kita melihat seseorang yang kita benci, informasi masuk ke korteks serebri diteruskan ke thalamus, kemudian bila langsung ke amigdala maka memori emosi negatif bergolak merangsang sistim hormonal dan sistim sarap motorik, ada perintah ke otot wajah menjadi tegang dan otot anggota gerak untuk memukul. Juga ada perintah ke sistim sarap otonom, sehingga jantung berdebar-debar, napas memburu. Reaksi tersebut terjadi karena hippocampus sebagai pusat data-data rasional tidak bekerja dengan baik atau datanya minim, kurang lengkap sehingga kebobolan. Bila data dari hippokampus lengkap bahwa orang tersebut hanya mirip dengan orang yang kita benci mungkin reaksinya akan lain. Menurut penelitian para ahli, dengan cara dzikir-meditasi bisa mengatasi masalah tersebut, sehingga reaksi spontan dari amigdala dan reaksi hormonal bisa terkendali. Sesuai Firman Allah :
Dengan berdzikrillah hati menjadi tenang dan tentram ~ (AR-RAD 13 : 28).
Bila sistim limbik otak manusia sebagai pusat nafsu, apakah mungkin yang disebut hati atau qolbu menurut Al Qur’an untuk merasakan atau untuk memahami sesuatu adalah sistim limbik di otak bukan di dalam dada??? Perlu penelitian lebih lanjut.
…. mereka mempunyai hati (qolbu) untuk memahami (merasakan) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka mendengar, karena sesungguhnya bukan matanya yang buta, tetapi hatinya yang ada di dalam dada ~ (AL HAJJ 22 : 46)
Dia memberi petunjuk kepada hati (qolbu)-nya ~ (AT-TAGABUN 64 : 11)
Dialah Jibril yang menurunkan Al Qur’an kedalam qolbumu ~ (AL BAQARAH 2 : 9)
Aktivitas otak merupakan rangkaian reaksi listrik yang bisa direkam. Osilasi atau loncatan elektron di dalam sel otak ternyata sama dengan osilasi elektron pada atom yaitu sebesar 40 Hz. Kemudian di duga osilasi alam semesta pun 40 Hz. Bila kita perhatikan angka 40 ini sangat istimewa.
Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi merah mawar mengkilap seperti cat minyak ~ (AR-RAHMAN 55 : 37)
Penelitian canggih lainnya adalah penelitian otak manusia. Manusia adalah mahluk yang paling sempurna. Otaknya juga sempurna sebagai hasil evolusi otak selama jutaan tahun yang lalu. Otak tua adalah sistim limbik sebagai pusat emosi, pusat segala nafsu manusia. Didalamnya ada struktur amigdala seperti buah almon. Struktur lain yang penting adalah hippocampus yang menyimpan data-data rasional untuk mengenali perbedaan makna yang mengandung tata nilai universal sebagai fitrah manusia yang kemudian disimpan secara permanen di daerah kulit otak. Bila hippocampus memunculkan suatu fakta, maka amigdala akan mengingatkan apakah ada hubungan emosional dengan fakta tersebut. Sedangkan thalamus, berfungsi sebagai station relay dan juga bersama hypothalamus, hipofisis dan kelenjar pineal bekerja mengatur siklus hormonal. Bagian otak untuk berpikir adalah kulit otak yang disebut korteks serebri yang menerima informasi dari panca indera. Korteks serebri otak kiri untuk berpikir analitis, matematis, logika, bahasa dan aksara, sedangkan otak kanan untuk berpikir secara holistik, intuisi, kreasi, imaginasi, seni, dan spiritual. Pada bagian otak kanan ada yang disebut God Spot. Menurut penelitian para ahli, God Spot akan bercahaya pada saat kita melakukan aktivitas spiritual, berdo’a, berdzikir atau bermeditasi. Otak kiri untuk Kecerdasan Intelektual (IQ), sistim limbik untuk Kecerdasan Emotional (EQ), dan otak kanan untuk Kecerdasan Spiritual (SQ). Dengan demikian manusia memiliki Kesadaran Fisik, Kesadaran Jiwa atau Nafs dan Kesadaran Ruh.
Tiap bagian otak manusia tidak berdiri sendiri, namun saling berhubungan satu sama lain secara terintegrasi dan terkoordinasi melalui korteks asosiasi. Dengan adanya korteks asosiasi maka korteks serebri berfungsi untuk mengetahui, untuk berpikir, menerima dan mengolah data, menyimpulkan dan mengembangkan sebagai aktivitas intelektual manusia. Melalui korteks serebri inilah peradaban, budaya dan agama lahir. Sebagai contoh kerja asosiasi otak : bila kita melihat seseorang yang kita benci, informasi masuk ke korteks serebri diteruskan ke thalamus, kemudian bila langsung ke amigdala maka memori emosi negatif bergolak merangsang sistim hormonal dan sistim sarap motorik, ada perintah ke otot wajah menjadi tegang dan otot anggota gerak untuk memukul. Juga ada perintah ke sistim sarap otonom, sehingga jantung berdebar-debar, napas memburu. Reaksi tersebut terjadi karena hippocampus sebagai pusat data-data rasional tidak bekerja dengan baik atau datanya minim, kurang lengkap sehingga kebobolan. Bila data dari hippokampus lengkap bahwa orang tersebut hanya mirip dengan orang yang kita benci mungkin reaksinya akan lain. Menurut penelitian para ahli, dengan cara dzikir-meditasi bisa mengatasi masalah tersebut, sehingga reaksi spontan dari amigdala dan reaksi hormonal bisa terkendali. Sesuai Firman Allah :
Dengan berdzikrillah hati menjadi tenang dan tentram ~ (AR-RAD 13 : 28).
Bila sistim limbik otak manusia sebagai pusat nafsu, apakah mungkin yang disebut hati atau qolbu menurut Al Qur’an untuk merasakan atau untuk memahami sesuatu adalah sistim limbik di otak bukan di dalam dada??? Perlu penelitian lebih lanjut.
…. mereka mempunyai hati (qolbu) untuk memahami (merasakan) atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka mendengar, karena sesungguhnya bukan matanya yang buta, tetapi hatinya yang ada di dalam dada ~ (AL HAJJ 22 : 46)
Dia memberi petunjuk kepada hati (qolbu)-nya ~ (AT-TAGABUN 64 : 11)
Dialah Jibril yang menurunkan Al Qur’an kedalam qolbumu ~ (AL BAQARAH 2 : 9)
Aktivitas otak merupakan rangkaian reaksi listrik yang bisa direkam. Osilasi atau loncatan elektron di dalam sel otak ternyata sama dengan osilasi elektron pada atom yaitu sebesar 40 Hz. Kemudian di duga osilasi alam semesta pun 40 Hz. Bila kita perhatikan angka 40 ini sangat istimewa.
Menurut kisahnya Nabi Musa mendapat perintah Tuhan di bukit Sinai setelah 40 malam, Nabi Yunus berada di dalam perut ikan selama 40 malam, nabi Nuh di lautan selama 40 malam. Nabi Isa di gurun pasir 40 malam. Konon kabarnya wahyu pertama turun setelah Nabi Muhammad S.A.W nyepi di guha hiro 40 malam. Latihan dasar dzikir-meditasipun minimal dilakukan selama 40 malam. Karena Allah Maha Ganjil kemudian muncul angka 41.
Ciptaan Allah yang lainnya adalah yang tidak tampak dan tidak terjangkau oleh panca indera, yaitu Alam Malakut sebagai tempat para Malaikat dan alam Ruhani, ruh dan qolbu, yang sulit dibuktikan kebenarannya.
Sesungguhnya samudera Af’al Alah Yang Maha Luas itu tidak banyak dikenal oleh kebanyakan manusia, seperti misalnya yang berkaitan dengan sembuh dan sakit :
Dan apabila aku (Ibrahim) sakit, maka Dia (Allah) yang akan menyembuhkan aku ~ (ASY-SYU’ARA 26 : 80).
Demikian menurut Al Ghazali. Masalah penyakit dan pengobatannya merupakan salah satu dari pekerjaan Allah, dimana hanya mereka yang berkecimpung di dunia medis saja yang mengetahuinya.
Mari kita simak juga Firman Allah : Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, dan Aku tiupkan Ruh-Ku kedalamnya … ~ (AL HIJR 15 : 29)
Menurut Al Ghazali dibalik ayat tersebut terkandung ilmu-ilmu yang sangat luar biasa, yang justru banyak dilupakan oleh kebanyakan manusia, karena memang tidak terjangkau oleh daya pikir manusia.
Ada yang berpendapat bahwa Ruh dihembuskan pada saat bayi dalam kandungan berusia 100 hari atau 3 bulan 10 hari. Namun pada pemeriksaan dengan alat Ultra Sono Grafi atau dikenal dengan alat USG, sejak usia kehamilan 6 minggu pun sudah tampak denyutan jantung janin, usia 8 minggu janin sudah mulai tampak bergerak.
Dengan demikian sampai saat ini berdasarkan keilmuannya, para dokter belum bisa menentukan sejak kapan sesungguhnya kehidupan itu dimulai.
Sabda Rosulullah : Yang pertama kali diciptakan Allah adalah akal dan cahayaku.
Bila dilihat dari sudut Embriologi kedokteran memang organ yang pertama kali berkembang adalah otak. Cahaya adalah Energi. Bagi mereka yang mempelajari energi kundalini, berpendapat bahwa energi kundalini yang berpusat di daerah perineum mulai berkembang sejak saat bayi berusia 3 bulan dalam kandungan. Kutiupkan RUH-KU ke dalamnya mengandung pengertian bahwa hakikat atau essensi Dzat Allah, essensi sifat-sifat ke-Ilahian berada di dalam diri setiap insan dan juga berada didalam seluruh ciptaanNya. Misalnya di dalam ikan hias, di dalam semua jenis bunga yang berwarna warni, sehingga semua yang ada di dunia ini menjadi indah, menjadi sangat luar biasa, penuh warna-warni.
Ruh adalah Dzat Allah yang imanen dan tidak pernah kena polusi, sehingga wajar bila Ruh tidak akan mengalami kematian, kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain.
Perhatikan Surat ALI IMRAN 3 : 169 dan HUUD 11 : 108 sbb :
Jangan engkau mengira, mereka yang meninggal di jalan Allah itu mati, tidak.. Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya dan mendapat rizki ~ (ALI IMRAN 3 : 169)
Kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain ~ (HUD 11 : 108)
Oleh karena di dalam diri setiap manusia ada essensi Dzat Illahiah, maka sesungguhnya di dalam diri setiap insan terkandung suatu potensi yang sangat luar biasa, suatu energi yang dasyat yaitu energi Ilahi yang tersembunyi, yang bila diolah dia akan muncul sebagai cahaya keimanan, cahaya keilmuan dan juga tenaga dalam, inner power...energi alam bawah sadar. Itu semua merupakan anugerah Allah yang sangat luar biasa bagi umat manusia. Silahkan gali sendiri. Bila perlu belajarlah sampai ke negeri Cina, demikianlah menurut Rosulullah.
Firman Allah : Aku buka tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu menjadi tajam ~ (AL QAAF 50 : 22).
Dengan pandangan matamu menjadi tajam, berarti Allah akan memberikan ilmu pengetahuan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa. Dengan ilmu pengetahuan kita pun bisa mempelajari dan menggali kekayaan alam disekitar kita, asalkan tidak menimbulkan kerusakan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakkan ~ (AL QASHASH 28 : 77)
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa ilmu, iman dan ahlak sangat diperlukan dalam kehidupan. Hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan antara manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam harus serasi selaras dan seimbang. Itu adalah penjabaran dari Alif Lam Mim, demikian menurut salah seorang sesepuh. Tuhan, Alam dan Manusia. Simak Surat AL BAQARAH 2 : 1-2-3
Ciptaan Allah yang lainnya adalah yang tidak tampak dan tidak terjangkau oleh panca indera, yaitu Alam Malakut sebagai tempat para Malaikat dan alam Ruhani, ruh dan qolbu, yang sulit dibuktikan kebenarannya.
Sesungguhnya samudera Af’al Alah Yang Maha Luas itu tidak banyak dikenal oleh kebanyakan manusia, seperti misalnya yang berkaitan dengan sembuh dan sakit :
Dan apabila aku (Ibrahim) sakit, maka Dia (Allah) yang akan menyembuhkan aku ~ (ASY-SYU’ARA 26 : 80).
Demikian menurut Al Ghazali. Masalah penyakit dan pengobatannya merupakan salah satu dari pekerjaan Allah, dimana hanya mereka yang berkecimpung di dunia medis saja yang mengetahuinya.
Mari kita simak juga Firman Allah : Maka apabila telah Aku sempurnakan kejadiannya, dan Aku tiupkan Ruh-Ku kedalamnya … ~ (AL HIJR 15 : 29)
Menurut Al Ghazali dibalik ayat tersebut terkandung ilmu-ilmu yang sangat luar biasa, yang justru banyak dilupakan oleh kebanyakan manusia, karena memang tidak terjangkau oleh daya pikir manusia.
Ada yang berpendapat bahwa Ruh dihembuskan pada saat bayi dalam kandungan berusia 100 hari atau 3 bulan 10 hari. Namun pada pemeriksaan dengan alat Ultra Sono Grafi atau dikenal dengan alat USG, sejak usia kehamilan 6 minggu pun sudah tampak denyutan jantung janin, usia 8 minggu janin sudah mulai tampak bergerak.
Dengan demikian sampai saat ini berdasarkan keilmuannya, para dokter belum bisa menentukan sejak kapan sesungguhnya kehidupan itu dimulai.
Sabda Rosulullah : Yang pertama kali diciptakan Allah adalah akal dan cahayaku.
Bila dilihat dari sudut Embriologi kedokteran memang organ yang pertama kali berkembang adalah otak. Cahaya adalah Energi. Bagi mereka yang mempelajari energi kundalini, berpendapat bahwa energi kundalini yang berpusat di daerah perineum mulai berkembang sejak saat bayi berusia 3 bulan dalam kandungan. Kutiupkan RUH-KU ke dalamnya mengandung pengertian bahwa hakikat atau essensi Dzat Allah, essensi sifat-sifat ke-Ilahian berada di dalam diri setiap insan dan juga berada didalam seluruh ciptaanNya. Misalnya di dalam ikan hias, di dalam semua jenis bunga yang berwarna warni, sehingga semua yang ada di dunia ini menjadi indah, menjadi sangat luar biasa, penuh warna-warni.
Ruh adalah Dzat Allah yang imanen dan tidak pernah kena polusi, sehingga wajar bila Ruh tidak akan mengalami kematian, kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain.
Perhatikan Surat ALI IMRAN 3 : 169 dan HUUD 11 : 108 sbb :
Jangan engkau mengira, mereka yang meninggal di jalan Allah itu mati, tidak.. Mereka tetap hidup di sisi Tuhan-nya dan mendapat rizki ~ (ALI IMRAN 3 : 169)
Kecuali bila Tuhan-mu menghendaki lain ~ (HUD 11 : 108)
Oleh karena di dalam diri setiap manusia ada essensi Dzat Illahiah, maka sesungguhnya di dalam diri setiap insan terkandung suatu potensi yang sangat luar biasa, suatu energi yang dasyat yaitu energi Ilahi yang tersembunyi, yang bila diolah dia akan muncul sebagai cahaya keimanan, cahaya keilmuan dan juga tenaga dalam, inner power...energi alam bawah sadar. Itu semua merupakan anugerah Allah yang sangat luar biasa bagi umat manusia. Silahkan gali sendiri. Bila perlu belajarlah sampai ke negeri Cina, demikianlah menurut Rosulullah.
Firman Allah : Aku buka tabir yang menutupi matamu, maka pandangan matamu menjadi tajam ~ (AL QAAF 50 : 22).
Dengan pandangan matamu menjadi tajam, berarti Allah akan memberikan ilmu pengetahuan yang luar biasa bagi mereka yang bertakwa. Dengan ilmu pengetahuan kita pun bisa mempelajari dan menggali kekayaan alam disekitar kita, asalkan tidak menimbulkan kerusakan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakkan ~ (AL QASHASH 28 : 77)
Dengan demikian, maka jelaslah bahwa ilmu, iman dan ahlak sangat diperlukan dalam kehidupan. Hubungan antara manusia dengan Allah, hubungan antara manusia dengan manusia serta hubungan manusia dengan alam harus serasi selaras dan seimbang. Itu adalah penjabaran dari Alif Lam Mim, demikian menurut salah seorang sesepuh. Tuhan, Alam dan Manusia. Simak Surat AL BAQARAH 2 : 1-2-3
0 Komentar