Guru Sejati itu adalah GURUmu yang sudah menyatu/manunggal dengan RAGA-mu itu.

Jadi tak perlu jauh-jauh mencari Guru.

Untuk itulah maka kita perlu lebih mengenal DIRI SENDIRI.

Untuk mengenal diri sendiri yang perlu diperhatikan adalah :


Pertama harus Belajar ELING/INGAT

1. Ingatlah...bahwa TUHAN itu ada didalam HATI/Diri setiap orang.

Makanya setiap kita melakukan perbuatan yang dilarang, meskipun tidak ada orang yang melihat, tetapi Tuhan tahu perbuatan kita.

2. Ingatlah...bahwa berterimakasih adalah kewajiban yang suci.

3. Ingatlah...untuk selalu bersyukur atas hal-hal baik.

Kehidupan akan bermakna bagi setiap orang yg selalu mengucap syukur saat menghadapi kesulitan hidup .

4. Ingatlah...untuk selalu ikhlas dan jangan mencampuri urusan/kepercayaan orang lain, karena orang yang ikhlas itu tanpa pamrih dan akan menemui KARSA INGSUN (hidup mutlak/tentram) dll

Kedua harus belajar LAKU

1. Laku TAPA MICEK/MATA : hindari hal-hal yang dapat menumbuhkan nafsu/perbuatan hina/budi rendah.

Banyak menahan kantuk (melek malam), banyak menahan kantuk adalah latihan untuk selalu hidup "WASPADA". karena hidup itu mesti ELING lan WASPADA.

2. Laku TAPA MBISU/MULUT : hindari bergosip dan tidak memakan sesuatu yang bukan kodratnya, misalnya makan beling, silet dll. Banyak menahan lapar (puasa dsb),  banyak menahan lapar adalah latihan untuk membebaskan diri dari nafsu lawwamah. dalam puasa juga selain menahan lapar juga latihan-latihan menahan nafsu-nafsu yang lain seperti amarah, nafsu sexual dsb. lapar juga akan melatih kepekaan sosial manusia.

3. Laku TAPA MBUDEG/TELINGA : hindari mendengar hal-hal yang tak berkenan dihati, seperti omongan yang buruk sebangsa cibiran, intimidasi, hinaan, dsb.

4. Laku WASPADA : berhati-hatilah dan menjaga diri dari perbuatan jahat, sumpah palsu, mengadu domba, menjelek-jelekkan, tak berbudi, dll

5. Laku WELAS ASIH : itu berarti kita harus saling memaafkan, selalu berbuat belas dan kasih yang bertindak mengayomi, banyak sedekah. Banyak sedekah adalah latihan untuk membebaskan diri dari rasa posesif (merasa memiliki) dan keakuan diri.

Dalam sedekah yang akan engkau peroleh adalah pengertian hakiki tentang syukur, dalam menahan lapar dahaga dan sex, yang akan engkau peroleh adalah pengertian hakiki tentang "pengendalian diri",

Berbuat belas dan kasih itu perbuatan roso, laku eling/ingat yang harus dilanggengkan dalam hidup. Sebab merasa memiliki itu adalah nafsu supiyah yang menimbulkan kemelekatan.

7 macam Tapa JIWA yang perlu dilakukan :

1. Tapa RAGA, rendah hati melaksanakan hanya hal yang baik
2. Tapa HATI, bersyukur tidak mencurigai orang lain melakukan hal yang jahat
3. Tapa NAFSU, tidak iri kepada sukses orang lain, tidak mengeluh dan sabar pada saat menderita
4. Tapa JIWA, setia tidak bohong, tidak mencampuri urusan orang
5. Tapa RASA, tenang dan kuat dalam panalongso
6. Tapa CAHAYA, bersifat luhur berpikiran jernih
7. Tapa HIDUP, waspada dan eling

Perkataannya benar, perbuatannya benar, penghasilannya benar, tingkah lakunya benar, pikirannya benar, perasaan hatinya benar, langkah kakinya benar, dsb.

Itulah wujud pengejawantahan Al-Haqq dalam wujud makhluk, yang mana disebut juga Al Qur'an Hidup, atau Qur'an berjalan, karena perkataannya itulah dalil itu sendiri, yang senantiasa akan selalu selaras dengan dalil-dalil kebenaran manapun.