Bagi kaum muslimin, THORIQOH bukanlah barang baru, meskipun tak semua orang mengenalnya, TAREKAT atau THORIQOH adalah bagian dari TASSAWUF sejak jamanya ROSULLULAH SAW.
Tarekat atau Thoriqoh adalah jalan untuk menuju ALLAH SWT, dalam AL-QUR’AN disebutkan dalam Surat THOHA ayat 104 dan Surat JIN ayat 16, demikian pula dibeberapa hadist ROSULULLAH SAW, bahwa tarekat diartikan dalam proses jalan untuk menemukan sebuah HAKEKAT. Dan di masa awal, para sufi tidak menggunakan istilah TAREKAT, melainkan dengan istilah SULUK yaitu sebuah proses menuju kearah kesempurnaan batin dan merupakan upaya pendidikan AKHLAK MULIA NUR KARIMAH ATAU INSAN KAMIL.
Sebelum mengamalkan tarekat atau suluk, seharusnya sudah memperdalam tentang TAUHID, FIQIH dan AKHLAK, di dalam KITAB IHYA’ULUMUDIN IMAM GHOZALI menulis berthorekat adalah mengedepankan kesungguhan membersihkan diri dan memutuskan hubungan dengan segala sifat yang tercela dan hanya menumpukan harapan hanya kepada ALLAH SWT, kapan kerinduan seorang hamba kepada SANG PENCIPTA itu terobati? ketika ALLAH SWT menganugerahkan ilmunya dan cahayanya, ketika ALLAH SWT sang penguasa hati telah berkenan, dia akan memancarkan cahaya dan rahmatnya dalam hati yang dicintainya, itulah rahasia ALLAH SWT yang telah terbuka dan tak lagi terhalang oleh PINTU HIJAB, dan didalam proses pendekatan kepada SANG KHALIQ ada beberapa tahapanyg disebut MAQOM/TEMPAT yang harus dilalui, yaitu :
A. MAQOM TOBAT
B. MAQOM ZUHUD
C. MAQOM SABAR
D. MAQOM RIDHO
E. MAQOM MUQARROBAH
F. MAQOM MA’RIFAT
Proses ini cukuplah berat dalam kondisi jaman yang sudah edan ini, namun alangkah mulianya bila anda berniat membersihkan diri dari sifat-sifat yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain.
MAQOM TOBAT adalah pondasi utama untuk menjalani proses TAREKAT, selanjutnya dari MAQOM TOBAT hendaknya selalu mengamalkan wirid sesuai petunjuk dari seorang mursyid, sehingga dapat mencapai MAQOM ZUHUD, karena untuk pindah ke setiap tahapan sangatlah berat, oleh karena itu hendaknya selalu mengikuti TAHZIB atau latihan SPIRITUAL dari mursyidnya.
dalam MAQOM TOBAT ada 4 tahapan awal yang biasanya dilaksanakan dalam prosesi spiritual, antara lain :
1. Menjaga segala ucapan/perkataan (SUMTU)
2. Menyendiri untuk bertafakhur (UZLAH)
3. Berpuasa atau mengurangi makan (SHAUM)
4. Mengurangi tidur atau bangun diujung malam (SAHR)
Sebenarnya masih banyak tahapan-tahapan yang perlu dilalui, namun semua itu tergantung bagaimana seseorang memahami akan torekat itu sendiri, tapi yang terpenting awal niat adalah segala-galanya untuk bisa mencapai hasil yang optimal, karena dalam MAQOM TOBAT tidaklah cukup hanya sekedar dengan niat saja perlu didorong keyakinan yang kuat serta tekad yang besar untuk bisa menebus segala dosa maupun kesalahan dan kekurangan kita. Dan inti dari tahapan ini adalah kita benar-benar niat untuk membersihkan diri dengan segala kejernihan hati dn fikiran kita tanpa terpengaruh akan kondisi maupun situasi dalam prosesi tersebut. Selanjutnya proses dari tahapan awal dikembangkan dengan prinsip Tarekat yang nantinya bisa membawa kedamaian disaat kita bermunajad, diantaranya adalah :
1. HUY DAR DAM (kesadaran dalam bernafas)
2. NASR BART QODAM (memperhatikan setiap langkah)
3. SAFAR DAR WATHAN (perjalanan spiritual)
4. KHOLAWAT DAR ANJUMAN (kesendirian dalam keramaian)
6. BAZ KARD (menjaga pemikiran)
7. YARD DZAT (memusatkan perhatian pada DAT ALLAH)
Prinsip ini bisa kita sandarkan untuk mencapai proses tarekat dan pencapaian dari TOBAT, UZLAH, ZUHUD, TAQWA, QONAAH (menerima apa adanya), TAZLIM (berserah diri) dan ketujuh prinsip ini tidak akan sempurna bila tidak melakukan pengontrolan sebagai berikut :
1. WUQUF ZAMANI: yaitu mengontrol dan mengoreksi seberapa besar ingat kita ALLAH SWT dalam menjalani hidup.
2. WUQUF ‘ADADI: yaitu kontrol dalam menjalani bilangan ganjil dalam berdzikir.
3. WUQUF QOLBI : yaitu kontrol dalam hati untuk selalu hadir bersama ALLAH SWT.
TAREKAT rupanya mampu MENJANJIKAN suasana hati dan jiwa yang sejuk dan tentram, bahagia secara spritual, terutama bagi mereka yang terbebani oleh berbagai masalah kehidupan di masyarakat modern yang kering kerontang, dalam dunia yang serba sibuk sekarang ini, ada baiknya orang mengamalkan TAREKAT tapi yang sesuai SYARIAT, manusia modern perlu bermuka rohani, dengan mendekatkan diri kepada yang MAHA KUASA, dengan harap-harap cemas karena merindukan ALLAH SWT.
Dalam Islam memang banyak berkembang berbagai aliran TAREKAT, MUHAMMMAD MUSTOFA HILMY dalam KITAB AL-HAYYAN AL-RUHIYYAH FIL ISLAM menulis, SUFI membentuk kelompok atau aliran-aliran TASAWUF dengan aturan masing-masing yang dikembangkan oleh para pengikutnya, beberapa kelompok TAREKAT yang muncul pada abad keempat HIJRIYYAH antara lain : MULAMATIYYAH (QUSYAIRIYAH), THAIFURIYYAH, KHAZARIYYAH, HALLAFIYAH, NURIYAH, JUNAIDIYAH dan GHOZALIYYAH.
Selang beberapa abad kemudian muncul TORIQOH AKBARIYAH, SUHROWADIYAH, YASAWIYAH, SYASYATIYAH, KHOLAWTIYAH, BAKHTASYIYAH, IDRISIYAH dll, dan beberapa TAREKAT yang berkembang dan banyak pengikutnya adalah TAREKAT QODIRIYAH, RIFAIYAH, SYADZILIYAH, SYATARIYAH, TIJANIYAH, dan paling besar adalah NAGSYABANDIYAH yang mempunyai pengikut terbanyak didunia.
Perbedaan perkembangan ditiap-tiap TAREKAT yang banyak pengikutnya dijelaskan dalam KITAB FIL THURUGIS SUFIYYAH disebutkan beberapa faktor antara lain :
PERTAMA: perbedaan pandangan antara para syekh atau mursyid dalam memahami teks dan dimensi spiritual.
KEDUA : adanya perbedaan dalam cara maupun praktek prosesi ritual dalam berlatih TAREKAT bagi para pengikutnya.
KETIGA : adanya perbedaan dalam menerapkan pola maupun bentuk amalan-amalan ibadahnya.
KEEMPAT: munculnya sistem organisasi dikalangan para pengamal tarekat yang disebut NIZAMUL RIBARTH, ZAWIYAH.
Banyak jalan menuju kehadirat ALLAH SWT begitu seorang hamba sudah menemukan rasa cintanya kepada sang pencipta dan memperoleh pencerahan cahaya rahmatnya, maka bisa dimaklumi jika para pengikut TAREKAT sangat peduli dengan kebenaran dan keadilan. disini kita bisa mengambil sebuah kesimpulan bahwa HAKEKAT TAREKAT adalah SUCI HATI DAN TAQWA JIWA dan disinilah fungsi TAREKAT yang sesungguhnya yaitu menjaga Qolbu dari hal-hal yang mengotori. Jadi, apabila hati telah terukir kalimad tauhid, ia akan malu kepada ALLAH ketika berbuat hal-hal yang tidak terpuji. dan ini hanyalah sekelumit dari bagian tujuan TAREKAT
Adab Berdo'a
2017/01/010 CommentsNaskah Kuningan
2016/12/260 CommentsIsi Pokok Kandungan Surat Al Ma’un
2016/12/090 CommentsPembahasan Serat kekiyasanning Pangracutan
2016/12/010 CommentsZiarah Makam Abah Sepuh dan Abah Anon Di Pesantrean Suryalaya Tasikmalaya
2023/08/230 CommentsHakikat Shalat 5 Waktu dan Penjelasannya
2023/07/290 CommentsMemahami Doa Untuk Kedua Orang Tua
2023/06/220 CommentsMacam-macam Zikir Tarekat Naqsyabandiyah
2023/05/230 CommentsTinjaun Multi Dimensi La Ilaha illa Allah Sebagai Afhalu Dzikri
2022/07/170 CommentsTawasul Untuk Khusus Untuk Leluhurku
2021/03/171 CommentsSusunan Bacaan Tahlil, Doa Arwah Lengkap dan Terjemahannya
2020/10/021 CommentsKeutamaan Dzikir dan Anjuran Mengerjakannya
2020/10/020 CommentsDo'a Tawassul Perantara Rasulullah SAW dan Keluarganya
2020/01/136 CommentsUcapan-ucapan Belasungkawa Duka Cita Atas Kematian
2019/09/030 CommentsMengaktifkan Energi Sedulur Papat Lima Pancer (Kakang, Kawah, Adi, Ari-Ari)
2018/12/0241 Comments19 Unsur Dan Proses Perjalanan Ruhani
2018/11/010 CommentsUzlah, Zuhud dan Wara
2018/10/071 CommentsKewajiban Berpuasa Dilakukan Sejak Jaman Nabi Adam
2018/04/271 CommentsAsma Karomatul Arsyil Qubro
2018/04/255 CommentsDzikir Ismul A'zhom
2018/03/152 CommentsWejangan, Larangan dan Ajaran Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsAjaran dan Praktek Syekh Siti Jenar
2017/06/161 CommentsTafsir Kisah Musa dan Khidir
2017/06/160 CommentsAjaran Kemanunggalan Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsAsal Usul Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsBeberapa Nama Yang dikenal Sebagai Syekh Siti Jenar
2017/06/160 CommentsTiga Jalan Rohani Marifatullah
2017/06/160 CommentsBeberapa Penjelasan Martabat Tujuh
2017/04/010 CommentsPandangan Keagamaan Orang Sunda Terhadap Keberadaannya Di Dunia ini
2017/02/021 CommentsNgajelaskeun Silih Asih - Silih Asah - Silih Asuh, Kiwari
2017/02/022 CommentsPenjelasan Singkat Tentang Rawayan Jati
2017/02/020 CommentsRisalah Tarekat Qodariyah Naqsyabandiyah
2017/01/290 CommentsPangrajah Ka Karuhun Sumedang
2017/01/270 CommentsLinggasananing Haksara
2017/01/240 CommentsEmpat Alam Nasut, Jabarut, Malakut dan Lahut
2017/01/2216 CommentsSeri Amaliah TQN Suryalaya, Ibadah Shalat Fardu dan Sunnat
2017/01/220 CommentsLemah Sagandu (Sundaland/Nusantara/Nusa Jawa)
2017/01/210 CommentsPenjelasan Ajaran Syekh Siti Jenar
2017/01/160 CommentsAjaran Filsafat Aksara Sunda berdasarkan Haksara Sasana Kreta
2017/01/166 CommentsPengertian Sedulur Papat Kelima Pancer (Pancaniti)
2017/01/100 CommentsTabbayun Baitullah Sejati Bukan di Makkah
2017/01/080 CommentsWirdul Latif Zikir Pagi Dan Petang
2017/01/010 CommentsCahaya-Cahaya Watak Diri An Nafsiyyah
2017/01/010 CommentsWirid Sebagai Upaya Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT
2017/01/010 CommentsAdab Berdo'a
2017/01/010 CommentsNaskah Kuningan
2016/12/260 CommentsIsi Pokok Kandungan Surat Al Ma’un
2016/12/090 CommentsPembahasan Serat kekiyasanning Pangracutan
2016/12/010 CommentsZiarah Makam Abah Sepuh dan Abah Anon Di Pesantrean Suryalaya Tasikmalaya
2023/08/230 CommentsHakikat Shalat 5 Waktu dan Penjelasannya
2023/07/290 CommentsMemahami Doa Untuk Kedua Orang Tua
2023/06/220 CommentsMacam-macam Zikir Tarekat Naqsyabandiyah
2023/05/230 CommentsTinjaun Multi Dimensi La Ilaha illa Allah Sebagai Afhalu Dzikri
2022/07/170 Comments
0 Komentar